Zara Foster, mahasiswi Ilmu Sejarah yang meninggal karena menyelamatkan seorang anak kecil, tiba-tiba terbangun sebagai Duchess Griffin di abad ke-19.
Menjadi seorang Duchess ternyata penuh tantangan. Apalagi suaminya merupakan pria tampan dengan ha...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tristan ... akhirnya kita bisa bertemu. Aku sangat merindukanmu." Lady Margaret membuka topengnya.
"Margaret, mau apa kamu datang ke sini?" tanya Tristan dingin. Ia refleks menarik Lady Margaret masuk ke ruang perpustakaan. Tidak mau kebahagiaan ibunya malam ini rusak karena melihat mereka berdua.
Lady Margaret memanyunkan bibir merahnya. "Ketika kita bertemu diam-diam di taman belakang Lady Falmouth, kamu tidak semarah ini. Bahkan kamu menciumku."
Sedikit rasa takut tersirat dalam wajah Lady Margaret. Ia sembunyikan dengan nada manja, "Aku kecewa kamu tidak mengundangku ke pesta sebesar ini."
"Ibuku dan Zara yang mengatur tamu undangan. Bukan aku. Jadi sebaiknya kamu pergi, Margaret. Jangan membuat malu dirimu sendiri."
"Apa yang kamu takutkan, Tristan? Ibumu sudah tahu tentang hubungan kita—"
"Hubungan yang telah berakhir." Tristan dengan cepat menambahkan.
Namun Lady Margaret mengacuhkannya. "Istrimu juga sudah tahu."
"Apa? Zara tahu tentang kita?" Wajah syok Tristan menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak sadar kalau Zara telah mengetahui perselingkuhannya.
Tapi kenapa Zara tidak pernah mengungkit hal tersebut?
"Ya, sebelum kamu membawanya ke Norfolk, dia sudah tahu."
Seketika itu juga ketegangan luntur dari wajah Tristan. Pantas saja Zara tidak pernah mengungkitnya karena ia hilang ingatan. Berarti ia juga tidak ingat kalau Tristan punya wanita simpanan.
"Sebenarnya ada apa, Tristan? Pasti ada alasan lain kenapa kamu mengakhiri hubungan kita. Aku tak percaya. Hanya karena mau memiliki keturunan, kamu begitu tega meninggalkanku."
Tristan hanya ingin Lady Margaret cepat pergi. Ia katakan saja yang melintas di benaknya. "Aku mau memberi pernikahanku kesempatan kedua."
Lady Margaret terdiam. Ia sadar kalau sikap Zara akhir-akhir ini banyak berubah. Bahkan sangat berbeda. Tidak mungkin manusia sejahat Zara bisa tobat hanya karena diasingkan ke Norfolk selama beberapa minggu. Lady Margaret mengendus sesuatu yang tidak beres.
"Manis sekali. Tapi kamu pasti kecewa kalau tahu tentang apa yang kudengar tentang istrimu." Lady Margaret mendekatkan tubuhnya hingga dadanya menempel di dada Tristan. Ia berbisik di telinga sang duke.
"Setelah Zara tahu tentang hubungan kita, ia menyuruh Lady Falmouth mencarikan selingkuhan untuknya. Dan Zara sudah bertemu dengan pria itu."
