MAKAN SIANG

156 116 89
                                    

Setelah mendapat balasan pesan dari Rayyan, Ara tak lagi membalas pesan tersebut

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Setelah mendapat balasan pesan dari Rayyan, Ara tak lagi membalas pesan tersebut. Ia memilih untuk menelpon bunda.

"Assalamu'alaikum bunda... bunda apa kabar? " Tanya nya saat panggilan suara itu terhubung.

"Wa'alaikumussalam anak bunda yang cantik, bunda baik. Gimana kabar kamu sama abi dan umi? Sehat semua kan? "

"Alhamdulillah sehat semua bun, bunda Ara mau tanya sesuatu boleh?"

"Iya mau tanya apa sayang? Kalo bunda bisa jawab insyaallah bunda jawab"

"Kampus tempat kak Rayyan ngajar, alamatnya dimana ya bun? Ara mau buatin kak Rayyan makan siang" Ucapnya dengan malu-malu.

"Gimana kalo bunda Sharelock aja? Biar lebih gampang juga".

"Boleh bunda".

"Nah coba kamu buka room chat kita, alamatnya udah bunda kirim disana"

"Oh iya ini Ara udah lihat, makasih banyak ya bunda".

"Sama sama cantik, kalo gitu bunda tutup dulu ya telpon nya, bunda mau kepasar ni. Biasalah belanja bulanan. "

"Eh iya bunda, maaf menganggu waktu nya ya bun.."

"Kamu ini ngomong apa si sayang? Bunda malah seneng ditelpon kayak gini sama kamu, next time kita coba untuk masak bareng ya cantik.."

"Iya bunda, dengan senang hati"

"Yaudah kalo gitu assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam". Tepat setelah sambungan terputus Ara langsung bergegas memasakkan Rayyan makan siang.

Rencananya gadis itu akan memasak ayam saus untuk menu makan siang Rayyan hari ini. Gadis itu mengingat dengan baik bahwa Rayyan menuliskan makanan tersebut untuk dijadikan menu makanan favoritnya.

Setengah jam berlalu, kini Ara beralih mengambil buah-buahan yang berada di kulkas. Ara ingin membuat salad buah sebagai dessertnya. Setelah dirasa lengkap, Ara memasukkan semua makanannya ke dalam totebag beruang miliknya. Tak lupa Ara menuliskan kata semangat untuk Rayyan. Ara mengirimkan makanan itu melalui ojek online, Ara juga berpesan kepada bapak ojol itu untuk singgah membelikan greentea iced sebelum mengantarkan makanan miliknya kekampus  Rayyan mengajar.

👑👑👑

Dering telepon yang berasal dari ponselnya membuat Ara dengan terpaksa harus  menghentikan kegiatan menontonnya dan mengepause drakor yang sedang berputar di laptopnya.

Sebelum mengangkat telpon nya, Ara melihat lebih dulu siapa pelaku yang menghancurkan kegiatan menontonnya itu.

"Nomor tak dikenal. Dih lucu ni orang, udah gak kenal malah gangguin Ara pula. Dasar prik! "Gerutunya di hadapan ponsel yang tak bersalah tersebut.

"Assalamu'alaikum" ucap Ara setelah menggeser layar ponsel nya ke kanan.

"Maaf mbak, saya Kristen". Ara membelalak kaget. Ia membungkam mulutnya dengan sangat merasa bersalah.

"Saya sudah sampai dilokasi mbak, makanannya harus dikasih ke siapa ya?".

"Eh iya lupa, sebentar pak. Saya hubungi dulu pemilik makanannya. Sebentar ya pak, saya matikan dulu".

Dengan cepat Ara mencari kontak milik Rayyan, tanpa babibu Ara segera menghubungi pria tersebut.
Tak sampai detik ke 4 panggilan nya sudah tersambung.

"Assalamu'alaikum kenapa ra?".

"Kakak bisa keparkiran bentar ga? Ara ngirim makanan. Agak cepetan ya kak, soalnya bapaknya udah nunggu dari tadi kasihan banget. "

"Dari tadi? "

"Ara lupa ngabarin kakak, maaf."

Dengan sedikit berlari Rayyan mematuhi ucapan Ara. Rayyan menggaruk sekitar lehernya sambil melirik kearah kiri maupun kanan namun tetap saja tidak ada ojol di sekitar kampusnya.

"Ra bapak ojolnya gak ada"

"Dilihat baik baik dulu kak, pasti ada disekitaran sana. Tadi bapaknya pake baju warna abu-abu"

"Gak pake jaket ijo ra? "

"Mungkin bapaknya gerah terus dilepas deh jeketnya, Ara kurang tau juga kak"

"Eh bentar ra"

Samar-samar Ara mendengar suara bapak ojol tadi, ia tak tau apa yang sedang Rayyan lakukan sekarang.

"Makasih ya pak"

"Ra makanannya udah sampai. Telpon nya saya matiin ya ra"

"Eh bentar dulu!!! Makan yang banyak ya kak, abisin makanannya. Itu Ara sendiri lo yang masak. "

"Makasih banyak ya ra, harusnya kamu gak perlu repot repot gini. Assalamu'alaikum"

"Waal-"

Tut!!

Ara melotot tak percaya, bisa bisa nya Rayyan memutus telponnya begitu saja sebelum Ara menjawab salamnya dengan sempurna.

Sedangkan disisi lain, Rayyan sedang memegang jantung nya yang berdegup kencang hanya karna mendengar suara Ara.

"Istighfar Rayyan, astaghfirullah... Astaghfirullah... " Rayyan terus beristighfar sambil berjalan menuju ke ruangannya.

Rayyan tersenyum, teryata Ara mengiriminya ayam saus lengkap dengan nasi yang masih hangat, salad buah dan satu cup greentea iced kesukaannya. Tak lupa ada secarik kertas disana .

"Hwaiting? "Ucap Rayyan ketika membaca tulisan tersebut, walaupun tidak mengetahui arti dari kata tersebut Rayyan tetap menyimpan kertas tersebut dibalik casing hpnya. Rayyan mulai melahap makanannya usai membaca doa.

Jika Ara berada dalam ruang yang sama dengan Rayyan, pasti gadis itu senang melihat betapa lahapnya Rayyan memakan masakannya itu. Namun sayang, Ara tak dapat melihat betapa excited nya pria itu dengan semua perbekalan nya.

"Alhamdulillah". Ucap Rayyan tanpa menyisakan sedikitpun makanannya. Rayyan mulai membersihkan sampah-sampah makanan yang berada di meja kebesaran nya, selanjutnya ia keluar untuk membuang sampah-sampah itu.

"Eh tau arti hwaiting ga? " Tanya Rayyan pada salah satu mahasiswa yang lewat di hadapannya.

"Kalo ga salah dalam bahasa korea hwaiting itu artinya semangat pak"
Jawab mahasiswa itu dengan sopan.

"Ohh semangat... Yaudah makasih ya" Ucap Rayyan sebelum meninggalkan mahasiswa  yang menatap heran dirinya.

"Pak Rayyan kpopers? "

ArayyanWhere stories live. Discover now