1

5.7K 412 236
                                    

Seorang CEO dengan paras yang mempesona tampak duduk sendirian dengan hidangan diatas meja dan anggur didalam gelas kristal yang sama sekali tak tersentuh. Ia melirik ponselnya yang sedari tadi berdering menampilkan nama seseorang disana.

Orang-orang yang ingin mendekatinya.

CEO tampan bernama lengkap Na Jaemin itu muak. Mereka hanya memanfaatkan harta dan kedudukannya, sedangkan diumurnya yang menginjak usia 30 tahun itu ia sangat menginginkan seseorang yang bisa membuatnya benar-benar merasakan jatuh cinta.

Melayangkan pandangannya kearah lain, Jaemin mendengus saat melihat para wanita yang berada didalam restoran itu tampak mengedip genit kearahnya.

Tampan dan sukses, siapa yang tidak akan tergoda dengan seorang Na Jaemin?

"Hahhh" Jaemin menghembuskan nafas kasar dari bibirnya. Ponsel didalam saku mantelnya bergetar menyebalkan, dia mulai terganggu dan rupanya strateginya untuk mengabaikan panggilan itu tidak berhasil.

"Halo Renjun." Jaemin menjawab sambil berjalan keluar dari dalam restoran.

"Astaga Na Jaemin! Lama sekali kau mengangkat panggilanku! Apa kau dalam keadaan sekarat dan sudah hampir mati!?"

Jaemin memutar bola matanya jengah, mendengar ocehan sepupu super menyebalkannya itu.

"Kau memang brengsek Na Jaemin! Kau meninggalkan ku dirapat penting perusahaan hari ini dan membiarkanku membereskan masalah yang kau mulai itu, hah!?"

"Diamlah! Bukannya sudah biasa seperti itu, kau sangat berisik sekarang! Lebih baik ikut kencan buta sana, biar ada yang dengan senang hati mendengar suara ocehanmu setiap hari."

"Dasar sepupu kurang ajar! Ku harap kau akan bertemu dengan seseorang lalu jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengejar orang itu seperti orang gila!"

"Kau bisa mengharapkan apapun Renjun, dan hal itu tidak akan terjadi."

Tutt !!

Jaemin mematikan panggilan dari sepupunya itu, menaiki mobilnya dan kembali ke kantor sebelum Renjun berubah menjadi semakin cerewet.

Jaemin menaruh dokumen-dokumen yang sudah ia tanda tangani diatas meja kerjanya saat suara pintu terdengar diketuk dari luar.

Tok tok tok !!!

"Masuk."

Jaemin memandang sang sekretaris yang berjalan pelan menghampiri meja kerjanya. Menghiraukan sekretarisnya yang membungkuk hormat, Jaemin memilih menyibukkan diri dengan laporan hasil rapat yang tadi sama sekali tidak diikuti olehnya.

"Hari ini anda memiliki jadwal wawancara tuan Na."

"Batalkan!"

"Tapi tuan, mereka sudah merencanakan jadwalnya dari 5 bulan yang lalu." Sekretaris itu menunduk takut saat Jaemin menatapnya tajam.

"Hah .. baiklah, suruh orang itu masuk."

_____________________

Reporter muda yang memiliki wajah manis menjurus cantik itu memiliki kebiasaan unik saat menunggu. Yaitu memainkan jari-jarinya lalu memanyunkan bibirnya lucu.

Cklekkk!!

"Silahkan masuk, anda sudah ditunggu didalam. Dan saya mohon jika anda tidak ingin diusir, tolong jangan memaksakan pertanyaan yang tidak ingin dijawab oleh tuan Na."

Going CrazyKde žijí příběhy. Začni objevovat