gathering

95 11 4
                                    

#happy reading

Pagi hari yang cerah warga kecoak sudah ramai melakukan aktivitas mereka, sedangkan kecoak terbesar di sana yaitu Disa masih setia berada di mimpi nya.

Arya yang sudah rapi berinisiatif untuk menyusul Disa, ia berjalan sebentar dari kamarnya menuju kamar Disa. Kamar mereka hanya berjarak satu dinding saja, selain itu bahkan kamarnya tidak kedap suara

Semuanya terbuat dari tanah, kecuali selimut dan beberapa baju. Arya tidak tahu itu terbuat dari tapi ia tebak mungkin dari daun atau kain sisa manusia

Kamar mereka tidak memiliki pintu, hanya sebuah lubang berbentuk melengkung lalu di tutupi oleh gorden, jadi Arya langsung saja menyibakkan gorden berwarna biru laut itu, dan ternyata ia melihat Disa sedang membuat pulau...

Ia tidak ilfil melihat nya, jadi sembari menunggu Disa terbangun dari mimpinya Arya putuskan untuk melihat-lihat isi kamar wanita itu

Desain kamar nya sedikit berbeda dengan kamar miliknya, kamar Disa terkesan lebih detail, dan lebih mungil. Apa karena tubuh Disa yang besar jadi tempat itu kelihatan mungil? Arya melihat ke tembok balkon di sana ia menemukan beberapa goresan yang Disa tinggalkan semalam

Ternyata goresan itu berbentuk manusia lidi, 2 orang lebih tinggi dan 1 orang yang agak pendek ada di tengah, Arya tersenyum tipis. Sudah ia tebak mungkin ini adalah gambar keluarga Disa

"Apa Disa rindu keluarganya?"

Arya bergumam kecil dan ternyata gumaman kecilnya malah berhasil membangunkan Disa, Disa mengucek matanya yang masih sangat berat itu di tambah  lagi semalaman ia menangis. Ya sebut saja Disa cengeng

Umurnya masih 17 tahun, dia bahkan belum legal. Jadi wajar jika ia menangis karena merindukan keluarganya, selama ini ia hidup sangat manja. Menggantung kan segalanya pada orang tua, jadi saat ia sendirian ia bingung harus bagaimana

Samar-samar matanya mulai bisa melihat dengan jelas, dan tak di sangka itu adalah pengalaman pertama baginya. Ada seorang laki-laki di kamarnya, ya meskipun dalam bentuk kecoak, tapi tetap saja dia itu kecoak jantan

Disa segera menarik selimut nya seatas dada, ia memandang penuh curiga pada Arya

"Apa yang lo lakuin di kamar gua" ucap Disa lantang

Arya yang melihat wajah kaget Disa bukannya merasa bersalah telah sembarangan masuk ke kamar lawan jenis, malah muncul ide jahil di kepala nya. Ia menarik turunkan alis nya dan sedikit menyeringai pada Disa

"Emang nya lo mau di apain sama gua, sini bilang jangan malu-malu" ucap Arya sembari memelet kan lidah nya keluar

Disa menatap horor kecoak laki-laki di depan nya itu, ia refleks menendang perut Arya sampai ia terjungkal dari duduk nya

"PERGI SEKARANG JUGA ATAU GUA TERIAK?" Suara Disa penuh penekanan

Arya hanya tertawa kecil, dan berkata

"Yaudah gak usah marah-marah juga, becanda doang ko. Gua tunggu di ruang makan nanti kita bakal bahas gimana caranya supaya kita kembali jadi manusia"

Setelah mendengar penuturan dari Arya, seketika mata Disa berbinar-binar ia sudah tidak memikirkan masalah tadi. Ia menganggukan kepalanya antusias, seperti anak kecil yang di belikan es krim

"Yaudah kalo gitu gua mandi dulu, sono lo keluar" titah Disa

Arya pun keluar, tadinya ia masih ingin menggoda Disa namun ia urungkan niatnya, ia takut di buat gepeng oleh Disa mengingat kini badannya tidak sebesar saat ia menjadi manusia

Setengah jam berlalu Arya, Troy dan Stereo sudah hampir lumutan menunggu Disa di ruang makan, makanan yang di sajikan juga mereka bertiga habiskan

