7

2.9K 248 18
                                    

Mobil Jaemin berhenti tepat di parkiran khusus roda empat pada mansion mewah milik keluarganya, lelaki tampan itu memutuskan untuk membawa suami manisnya itu ke kediaman kedua orang tuanya.

"Sayang, bangun ..." Jaemin mengecup berkali-kali wajah Jisung, membuat lelaki manis itu mengerang dan membuka matanya.

Masih dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna, Jisung menatap keluar jendela.

"Kita dimana?" Tanya Jisung dengan suara seraknya.

"Dirumah Ayah dan Ibu, mereka sangat ingin bertemu denganmu." Jawab Jaemin, lelaki tampan itu pun mengusap rambut Jisung lalu keluar dari dalam mobilnya. Berjalan kearah sisi tempat duduk Jisung dan membuka pintu mobil untuk lelaki manis itu.

"Selamat datang sayang." Doyoung tersenyum hangat dan memeluk tubuh Jisung erat. Membuat lelaki manis itu sedikit kaget namun tetap membalas pelukan dari ibu mertuanya.

"Masuklah .. hari ini setelah sekian lama ibu akhirnya memasak. Dan masakan spesial itu untuk menantu ibu yang sangat manis." Doyoung menarik lembut tangan Jisung meninggalkan Jaemin dan Jaehyun, suaminya.

"Ibu benar-benar sudah melupakanku Ayah." Keluh Jaemin sambil berjalan pelan memasuki mansion mewah milik kedua orang tuanya.

"Jisung sangatlah manis dan juga menggemaskan. Pantas saja ibu mu langsung menyayanginya, Ayah juga sangat senang melihat Jisung. Kau pintar memilih pendamping hidup Jaemin, Jisung sangat mirip dengan ibumu waktu muda dulu."

"Ayah tidak boleh berkata tentang Jisung seperti itu. Hanya aku yang boleh memujinya, orang lain tidak boleh." Jaemin mendengus.

"Ayahmu sendiri juga tidak boleh?" Jaehyun sengaja menggoda anaknya.

"Ya. Ayah juga tidak boleh." Jaemin menghentak kakinya kesal lalu berjalan cepat kearah Jisung dan Ibunya.

•••

"Bagaimana masakannya sayang? Kau menyukainya atau tidak?" Tanya Doyoung kepada menantunya.

"Sangat lezat ibu. Aku sangat menyukainya. Terimakasih karena sudah repot-repot memasak untukku." Balas Jisung, tersenyum manis kearah Doyoung dan juga Jaehyun.

"Ibu sama sekali tidak merasa direpotkan, ibu sangat senang karena bisa memasak untukmu." Doyoung mengusap lembut lengan Jisung. "Daun perila dan sawi itu ibu sendiri yang memilihkannya untukmu. Kau suka sayur? Kalau tidak suka tidak perlu memakan sayurnya, makan saja daging. Tidak semua orang suka sayur bukan?" Doyoung tersenyum lalu mengambilkan beberapa potong daging lagi dan menaruhnya kedalam piring Jisung. Hal itu tidak luput dari pandangan Jaemin dan Ayahnya. Jaemin ikut tersenyum senang karena Ibunya itu juga sangat menyukai suami manisnya itu.

"Terimakasih Ibu." Jisung memakan makanannya dengan perasaan senang. Ia sedikit melirik kearah suami tampannya yang ternyata sedang asik menatapnya.

"Apa? Kenapa Jaemin Hyung?"

Jaemin tidak menjawab melainkan mendekatkan wajahnya kearah Jisung dan mengecup bibir lelaki manis itu cepat.

Jaehyun dan Doyoung yang melihat kelakuan anak tunggalnya itu hanya tertawa pelan, membuat wajah Jisung semakin memerah menahan malu.

'Ingatkan aku untuk menjahit bibir tipis suami mesumku ini' teriak Jisung dalam hati.

"Tidak dapat dipungkiri kalau Jaemin benar-benar mewarisi sifat ajaibmu sayang. Kelakuan kalian benar-benar mirip, sangat mesum dan tidak tau tempat."

Jaehyun dan Jaemin hanya terkekeh mendengar ucapan Doyoung. Bukannya malu, Ayah dan Anak itu malahan bertos ria merasa bangga.

Going CrazyWhere stories live. Discover now