45 - End

118 20 2
                                    

Hari kelulusan sudah di depan mata. Besok acara pelepasan kelas XII SMA Daun Jatuh angkatan ke-91 akan digelar di hotel Bulan.

Jika menganggap hotel bulan sama dengan hotel yang dipawangi oleh mbak IU, fiks kalian berdosa karena sudah mengira jika se-SMA cosplay jadi roh halus.

Para pelajar dikhususkan kaum hawa yang menyandang gelar siswi cukup kerepotan dengan diadakannya acara pelepasan yang mengharuskan memakai kebaya. Entah bagaimana ceritanya dress code yang sebelumnya harus memakai seragam, dirubah karena keinginan guru-guru yang merasa jika suasana wisuda akan berkurang tetap 2 hari sebelum acara digelar. Mana ngabarinnya tengah malam pula.

Hari ini Zoya, Zara, Faza, Arisa, Rin, Isyana, dan Lila yang akan kita singkat dengan sebutan tim Sri Kandi karena jika dipanggil satu-satu akan kepanjangan mereka semua janjian akan belanja kebaya sama-sama di mall yang letaknya tak jauh.

Jam 8 pagi tim Srikandi sudah berkumpul di pemberhentian bus menunggu bus umum yang akan mereka tumpangi ke Mall.

Bus datang, mereka semua langsung masuk. Di dalam tak banyak orang-orang, jadinya kebagian tepat duduk semua.

Perjalan ke arah mall membutuhkan waktu 15 menit. Waktu berlalu cepat, mereka semua sekarang sudah sampai di pemberhentian bus.

Bus berhenti, semua orang turun.

Tidak perlu jalan jauh, letak mall tepat ada di depan mereka.

Anak-anak itu masuk ke dalam mencari kebaya yang mereka inginkan.

***

"Orion, lu punya kemeja polos yang agak kecil enggak? Gue mau minjem." Arion teriak-teriak pada Orion yang tengah cosplay jadi batang pohon di atas kasur. Orion kalau sudah tidur seakan-akan lupa pada dunia, bakalan sangat susah untuk dibangunkan, mungkin dia tipe manusia yang benar-benar meraih mimpi ketika tidur jadinya gak mau balik ke kenyataan yang fana ini.

Arion sudah kehabisan suara. Karena kesal akhirnya dia mengambil salah satu bantal lalu memukul-mukul tubuh Orion dengan puas. Ajaib, meskipun sudah digebuk dengan cukup keras oleh bantal busa Orion tak bangun-bangun juga.

Bantal yang di tangan Arion dilemparnya ke sembarang arah.

Dia membuka lemari baju Orion mencoba mengacak-acak isi lemari mencari kemeja dengan ukuran yang pas. Pencarian sia-sia, Arion tak menemukannya.

Pinjam kemeja Ayah? Sebelum ke sini Arion sudah tanya ke Ayahnya, tapi tak ada ukuran kemeja di lemari Ayah yang pas dengan tubuh Arion.

Memiliki tubuh yang berbeda di keluarga merepotkan, jadinya tidak bisa seenaknya pinjam baju.

Arion mengambil ponselnya mengingat jika ukuran tubuh dia dan Satya hampir mirip. Tidak ada pilihan lain, jika harus beli kemeja buat saat ini itu sangat-sangat boros.

Diteleponnya nomor Satya, tak lama telpon diangkat.

"Satya maaf ganggu. Lo punya kemeja polos lebih? Kalau ada gue mau pinjem."

"Oh, ada kok. Entar sore lo ambil aja ke sini, atau mau gue anterin ke rumah lo?"

"Gue bakalan ambil sendiri. Nanti sore bakalan gue ambil."

"Yoi."

"Sorry ya ngerepotin. Gue tutup ya."

"Santai, kaya sama siapa aja. Oke"

Telpon Arion tutup.

Tak hanya tim cewek yang dibuat kesusahan karena perubah rencana yang secepat bintang jatuh di saat malam, tim cowok juga kesusahan mencari kemeja polos buat dipake ke acara pelepasan.

Kelas Siluman Donde viven las historias. Descúbrelo ahora