Dan panjang umur, ketika mereka baru saja akan membahas kenapa Disa lama sekali, orang yang akan di gunjing kan telah muncul. Disa memakai dress kerajaan berwarna peach, di tengah-tengah nya ada sebuah gambar bintang, yang terbuat dari pecahan kaca

Namun tetap saja walaupun ia memakai baju sebagus apapun, wajah kecoak nya masih menempel di kepalanya, yang tak ayal tetap membuat nya jelek

Ke tiga lelaki itu hanya diam membisu saat kedatangan Disa, mereka melipat tangan tanda sedang merajuk. Disa tak ambil pusing akan hal itu, ia sudah siap memakan makanan yang telah di sediakan di depannya itu

Namun ia saat potongan pertama, ia terhenti dan menatap horor pada Stereo. Masalah nya ia tidak tahu daging apa yang ia iris itu

"Woi Stereo, ini daging apa?" Tanya Disa memastikan kecurigaan nya

"Itu daging hewan" bukannya Stereo yang menjawab malah Troy yang menimpali

"Iya gua tahu ini daging, orang buta juga tahu ini daging, gak mungkin ini kerupuk. Tapi daging hewan apa?" Disa masih berusaha menjaga intonasi nada bicaranya

"Itu daging ulat" jawab Arya

"U u ulat? Ulat bulu maksud lo?" Kini wajah Disa semakin horor

"Iya, tapi tenang aja ulat nya sudah di masak dan di bumbui ko" Stereo menjawab dengan santuy nya tanpa memikirkan raut wajah Disa yang sekarang mirip orang busung lapar

Disa melemparkan piring yang berisi makanan itu, wah sebut saja Disa kecoak tak tahu diri ya. Sudah numpang di kasih makan gratisan, malah ngelunjak

Sontak Troy langsung saja berdiri, ia tak bisa memaklumi kelakuan Disa, namun tak jadi ia lakukan sebab tangannya di tahan oleh Stereo, sedikit info, Troy adalah pengawal pribadi Stereo

"Gua mau makan yang lain, ada yang lain gak? Please" Disa merapatkan tangannya, ia memasang wajah memelas di depan Stereo

"Gak ada, disini gak ada hewan lazim" Stereo menyilangkan kedua tangannya

"Udah si terima aja apa yang ada, bersyukur jadi orang tuh" Arya menimpali, rupanya ia masih belum bisa menerima bahwa kini dirinya bukan lagi manusia

"Gua kecoak nyet" jawab Disa nyolot

"Ya maksud gua kecoak, gak nyet-nyet segala, orang gua kecoak lo katain mony*t, berguru di mana lo?" Kini gantian arya yang nyolot

"Berguru di sun go kong gua, au ah pusing gua. Mending sekarang kita bahas aja gimana caranya supaya kita kembali jadi manusia" Disa menggebrak meja dan menatap serius bergantian pada ke tiga kecoak di depannya itu

Stereo memajukan kepalanya supaya lebih dekat dengan Disa, Arya dan Troy juga melakukan hal yang sama, mereka saling merangkul bahu masing-masing membuat lingkaran kecil

Stereo menatap bergantian pada Disa, Arya dan Troy lalu menarik nafas panjang

"Wushwashweshwoshngusngasngesngoshwuuuiiishhhhh. Udah ngerti?" Ujar Stereo

Sifat nya yang seperti itu membuat Disa yang notabene nya punya kesabaran setipis tisu, langsung saja naik pitam, ia menggampar kepala Stereo cukup eras. Untung saja kepalanya tidak menggelinding

"Ngomong yang bener bangsat? Lo kira gua ngerti bahasa lo? KAGAAAK" ucap Disa di sertai penekanan di akhir kalimat nya

Sedangkan Arya dan Troy hanya diam membisu tidak tahu mau memihak siapa, siap-siap kalo salah satu langkah saja kepala mereka bisa menggelinding

Stereo yang merasa dirinya sudah hampir pingsan itu, sekuat tenaga bertahan untuk melanjutkan perkataannya kepada Disa. Salahnya sendiri bermain-main dengan kecoak jumbo

#see you next part

KECOAK BERGOYANG Where stories live. Discover now