R - 4

169 122 24
                                    

Hari sudah semakin sore, kantor yang di naungi Gavin sekarang sudah hampir sepi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari sudah semakin sore, kantor yang di naungi Gavin sekarang sudah hampir sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang lembur saja yang masih stay di kantor, ia melihat jam di tangan nya, seharusnya kampus Daryl sudah bubaran saat ini, Gavin berinisiatif untuk menelfon sang adik untuk di ajak nya pulang kerumah. "berani sekali dia kabur dari rumah, memang nya ia fikir dia siapa?"

Gavin tersenyum miring sesaat, ia tengah memikirkan permainan apa yang akan ia lakukan bersama sang adik setelah mereka berdua sampai di rumah nanti. "Gua tunggu lo di rumah ryl."

Daryl
last seen 14.07

gua di depan kampus Lo, buruan keluar.

P

P

bales chat gua sialan.


•••

Gavin melempar handphone nya ke dalam mobil, ia melihat kampus Daryl yang sudah mulai menyepi, kemana adik nya kabur? sebenarnya ia tidak terlalu peduli, namun sang mama meminta nya membawa sang adik hidup-hidup.

Gavin pulang dengan emosi yang belum juga mereda, ia melihat sang mama yang tengah asyik menonton televisi di ruang keluarga, Cynthia yang tahu bahwa si bungsu belum juga pulang, akhirnya memilih pasrah. "Nanti kalau uang nya abis juga pulang sendiri anak itu."

"Kalo dia beneran ngga pulang gimana? yang ngerjain semua kerjaan rumah itu kan Daryl, bi sarnah disini cuma masak dan beresin rumah, sisa nya Daryl."

"Mama bisa sewa asisten rumah tangga lagi Vin, is okey sayang." Cynthia mengusak-ngusak kepala anak sulung nya, sungguh perlakuan yang berbeda kan? si bungsu tengah berjuang untuk kesehatan nya, namun keluarga nya?.

Di tempat yang berbeda, Arjuna melihat earphone Daryl yang tertinggal di dashboard mobil nya, ia berinisiatif menelfon Daffa untuk meminta nomor teman nya, Daryl. "daf, kirim nomor Daryl ke Abang."

"Buat apaan bang?"

"Earphone nya ketinggalan, mau abang balikin." Arjuna menutup pintu mobil nya dan bergegas memasuki rumah nya yang terlihat sepi, karena Alvi dan Bagas tidak tinggal satu rumah dengan putra sulung nya.

"Ngga papa bang, nanti gua yang kasih." Daffa mengelak karena Rayyan, Daffa dengan Daryl sudah sepakat untuk merahasiakan kondisi Daryl dari siapa pun, termasuk Arjuna yang baru di kenal oleh Daryl dua Minggu yang lalu.

"Yaudah abang minta nomor telfon nya aja." Daffa yang pasrah akhirnya memberikan nomor telfon Daryl kepada si sulung, karena ia tahu, jika keinginan Arjuna tidak di penuhi, seisi dunia ini akan menjadi imbas nya.

RYLL - ON GOINGWhere stories live. Discover now