31 : Kang Hari

258 30 2
                                    

Baekhyun dan Jongin ada disana, untuk mendukung Heejin. Kedekatan mereka sudah seperti saudara jika diperhatikan.

"Eonni bagaimana jika aku gagal seperti sebelumnya? Aku benar-benar terlihat sebagai pecundang besar saat itu, aku sangat payah" lirih Heejin

Baekhyun mencengkeram lengan Heejin dan menatapnya tajam "Benar, kau memang payah, karena kau gagal saat itu. Dan asal kau tahu, itu memang takdirmu, kau memang diharuskan untuk gagal"

Heejin terkejut mendengar kalimat menyakitkan yang keluar dari bibir Baekhyun.

Tapi Baekhyun belum selesai dengan kalimatnya "Karena dengan gagal, kau tahu bahwa kau telah melakukan sesuatu, daripada tidak sama sekali. Dengan menjadi gagal, kau memikirkan apa yang membuatmu terperosok lebih dalam, dan saat kau bangkit lagi, kau telah belajar untuk tidak terjatuh ke jebakan yang sama. Kau adalah Heejin, perenang tercepat yang ku tahu"

Baekhyun menunjuk medali dari luar jendela kaca "Lihat itu baik-baik sekarang. Pikirkan bahwa ini adalah kesempatan terakhirmu untuk membuatnya menjadi milikmu. Jika kau melewatinya, kau tidak akan pernah bisa mendapatkannya lagi. Kau telah kehilangannya untuk selamanya"

Heejin mengangguk pasti "Aku akan membuatnya terpajang di kamarku, selamanya. Medali itu milikku"

Setelah Heejin bersiap, Baekhyun turun dan melihat Jongin yang sedang menggoda seorang penonton yang tampaknya adalah seorang siswi. Baekhyun memukul Jongin dengan balon balok "Jangan macam-macam disini. Heejin membutuhkan kita"

"Iya Iya" ujar Jongin merengut, dia selalu kalah dari Baekhyun.

Pertandingan di mulai, suara peluit telah terdengar. Semua orang sibuk memberikan semangat pada masing-masing atlet. Hingga perlombaan akan selesai dan babak demi babak dilakukan, untungnya Heejin masih bertahan.

Di tengah pertandingan pada final, ia tiba-tiba mendengar seseorang disebelah kanannya mengatakan sesuatu "Sedang menonton reinkarnasi duyung berenang... Choi Baekhyun? "

Itu membuatnya terdiam, dia menoleh dan melihat mata merah yang juga menatapnya. Seketika ruangan menjadi sepi, tidak ada hiruk-piruk dan keramaian.

Tercengang sekali lagi karena orang-orang bagaikan batu yang tidak bergerak sedikitpun. Bahkan Jongin dengan ekspresi semangatnya dan Heejin yang masih di bawah air. Bahkan air pun tidak bergerak.

"Siapa kau? "

"Kau bisa memanggilku Kang Ha Ri, itu nama Korea ku. Dan aku datang kemari untuk bertemu denganmu"

Baekhyun hanya diam saja, ia tidak memiliki emosi apapun. Takut ataupun marah. Ia hanya penasaran dengan manusia berwajah pucat dan bermata merah ini.

Tapi saat itu juga Baekhyun terkejut mendengar gemaan dari semua orang yang berteriak kencang "Yeeaaayyy Heejin menang" ujar Jongin

"Apa? Kapan? " tanya Baekhyun linglung

Ia baru menyadari beberapa hal, orang itu telah hilang dan waktu yang dia kira berhenti, ternyata tetap berjalan. Hanya saja dia yang dibawa ke alam bawah sadar oleh orang bermata merah itu.

Heejin berhasil meraih medali emas "Eonnie... Aku berhasil" teriak Heejin yang disambut senyuman oleh Baekhyun

Tapi Baekhyun masih bingung, siapa orang tadi? Dan kenapa dia ingin menemuinya? Lalu bagaimana orang itu tahu tentang masa lalu dirinya dan Heejin?

Heejin saat ini tengah dikerumuni orang-orang untuk berfoto atau sekedar memberikan selamat. Jongin anehnya ikut mengantre disana, padahal mereka bisa pulang bersama.

Dan lagi-lagi pria misterius itu datang entah darimana, ia seperti hantu bagi Baekhyun. "Aku butuh informasimu. Sebelum hariku berakhir di sini" katanya lagi

Baekhyun menjauh beberapa langkah darinya "Apa maksudmu? "

"Aku harus menunggu 100 tahun lagi jika ini gagal" Baekhyun semakin kebingungan, apa yang coba orang ini katakan?

...

Dalam perjalanan pulang, Jongin sibuk mongoceh dengan Heejin "Sudah ku katakan bukan, semua akan berakhir dengan indah. Jika tidak indah, maka itu bukan akhirnya"

"Aku seperti pernah mendengar kalimat itu" gumam Heejin

Jongin terkekeh dan menjawab "Itu dari film"

Baekhyun hanya tersenyum menanggapi dengan santai, dia masih bergelut pada pikirannya sendiri. Setelah mereka mengantar Heejin, Jongin kembali ke rumah kecilnya yang nyaman. Dan Baekhyun juga kembali ke rumahnya yang semula.

Dia rindu rumahnya sendiri, meskipun itu hanya seukuran kamar mandinya yang ada di rumah Chanyeol, tapi itu membuatnya nyaman.

Dia membuka laci, dan melihat pistol yang masih dibungkus kotak pemberian Chanyeol "Apa ia orangnya? " gumamnya sendiri

Kang Ha Ri, pria bertubuh tinggi dengan wajah pucat dan mata merah yang dipadukan dengan lebih banyak warna hitam. Hampir membayangkan jika mungkin saja orang itu adalah vampire.

Tapi tidak mungkin, dia tadi melihatnya pulang dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang menyengat, ingatkan bahwa ini masih musim panas

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tapi tidak mungkin, dia tadi melihatnya pulang dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang menyengat, ingatkan bahwa ini masih musim panas. Atau Baekhyun yang hanya terlalu banyak membaca dongeng?

Ia mengambil pistol itu dan mengunci rumahnya, mengantonginya di sakunya. Tidak mau menunjukkan bahwa dia membawa senjata berbahaya, meskipun hanya ada satu peluru di dalamnya.

Jika benar bahwa pria itu bukan manusia, dia pasti akan dengan mudah menemuinya. Dan Baekhyun akan bertanya lebih rinci setelah itu.

...

Bersambung...

REDEMPTION {CHANBAEK GS}Onde histórias criam vida. Descubra agora