F W C ' D G N C U (kunci C)

6.2K 530 5
                                    

Happy Reading...






Hidup tak selamanya kekal
Indah tak selamanya kekal
Dunia ini penuh dengan penipuan
Untuk memberi sebuah kepercayaan
Perlu memikirkan nya secara berulang
...
atau kau akan terluka.
~dndianaaaa~





Sesuai rencana, hari ini Ayyara akan pergi ke toko Nyonya Sera. Ia ingin membunuh bosan dengan cara berkunjung melihat begitu banyak bunga-bunga yang segar dan memikat.

Tentunya atas ijin Ares dan diantar oleh Davin orang kepercayaan Ares. Saat ini Ayyara sedang duduk di kursi penumpang yang di kemudikan oleh Davin, diperkirakan sekitar lima menit sampai pada tujuan.

"Nona, Sudah sampai. Jika ingin pulang hubungi saja aku, aku akan menjemputmu."ucap Davin.

"Aku bisa pulang sendiri,"balas Ayyara.

"Tapi Nona, tuan Ares akan memarahiku nanti,"ucap Davin.

"Baiklah. Nanti aku hubungi kau,"putus Ayyara saat Davin terus memaksa.

"Sampai jumpa."ucap Ayyara saat turun dari mobil.

"Sampai jumpa Nona. Semoga hari mu menyenangkan."jawab Davin membalas senyum Ayyara.

***

"Aku sudah mengantar Nona Ayyara ke toko bunga tuan."lapor Davin pada Ares yang sedang duduk dengan satu batang silinder kertas yang mengeluarkan asap, diapit di jari nya.

"Tuan, plain B berhasil diselesaikan. Aku yakin dalam beberapa hari ini dia pasti akan membuat kegaduhan. Apa tak sebaiknya kita pergi saja dan mencari tempat yang aman untuk sementara?"jelas Davin.

"Aku bukan pecundang."balas Ares datar.

"Menjadi pecundang untuk mempertahankan nyawa diri anda menurutku lebih penting. Nyawamu dalam bahaya tuan, kali ini dia pasti sudah merencanakan nya dengan begitu tersusun tuan."ucap Davin.

"Aku bukan pecundang dan tak takut dengan siapapun. Apa kau meragukan kemampuan ku?!"ucap Ares sedikit ketus di akhir kalimat.

"Tidak. Bukan seperti itu, aku hanya khawatir dengan keselamatan mu. Dia mempunyai banyak koneksi dan otaknya begitu licik dalam hal kejahatan."ucap Davin.

Bles...

Sebuah pisau sudah menancap pada kursi bagian kepala yang diduduki oleh Davin. Pisau itu menancap sempurna tanpa salah sasaran walaupun Ares melempar sembarangan dengan jarak yang cukup jauh.

"Aku tak suka diremehkan!"ucap Ares dengan tatapan menusuk.

"Tidak tuan, aku tidak meremehkan mu,"elak Davin tetap tenang.

"Berkas apa itu?"tanya Ares melihat Davin yang membawa berkas di tangan nya.

"Ini berkas pengalihan hak milik, kau harus menandatangani nya."jelas Davin sembari menyerahkan berkasnya.

"Aku ingin ini dirahasiakan, tidak boleh ada yang mengetahui satu orang pun kecuali kau dan aku."ucap Ares.

***

Setelah turun dari mobil, Ayyara melangkahkan kakinya menuju kontrakan nya tidak langsung ke toko bunga. Ayyara mengambil kunci dan membuka pintu nya.

Ceklek...

Suara pintu terbuka, Ayyara melangkah masuk melihat sekeliling mengamati kondisi kontrakan yang jauh berbeda sebelumnya. Ia menghembuskan nafasnya berat.

"Fyuhhhh."

Seperti rumah angker, debu dimana-mana lantai yang kotor, dan juga tanpa cahaya yang menerangi.

SALVATOR [On Going]Where stories live. Discover now