V W L W J (kunci C)

9.3K 915 282
                                    

Happy Reading...



Memiliki sebuah harapan itu wajar
Akan tetapi harapan tanpa usaha itu sia-sia
Tuhan memang sudah memberi takdir
Ingin tercapai atau tidak tergantung usaha
~dndianaaaa~




Prang...

Suara kaca pecah membangunkan Ayyara dari tidur nya. Ia terkejut melihat pecahan kaca sudah berserakan di lantai, itu adalah kaca jendela kamarnya. Dan yang membuat Ayyara lebih terkejut adalah sosok berjubah hitam sangat tertutup sedang berdiri dengan tangan yang memegang benda tajam yang mengancam.

"Siapa kau?!"tanya Ayyara mencoba memberanikan diri.

Namun pertanyaannya tak di gubris sama sekali, sosok itu masih terdiam dengan pandangan yang terus tertuju pada Ayyara.

"Tolong... Tolong..." teriak Ayyara merasa ketakutan.

Sosok berjubah hitam itu mengangkat pecahan kaca yang sedari tadi di pegang ke arah Ayyara.

"Arghhhhhh... jangan..."teriak Ayyara terbangun dari tidurnya.

"Fyuh... Huhh... Huhh..." nafas Ayyara memburu.

Ia pikir kejadian tadi adalah sungguhan, namun salah itu hanya lah mimpi buruknya.

"Mengapa aku bermimpi seperti itu? Apakah itu pertanda nyawaku terancam?"gumam Ayyara dengan tangan memegang dada nya mengatur detak jantungnya yang berdetak kencang.

Pagi harinya Ayyara melakukan aktivitas seperti biasanya. Setelah selesai melakukan rutinitas nya ia bersiap pergi ke toko milik nenek kemarin. Ayyara memutuskan untuk menerima tawaran nenek kemarin dan bekerja di toko bunga miliknya.

***

"Permisi apakah benar ini toko bunga milik nyonya Serania?"tanya Ayyara pada salah satu karyawan yang berada di toko tersebut.

"Benar, anda siapa? Apakah ada keperluan dengan nyonya besar?"tanya karyawan tersebut.

"Aku ingin melamar pekerjaan di toko ini, apakah aku bisa bertemu dengan nyonya Sera?"tanya Ayyara.

"Mari silahkan masuk nona."ucap karyawan itu.

Ayyara pun masuk ke dalam toko, sejenak ia terkagum-kagum melihat berbagai macam jenis bunga yang tersusun sangat indah. Ia terus tersenyum melihat bunga-bunga yang segar.

"Kau menerima tawaran ku?"pertanyaan tiba-tiba dari nyonya Sera membuat Ayyara terkejut.

"Nyonya apakah tawaran itu masih berlaku?"tanya Ayyara.

"Tentu, bisakah kau memanggilku nenek saja seperti kemarin?"ucap Nyonya Sera.

"Tapi anda adalah nyonya besar pemilik toko, aku merasa tak enak jika di dengar oleh karyawan lain Nyonya."ucap Ayyara.

"Kau sangat lucu, tak apa panggil aku nenek saja itu lebih enak di dengar."ucap Nyonya Sera tersenyum.

"Baiklah Nyo- nenek maksudku."ucap Ayyara canggung.

"Nenek kapan aku memulai bekerja?"tanya Ayyara.

"Hari ini pun jika kau mau silahkan."ucap Nyonya Sera.

"Baiklah, tugas ku apa nek?"tanya Ayyara.

"Kau mau bertugas sebagai apa?"tanya balik Nyonya Sera membuat Ayyara bingung.

"Apa saja yang nenek tugaskan akan ku kerjakan."ucap Ayyara.

"Benarkah?"tanya Nyonya Sera tersenyum misterius.

SALVATOR [On Going]Where stories live. Discover now