Arya

224 11 4
                                    

#Happy reading

Arya memang telah mengetahui perilaku Dimas sedari dulu. Namun selama ini selalu ia tahan karena ia masih menganggap Dimas bisa berubah dan tak bisa di sangkal Dimas juga termasuk teman nya yang setia kawan

20 menit kemudian ambulance yang di panggil oleh Anton telah sampai ditempat billiar, Anton dan Antun ikut mengantar Dimas ke rumah sakit berbeda dengan Arya. Saat ini dia sedang banyak pikiran akibat baru putus dengan pacarnya

Arya hanya menitipkan pesan kepada Anton dan Atun bahwa dirinya akan bertanggung jawab untuk semua biaya Dimas, jadi dia memberikan kartu kredit unlimited nya kepada dua bocah kembar itu

Mereka memaklumi tindakan Arya, Anton menerima kartu kredit itu dan setelahnya suster menutup pintu belakang mobil ambulance. Arya hanya melambaikan tangan kepada Anton dan Antun

*****
***
**

Arya kini sedang berjalan di jalanan yang cukup sepi, jam sudah menunjukan pukul 12 malam dan Arya kini sangat teler diakibatkan minuman keras

Tadi setelah Dimas ke rumah sakit, papi Arya menelponnya dan menyuruhnya untuk pulang, namun Arya tahu bahwa setelah pulang ayahnya hanya akan memarahinya seperti biasa. Tetapi tak elak ia tetap pulang, dan seperti yang ia tebak begitu masuk pintu rumahnya. Tangan kasar ayahnya langsung mendarat di pipinya

Arya hanya diam mendengarkan celotehan papi nya. bukan tanpa alasan Arya menjadi pria Badung (nakal), melainkan itu disebabkan oleh ulah papi nya sendiri

******
***
*

Saat itu Arya masih berumur 7 tahun, di jam 2 malam ia terbangun dari tidurnya. Seorang anak kecil memakai piyama biru laut bergaris dengan muka bantal keluar dari kamarnya, ia berjalan menyusuri lorong rumahnya yang terbilang sangat besar itu

Dia Arya, Arya mendengar suara isakan tangis, dan juga seperti suara jeritan. Dan matanya yang tadi nya masih setengah terpejam karena mengantuk kini sudah terbuka lebar. Ia menjatuhkan bantalnya dan.....

****
**
*
Arya langsung menepis ingatan masa kecil nya itu, oleh karena itu setelah di marahi habis-habisan oleh papi nya Arya datang ke bar meminum sebanyak-banyaknya alkohol yang perutnya bisa tampung

Tapi setelah itu semua Arya masih tidak bisa pingsan, ia hanya ingin tidur melupakan semua masalah, dan bangun keesokan hari seakan semuanya tidak pernah terjadi

Di kejauhan ia melihat wanita berambut panjang, memakai baju putih crop, jikalau saja gadis itu memakai baju gamis putih sudah pasti Arya mengira dia kuntil anak

Mata Arya buram, ia tidak bisa melihat dengan jelas, karena alkohol. Gadis itu membawa belanjaan yang terlihat dari supermarket. Arya melihat plastik kresek yang dibawa gadis itu berlubang, sehingga isi di dalam plastik itu berjatuhan satu demi satu.  Arya ingin memberitahu gadis itu

Ia berlari sekuat tenaga yang masih tersisa. Tapi ia tidak bisa mengerem kaki nya, akhirnya Arya menabrak gadis itu. Bibir mereka bersentuhan dan Arya tahu bahwa sejak ciuman itu ia tak akan pernah bisa lagi mencium gadis lain

Gadis itu segera mendorong tubuh Arya hingga dirinya terjungkal. Arya ingin meminta maaf dan ingin mengetahui nama gadis itu. Tapi gadis itu segera berlari dengan melemparkan belanjaan nya pada Arya

****
**
*

Pagi hari ini Arya akan mengunjungi Dimas ke rumah sakit Cendana. Ia mengambil kunci mobil nya yang terletak di nakas dan membenarkan kancing baju nya sedikit

Ia hari ini menaiki mobil Rolls-Royce Boat Tail nya yang seharga 432 milyar rupiah. Tak lupa ia sudah menyiapkan buah tangan untuk Dimas

****
**
*
Ciit

Setelah memarkirkan mobilnya.Arya keluar dari mobil Rolls-Royce Boat Tail dengan membawa buah tangan yang sudah ia siapkan

Ia baru hendak mendatangi resepsionis untuk bertanya nomor kamar rumah sakit Dimas tapi

Ting

Anton kunyuk

201 lantai 3
                                                               Read

Ia memasukan kembali handphone nya tadi ke dalam saku celananya. Dan segera berjalan menuju kamar rumah sakit Dimas

Arya membuka pintu ruangan tempat di mana Dimas di rawat, terlihat wajah Dimas masih penuh dengan lebam. Dirinya juga tidak ambil pusing lagian itu semua bukan salahnya

Ia meletakan buah tangan yang ia bawa, dan duduk di ranjang ujung Dimas. Menatap Dimas dengan makna, Anton Antun yang berada di sana sudah siap sedia akan adanya perang dunia ke tiga

"Sorry dim, kemaren gua stress jadi kelepasan"
Arya membuka pembicaraan di awal, Dimas masih terdiam sebelum berkata

"Harusnya gua yang minta maaf Ar, gua tahu selama ini lo udah tahu kelakuan gua. Tapi lo masih mentolerin sikap gua itu"

"It's okay. Lo tahu kan gua orang terkaya sejagat raya duit segitu mah gak ada apa-apanya hehe"

Arya merentangkan tangannya ke atas saat berbicara tadi, Anton dan Antun kompak berdiri dan membelakangi Arya sebelum selanjutnya terdengar suara
tuut
mereka berpose seperti saat ruku dan memberikan angin hijau pada wajah Arya

Arya sontak melotot, Dimas ketawa sambil terbatuk-batuk dan Anton Antun tertawa terbahak-bahak. Satu jitakan masing-masing mendarat pada kepala Anton dan Antun mereka berdua mengerang kesakitan

"Dim, kalo lo butuh lo bisa ngomong sama gua, gausah nyuri. Emangnya gua sepelit itu ya"
Arya kini berbicara cukup serius

"Hehe iya Ar, nanti gua bakalan minta aja deh"
Dimas menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ya tapi jangan keseringan juga bahlul"
Anton Antun bersorak bersamaan. Dan sepanjang hari itu mereka habiskan dengan banyak tawa seperti semula

 Dan sepanjang hari itu mereka habiskan dengan banyak tawa seperti semula

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bonus Arya and Disa

#see you next part

KECOAK BERGOYANG Where stories live. Discover now