SIAPA DIA ?

184 125 89
                                    

Dibawah siraman rembulan,gadis yang dikenal dengan nama asilinn amara ay yakub tersebut tengah menyandarkan dirinya dibalkon depan kamarnya.dengan ditemani rintik rintik hujan,sesekali ara mengusap lengannya untuk menidurkan kembali bulu kuduknya yang berdiri.malam ini susana kompleks dirumahnya sangat sepi, padahal baru jam setengah 9. ara mengedarkan pandangannya kehalaman rumahnya,kosong.tak ada satu orangpun yang melakukan aktivitas diluar sana.ia menghela nafas,dan beranjak kearah kursi yang tersedia dibalkon kamarnya untuk mengambil susu coklat yang tadi uminya buatkan,lalu menyesapnya pelan.setelah ara meletakkan gelas berisi itu keatas meja balkon,ara merenung dengan menumpu dagu dengan kedua tangannya,tiba tiba pikiranya tertuju pada obrolannya dengan alisa tadi pagi.ara bangkit dari duduknya dan berniat menemui abi dam uminya dilantai bawah,sambil memegangi dadanya yang berdegup kencang,ara menarik nafasnya dalam dan menghelakanya secara perlahan.

"bismillah"ucapnya pelan,nyaris tak terdengar. 

ara menghampiri abi dan uminya yang sedang asyik menikmati cemilan ringan dengan tatapan fokus ketelevisi dihadapanya.

"eh anak cantik umi belom tidur?"tanya sang umi dan hanya dibalas gelengan kepala oleh anaknya tersebut.

"ara mau tanya dong mi,bi"ucapnya to the poin.

"ini yakin jodohnya ara bakalan datang dalam waktu dekat ini?maksudnyakan,duh gimana ya cara ngomongnya?ara kan masih muda,iya si ara memang udah siap.tapi ngerti ga si mi,bi?ucapnya frustasi sendiri dengan cara bicaranya yang belibet.sang umi dan abi lantas saling menatap satu sama lain dan menggeleng bersama.dengan hati hati ara mengeluarkan isi hatinya yang membuatnya kalang kabut seperti ini

"ara takut gabisaa jadi istri yang baik diumur ara yang masih bisa dibilang muda ini abi,iyasih ara udah siap nikah tapi ara gasiap kalo nanti ara jadi janda muda juga.bahkan siapa sosok anak pertama dari bunda alisa aja ara gatau bi,gimana nanti kalo dia kasar?gimana kalo dia sebenarnya temperamen?emosian?suka main tangan?belom lagi kalo misalnya nanti dia KDRT terus dia siksa ara dengan nyiramin ara pake air panas sampe kulit ara melepuh?ara gamau abi ara takut"ucapnya sebelum menghambur kepelukan sang abi,mencari ketenangan dan kenyamanan didada bidang abinya itu.

kini ara sudah nangis tersedu sedu memikirkan bagaimana nasibnya setelah menikah dengan sosok yang belum pernah ia temui sebelumnya .sedangkan abinya hanya terkekeh melihat anak semata wayang nya yang kini telah sukses menjadi korban film itu.abinya mengusap pelan punggung ara demi menyalurkan ketenangan untun anak gadisnya itu.

"Rayyan itu anaknya baik,penyayang,lemah lembut,penyabar,baik tutur katanya dan dia juga ga kasar kok anaknya,percaya deh sama abi."ucap sang abi berusaha menepis pemikiran  buruk sang anak tentang sosok muhammad rayyan al faqih yang tak lain dan tak bukan adalah anak sulung dari alisa dan ismail temannya.

mendengar penuturan dari abinya barusan,ara melepaskan pelukannya dan menatap  wajah lelaki yang kini tak bisa dibilang muda lagi,wajah yang mulai terlihat garis garis halus yang menandakan bahwa lelaki yang berada  dihadapannya ini sudah berumur.lelaki yang sampai kini tidak pernah mematahkan kepercayaannya  sedikitpun.

"abi tau darimana ?"bukannya tak percaya ia hanya ingin memastikan saja.

"ya karna abi sering lihat gimana cara dia menghormati bunda sama ayahnya,cara dia menyayangi adiknya,dan cara dia memperlakukan orang yang derajat nya lebih rendah dari dia dengan sopan,dari situ abi yakin dia anak yang baik"ucap abinya penuh keyakinan.

"masalah dia yang terlalu tiba tiba datang ke kehidupan kamu,itu karna allah percaya kalo kamu udah bisa jadi istri yang baik.gak mungkin kan allah memilih seseorang yang belum siap untuk menerima tanggung jawab sebesar ini?kamu bisa dek, mungkin untuk sekarang kamu masih ragu aja.allah sama umi dan abi aja yakin kalo kamu bisa jadi istri yang baik,masak kamu ga yakin si dengan diri kamu sendiri?"imbuh abinya.

selama abinya memberi nasihat ara hanya mengagguk aguk saja,setidaknya nasihat dari sang abi berhasil menepis pemikiran buruknya tentang sosok muhammad rayyan alfaqih.

"dijalani dulu nak,jangan terburu buru.kalo nanti dipertengahan jalan kamu merasa gak cocok dengan rayyan,kamu bisa tolak."kali ini bukan abinya yang berbicara melainkan sang umi.

"makasih umi,makasih abi"ucapnya sambil memeluk kedua orang yang sangat sangat ia cintai melebihi apapun.

ara merasa bahagia memiliki orangtua seperti ali dan aisyah.mereka selalu mensupport apapun pilihan ara jika menurut keduanya pilihan anaknya memang tepat.tetapi jika tidat tepat,keduanya berusaha memberi pengertian dan penjelasan tentang mengapa mereka tak mendukung pilihanya tersebut dengan kasih sayang


ArayyanUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum