10

2.1K 207 9
                                    

Jaemin terjaga dari tidurnya dan melihat Jisung tak lagi berada diatas ranjang yang sama dengannya. Jaemin tiba-tiba merasa cemas, ia takut kalau terjadi apa-apa dengan Jisungnya.

"Jisung!" Jaemin memekik melihat Jisung yang duduk diatas sofa lalu menatapnya dengan kamera yang berada dalam genggaman lelaki manis itu.

"Apa?" Jisung bingung melihat reaksi berlebihan suaminya.

Jaemin melompat turun menghampiri suami manisnya. "Kau baik-baik saja kan?"

"Aku baik-baik saja Hyung. Reaksimu saja yang berlebihan seperti aku akan dimakan Zombie saja." Cibir Jisung.

Kedua mata Jaemin mengamati tangkapan kamera yang berada dalam genggaman Jisung. "Kau memotretku saat aku tidur?" Ujar Jaemin.

"Begitulah .." Jisung mengalihkan pandangannya, ia merasa malu karena Jaemin sekarang sudah mengambil alih kamera dan melihat hasil fotonya.

"Kau juga mengambil gambar kota Verona semalam?"

"Hmm." Jisung menggumam.

"Kau berbakat sayang."

"Apa hyung sedang mengejekku? Berbakat apanya? Jeno selalu mengatai kalau hasil potretku seperti anak TK yang baru saja belajar memegang kamera."

"Menurutku kau berbakat."

"Hyung tidak mengatakan ini karena kita sudah menikahkan?" Jisung memicingkan matanya, menatap Jaemin curiga.

"Kenapa kau tidak percaya dengan ucapanku?" Gerutu Jaemin.

"Karena wajah mesummu itu penuh dusta." Jisung mengambil kembali kamera miliknya dari tangan Jaemin. "Aku ingin mengambil banyak gambar disini, tempat ini indah."

"Kita akan melihat banyak hal ditempat ini." Ujar Jaemin lalu memeluk tubuh Jisung. "Aku tahu tempat yang bagus untuk melihat pemandangan kota, dan kau tentu saja dapat mengambil foto yang menakjubkan disana."

"Dimana?"

"Rahasia sayang, sekarang bersiaplah. Kita akan kesana." Jawab Jaemin, menatap wajah Jisung penuh cinta. Tersenyum tampan kemudian mencium dahi suami manisnya itu dengan kecupan lembut, kedua tangannya mengusap wajah Jisung. "Aku mencintaimu."

'Aku juga.' Batin Jisung, setelah tersadar apa yang diucapkan dalam hatinya ia lantas menepuk dahinya membuat Jaemin menatap suami manisnya heran.

"Kau kenapa sayang?"

"Hyung yang kenapa? Kenapa berubah menjadi aneh seperti ini?"

"Aku bersikap romantis. Dan kau menganggapnya aneh?"

"Ya begitulah."

Jaemin tertawa pelan, mengambil kamera milik Jisung dan menyimpannya pada meja disamping lelaki manis itu. Ia lantas menarik tubuh Jisung dalam gendongannya, yang dihadiahi pekikan memekakan telinga.

"Hyung apa yang kau lakukan?"

Jisung meronta dalam gendongan Jaemin saat lelaki tampan itu sudah berjalan menuju kamar mandi hotel.

"Tentu saja kita akan membersihkan diri sayang, dan mandi bersama dapat menghemat waktu." Jaemin mengedipkan matanya kearah Jisung.

"Kau pikir aku tidak tau jalan pikiranmu? Turunkan aku cepat!"

"Aku senang karena kau mengerti maksudku dengan sangat cepat." Jaemin menyeringai membuat Jisung semakin memberontak, apalagi saat pintu kamar mandi sudah tertutup sempurna.

"Hyung .. kau bilang kita akan melihat pemandangan kota secepatnya kan? Kita tidak akan melakukan 'itu' kan? Karena pasti akan sangat lama dan melelahkan." Jisung menatap Jaemin, memohon ketika lelaki tampan itu menurunkan tubuhnya.

Going CrazyWhere stories live. Discover now