changed

2.1K 16 6
                                    

  Setiap manusia, pasti akan mengalami perubahan, tapi tergantung. Apakah semakin baik atau semakin buruk

*******

Di kamar tidur yang gelap, kamar berukuran 8×4 M2 bukan karena tidak ada lampu. Melainkan memang si empu nya saja yang malas menekan tombol saklar

Terlihat sebuah laptop menyala di meja minimalis tanpa ada yang menggunakan, terlihat seperti lupa di matikan atau memang sengaja di biarkan menyala begitu  saja. Tapi mungkin bukan keduanya

**********
"What? ada apa dengan badan gua, ko 
item-item kecoklatan? Perasaan 
badan gua putih, bening, mulus, udah
kayak bihun aja"

Yap!, tanpa perlu merasa penasaran suara cempreng siapa itu, suara itu berasal dari Disa, Disa Sulistini. Gadis SMA kelas XI IPA 3 yang kini sedang bersekolah di sekolahan yang cukup elit, bernama DESSERTART.

Ya, kalian tidak salah dengar. Dari nama sekolahnya saja sudah bisa di pastikan, bahwa anak-anak sekolah ini sama absurdnya dengan nama sekolahnya. Siapa orang yang akan memberi nama sekolahan dari bahasa makanan?, balik ke topik

Kini di sekitar Disa banyak sekali hewan menjijikan yang berukuran tidak normal, bisa dibilang mereka berukuran setubuh manusia, mungkin saja bagi Disa memang seperti itu, tapi kenyataannya justru dialah yang mengecil.

Disa juga merasakan hal yang kurang nyaman pada tubuhnya, dia merasa tangan dan kakinya tiba-tiba bertambah dan saat dia memeriksanya betapa terkejutnya dia

"Aaaaaaaaaaaaaaaakkhh"

Ia mendapati dirinya kini telah berubah menjadi seekor binatang yang sangat menjijikan, dia tidak akan sekaget dan semarah ini jika dia berubah menjadi kucing, atau misalkan kelinci

Hewan-hewan tersebut masih bisa di pelihara dan cukup lucu, tapi mengapa diri nya malah menjadi kecoak? Sekali lagi perlu di tekankan bahwa Disa telah berubah menjadi kecoak

Tak di ketahui apa penyebab tubuhnya bisa menjadi kecoak, yang pasti saat ini dirinya sedang merasakan perasaan berkecamuk tidak terkendali. Ingin marah, marah dengan siapa? Ingin berteriak pun suara nya sudah tidak karuan

"Anji*g t*loooooooooooooooooool,
gobl*g, what the f*ck ini kenapa gua
jadi gini? Huaaaa mamaaah"

Disa berteriak putus asa memikirkan nasibnya kini, dia juga menangis sangat kencang, namun sayang suaranya bahkan tidak bisa terdengar oleh kedua orang tuanya

"Gak, gak bisa gini, gua harus
 mencerna baik-baik. Perasaan tadi
 gua sebelum tidur tuh cuman nonton
 drakor kayak biasanya ditambah
 beberapa cemilan. Terus ketiduran.
Masa gobl*g gua tidur aja mati, terus
 gua berengkarnasi gitu? TAPI
 MASALAH NYA NGAPAIN JADI
 KECOAAAAAAKKK?"

Tak berselang lama ada suara decitan pintu terbuka, Disa mengintip sedikit, di lihat-lihat ternyata dirinya masih berada di kamarnya. Dan dalam pikirannya dia telah berenkarnasi menjadi kecoak yang tinggal di kamarnya.

Saat pintu terbuka terlihat seorang wanita paruh baya yang masih cantik di umurnya yang sudah tak muda lagi,
Ternyata itu adalah Risa, ibu Disa saat Disa masih menjadi manusia

Disa sangat ingin berteriak kepada ibunya, bahwa anaknya kini telah berubah menjadi binatang menijikan, seperkian detik mata antara ibu dan anak itu pun bertemu. Disa yang mendapat tatapan dari ibunya tersenyum merekah tanpa menyadari bahaya apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi berbeda dengan Risa ia justru berteriak ketakutan dan segera mengambil sapu untuk mengusir tamu tak diundang yang ada di depannya itu

Tak,tak,tak

Risa berusaha memukul kecoak yang sedang berlari terbirit-birit didepannya itu, ia merasa kecoak ini bukan sembarang kecoak melihat dari ukuran kecoak tersebut yang bisa dibilang lebih besar daripada kecoak-kecoak yang pernah ia temui, Risa pun meyakini bahwa kecoak ini adalah mahkluk jadi-jadian atau biasa kita bilang siluman kecoak

Risa berpikir mungkin ada tetangga yang melakukan pesugihan, dengan mengandalkan setan kecoak, karena di zaman yang serba modern ini apa-apa sudah bisa di upgrade, dirinya pun juga berpikir mungkin jin dan setan juga bisa mengupgrade dirinya yang tadinya pesugihan hanya bisa menjadi babi ngepet saja, mungkin sekarang kecoak ngepet pun ada

Disa sudah ter engah-engah tapi ia tidak bisa berhenti karena jika dia berhenti mungkin saja dia sudah beda alam. Tak di sangka ibunya yang dulu sangat menyayangi nya kini malah berusaha untuk membuatnya menjadi kecoak gepeng seperti mping, Disa terus berlari sembari menangis sejadi jadinya hingga ingus nya sudah tidak bisa terbendung lagi. Yang tadinya hanya sebatas satu inci keluar sekarang semuanya meleber kemana-mana. Dan sampailah ia di luar pintu rumahnya. lalu seperkian detik pun terdengar suara gebrakan pintu.
Ia menoleh ke belakang dan ternyata ia mendapati pintu rumahnya yang sudah tertutup

Disa kini sangat kebingungan di tambah lagi di luar sedang hujan disertai suara guntur menggelegar. Dirinya pun kini kedinginan dan kelaparan sudah mirip seperti gembel. Eh ralat tapi setidaknya gembel lebih baik daripada menjadi seekor kecoak. Bagaimana ia tidak kedinginan karena sekarang notabene nya Disa sedang telanjang di garis bawahi te-lan-jang. Ya iyalah telanjang mana ada seekor kecoak pakai baju??

Sekarang Disa tengah duduk di depan tangga rumahnya melipat tangan, dan menyangga dagu dengan tangan lainnya, ia sedang menikmati kegalauan menjadi seekor kecoak dengan di temani musik yang berasal dari perutnya

#see you next time
#thanks for watching

KECOAK BERGOYANG Where stories live. Discover now