08. Different Expectation

77.7K 8.7K 120
                                    

Zara berhenti di tempat saat mendengar suara seorang wanita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zara berhenti di tempat saat mendengar suara seorang wanita.

Wow. Apakah aku sedang mendengar percakapan dari pasangan yang berselingkuh?

Ia tak dapat melihat siapa yang sedang berbicara karena terhalang dinding labirin yang tingginya beberapa cm di atas kepala Zara. Ia memasang telinganya lebih tajam. Namun suara pria itu terlalu samar.

"Meskipun kamu bilang begitu, tapi kamu tidak bisa lepas dari dia sebelum dia memberimu keturunan."

Menggelengkan kepalanya, Zara memilih untuk pergi. Ini bukan urusannya dan menguping bukan sikap yang terpuji. Kembali ke kediaman Viscountess Falmouth, ia bertemu Earl of Chester.

Berbeda dengan Tristan yang terlihat lebih dewasa dan cool, Earl of Chester punya aura ramah dan easy-going.

"My lord, kamu melihat suamiku?"

Chester menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan kelihatan bingung menjawab apa. "Errr, mungkin lagi ke kamar kecil."

"Kamu sudah lama berteman dengan Tristan?"

"Ya, sejak masih kecil. Dengan adiknya, Drake Graham juga. Dapat dibilang, keluargaku dan keluarganya sangat akrab."

Pria berambut pirang itu merasa aneh tiba-tiba Zara peduli dengan hubungan pertemanan Tristan. Biasanya, Zara cuma akan menyorot Chester dengan tatapan angkuh. Seakan ia hanya seekor semut yang sekali dipijak pun mati.

"Pasti menyenangkan punya teman yang masih bisa akrab sampai dewasa," ucap Zara dengan mata penuh mimpi.

"Ya, kamu pasti tidak pernah merasakan punya teman yang bisa backing kamu di saat kamu membutuhkan bantuan. Teman yang mendukung kamu di saat terpuruk."

Zara tersenyum kecil. Ia punya semua itu saat masih hidup sebagai Zara Foster.

"Terima kasih sudah menjadi teman setia Tristan. Dia beruntung punya teman sepertimu di hidupnya."

Chester tertegun. Lalu Tristan menghampiri mereka dan mengajak Zara pulang kembali ke rumah Lady Cecillia.

"Kamu melihatku berdansa tadi? Berkat guru dansa yang disewa Lady Cecillia, aku jadi lebih mahir sekarang," ucap Zara memecah keheningan di dalam kereta kuda.

Dari tadi Tristan hanya memperhatikan Zara saja dengan tatapan yang mampu membuatnya gugup.

"Selama tinggal dengan ibuku, aku harap kamu menghormatinya."

"Apakah Lady Cecillia pernah komplain tentang sikapku?" Alis Zara bertaut.

"Tidak." Tristan berdehem. Malah ibunya sengaja memuji Zara terus menerus hingga telinga Tristan panas mendengarnya. "Dia bilang kamu masih melakukan olahraga aneh itu."

"Yoga maksudmu." Zara tersenyum lega. "Lady Cecillia sangat baik padaku. Aku mengaguminya. Kamu tidak perlu khawatir."

Tristan memberi tatapan tak percaya dan mengabaikan Zara lagi sampai mereka tiba di kediaman Lady Cecillia. Ia ikut turun dari kereta kuda dan mengantar Zara ke pintu depan.

Becoming A DuchessWhere stories live. Discover now