sahabat

96 3 0
                                    

Hai hai udh lama ya g ketemu aku hehe. Sebenernya bukan g mood si utk lanjutin cerita ini, tapi akunya blm ada ide. Ke ngerasa stuck aja gtu...

Tapi aku g mau cerita aku berhenti di tengah jalan maka dari itu

Enjoy for reading...

******
***
*

Disa berjalan mendekati tong sampah berwarna silver tadi, ia memanjat dan masuk ke dalamnya. Di jilat sedikit coklat yang dibuang oleh woni itu, dan seperti nya ia merasa familiar dengan rasanya. Akhirnya Disa membawa coklat itu ke hadapan 3 teman kecoaknya

"Coba kalian cicip" perintah Disa
"Ih apaan sih di, itu kan dari sampah. Jorook"

Disa menyentil jidat lebar Stereo yang menurut nya terkesan lebay

"Udah nurut aja ama guaaa"

Disa berkacak pinggang menatap tajam Stereo. Stereo dengan terpaksa menuruti perintah Disa, takut-takut nanti ia jadi kecoak panggang yang terbakar amarah Disa

Mereka mencicipi sedikit coklat itu dan seperti nya mereka merasa familiar dengan rasanya, Disa pun juga sudah bisa menebak melihat dari ekspresi teman-teman nya

"Jadi gimana? Kalian ngerasa familiar gak si sama rasanya?"

"Iya dis ko gua kayak ngerasa pernah makan ya"

"Sebenernya gua curiga, apa coklat ini yang ngebuat kita jadi kecoak?"

Arya yang mendengar penuturan Disa sebenarnya sedikit terganggu. Ia tak yakin woni pelakunya, menurut nya woni adalah gadis paling baik yang pernah ia temui

"Ar gua mau terus terang. Sebenernya gua ngerasa g enak ngomongin ini bareng lo, tapi kita buka-bukaan aja disini gua gak mau hanya karena woni sodara lo, lo jadi segan sama dia"

"Buka baju maksud nya" (Troy kayaknya otak kamu rada kurang deh)

"Bukan itu bambaaaaang. Gua sentil juga ka*jut lo"

Disa sudah ancang-ancang akan menyentil joni milik Troy

"Apa-apa an ni. Pelecehan seksual woii penjahat kelamin lo yaa"

Stereo datang-datang sudah ikut campur aja

"Maaf Dis kayaknya gua butuh waktu"

"TAPI WAKTU KITA GAK BANYAAAK" Disa kesal dengan jawaban yang di lontarkan oleh Arya

"Dis sabar Dis, inget Mak lo dis inget"
Stereo berusaha menenangkan Disa

"Ngapa bawa-bawa Mak gua sih njirt"

Disa pergi dari sana dengan perasaan yang berkecamuk. Ia hanya ingin kembali normal, ia ingin sekolah lagi gak masalah kalo tiap hari ulangan matematika gak masalaaah

Yang penting ia hanya ingin kembali menjadi manusia, Disa terisak, ia tak bisa menahan nya lagi. Mungkin di luar sana ia terlihat seperti wanita tangguh yang gak gampang cengeng

Nyatanya, ia hanyalah wanita seperti kebanyakan wanita normal, ia juga bisa menangis, merasakan sedih, rindu pada bundanya semuanya

Tak di sadari rangkulan hangat menghampiri bahu Disa, itu adalah Stereo. Stereo tersenyum kepada Disa lalu membaringkan kepala Disa pada pundaknya

"Nangis aja gapapa, gak usah di tahan"

Entah kenapa perkataan yang dilontarkan Stereo menjadi sebuah mantra bagi Disa. Kalimat itu berhasil meluluhlantahkan dunia Disa, Disa menangis sejadi-jadinya

2 jam telah berlalu, namun seperti nya Disa masih betah dalam dekapan Stereo. Stereo juga tidak tega untuk membangunkan Disa, wajah itu wajah sangat terlihat tenang. Yang mungkin hanya bisa Stereo lihat di saat keadaan seperi ini

Karena biasanya Disa kan selalu ngereog, rasanya melihat Disa tenang seperti ini membuat hati Stereo tergerak tanpa sadar jarak antara dirinya dan Disa semakin terkikis

Hingga pergerakan nya berhenti saat Disa membuka mata deg_deg_deg suara jantung Stereo tak bisa terkontrol lagi. Dengan susah payah ia menelan salivannya

"Lo kenapa, mukanya kayak kaos kaki cacing Spongebob aja"

"Memang manusia laknat kau Disa, masa muka gua di samain sama kaos kaki cacing yang tinggal di bolong-bolong badan Spongebob itu" kurang lebih begitulah suara hati Stereo

"Enggak gua gapapa" Stereo memalingkan wajahnya ke sembarang arah tak berani menatap mata Disa

"Helleh boong, lo kebelet berak kan?" Disa menoel-noel pundak Stereo sampai si empu nya lari terbirit-birit

Disa-disa hobi ko godain orang. Karena Disa merasa lapar akhirnya ia hilangkan rasa gengsinya dan menuju ke arah kulkas milik Arya. Lalu ia mengambil satu 3 gigitan apel dan membawanya ke hadapan Arya

Arya sedang duduk di meja game nya, seperti memikirkan beban hidup. Disa merasa tak enak karena telah memarahinya tadi, tapi kan salah siapa? Cowok ko gak punya keberanian

"Ar gua minta apel lo" Disa menunjukkan 3 gigitan apel tadi

"Hmm"
"Kayak gak semangat banget lo hidup. Mau nggak ni?"
"Nggak bekas air lir lo"
"Ngelunjak lo ya bangke"

Disa melemparkan satu potong apel tadi pada kepala Arya, namun hal itu bukannya membuat Arya marah namun malah sebaliknya Arya tersenyum

"Makasih, gua minta maaf tadi" Arya mengambil potongan apel tadi lalu memakannya sekali suap

"Iya gua juga minta maaf, jadi gimana keputusan lo?" Disa ikut duduk di samping Arya

"Gua ikut saran lo. Kita selidikin Woni"

Jawaban dari Arya tentu saja membuat Disa sangat senang

"Kenapa berubah pikiran?"
"Karena gua merasa saran lo emang yang terbaik Dia"
"Hehehe kalo itu sudah pasti"

Disa menaik turunkan alisnya bangga, tak lama kemudian Stereo dan Troy Muncul entah dari mana

"Cieee yang udah baikan cieee"
Ucap mereka berbarengan

Hari itu mereka sudah menjadi lebih dekat dari sebelumnya, sejak hari itu persahabatan mereka di mulai....






KECOAK BERGOYANG Where stories live. Discover now