meeting

174 12 2
                                    

Semua orang bisa mencintai, tapi tidak semua orang bisa memberi cinta

*Happy reading

Kembali ke Disa

Ia hendak melanjutkan perjalanan nya, tapi di kejauhan ia melihat seekor kecoak berjalan mendekatinya, ini memang naluri hewannya atau memang dirinya kini sudah tidak takut lagi dengan kecoak

Kecoak itu sekarang berdiri tepat didepannya dan Disa sangat kaget setelah mengetahui dirinya kini mengerti bahasa yang di ucapkan kecoak itu

"Lo kecoak baru atau lama?"

Ucap kecoak itu, ia tidak tahu kini yang berdiri di depannya adalah kecoak sungguhan atau kecoak jadi-jadian seperti nya

"B baru kayanya"
Entah kenapa Disa tergagap

"Oh sama yok lah"

Kecoak itu melangkah ke depan meninggalkan Disa tapi setelah 4 langkah ia berhenti dan berbalik kembali

"Kenapa gak ikut?"
Lanjut kecoak itu

"Lah emang mau kemana?"

Ucap Disa ter heran-heran. Pasalnya ia saja baru bertemu sekali dengannya masa sudah sok kenal banget. Disa takut dijadikan ani-ani huh ngeriii

"Gak tahu, yaudah jalan aja. Ngomong-ngomong nama gua arya"

Kecoak itu melanjutkan langkahnya kembali

Disa terkejut bukan main saat mendengar nama itu. Ia jadi ingat kenangannya waktu malam itu, waktu di mana ia mendapatkan ciuman pertamanya. Ya gak salah lagi

Disa satu sekolahan dengan Arya dan Arya itu famous jadi siapa sih yang gak tahu Arya. Anak konglomerat, ganteng, dan super playboy itu

Tapi Disa berpikiran positif ia berpikir mungkin hanya namanya saja yang sama, tidak mungkin orang yang sama. Kalo memang benar orang yang sama, masa bisa se kebetulan itu? Ia menggelengkan kepalanya dan mengikuti Arya

Matahari sudah seperti ada di puncak kepalanya, Disa sangat capek. Ia merebahkan badannya asal, lalu ia melirik pada Arya, saat tahu Disa tidak mengikuti lagi di belakangnya,  Arya menoleh dan menemukan Disa sedang enak nya rebahan di aspal.

"Capek?" Ucap Arya

Disa hanya mengangguk, dan karena Arya juga merasakan hal yang sama ia juga ikut merebahkan dirinya di samping Disa. Mereka berbaring di jalanan aspal, mereka kira mereka sudah berjalan cukup jauh, namun seperti nya ini tidak ada seperempat nya sama sekali

"Nama lo siapa? Cowok cewek?"
Arya berbalik menghadap Disa
Ia berusaha mencairkan suasana canggung itu

"Emm Disa, cewek" jawab Disa
Disa juga tidak tahu kenapa ia sangat gugup berdekatan dengan kecoak satu ini, yang bener aja masa ia suka sama kecoak? Oh noooo

Bukan karena sengaja Arya menanyakan jenis kelamin Disa, pasalnya ini pertama kali nya ia menjadi kecoak, jadi ia tidak bisa membedakan mana kecoak jantan dan kecoak betina

Arya menepuk bahu Disa ia menunjuk pada segerombolan bulat kecil di pinggir pohon, Disa yang penasaran lalu  ikut melihat pada bawah pohon itu

"Apaan tuh?" Tanya Disa

"Gak tahu kita kesana aja yok" ajak Arya

Mereka berdua berjalan ke bawah pohon itu, guna memastikan bulatan coklat apa yang ada di bawah pohon itu dan ternyata itu segerombolan kecoak. Oh mereka sangat lega karena berhasil menemukan kelompok nya atau koloni nya. Mereka seperti keluarga yang sudah lama berpisah dan kembali balik kampung

Salah satu kecoak mendekati mereka. Dia membungkuk memberi hormat ala kesatria, Arya dan Disa saling bertukar tatapan. Mereka berdua terheran-heran

"Selamat datang di pintu gerbang menuju kerajaan kecoak. Perkenalkan nama saya troy, saya yang akan memandu perjalanan kalian" ucap kecoak di depan mereka

"HAAAH" ucap Disa dan Arya berbarengan

Disa benar-benar tidak habis pikir akan keajaiban dunia. Emang ada ya kerajaan kecoak. Mata Disa terbelalak lebar saking terkejutnya ia sampai ngefreez beberapa detik. Untung di sadarkan oleh Arya dengan menepuk jidat Disa menggunakan daun kering

Disa langsung sadar seperti baru sadar dari kerasukan. Disa berdehem kecil. Dan akhirnya mereka berdua mengikuti si kesatria kecoak yang mengaku namanya Troy, sebenernya mereka juga terpaksa mengikuti si Troy karena tidak tahu harus kemana lagi. Dari pada mereka jadi kecoak gembel

Pertama-tama mereka di suruh masuk ke dalam pohon yang berbolong, kan kalo gak bolong gak bisa masuk, mereka bertiga masuk ke dalam pohon, jalan di dalam lorong berputar-putar seperti labirin Disa sampai pusing di buatnya

Setelah beberapa menit mereka berjalan, kini sudah ada secercah cahaya di ujung terowongan itu. Troy berjalan ke arah cahaya itu dan setelah mengikuti langkah Troy, Disa keluar dari terowongan labirin itu

Kini Disa lebih terkejut lagi di buatnya, di depannya ini benar-benar negeri kecoak. Si Troy tidak berbohong, ternyata pohon besar itu adalah perkumpulan dimana kecoak-kecoak berisitirahat

Tapi di sisi lain, Arya malah cekikikan ia benar-benar merasa sangat kocak dengan situasi ini, tadinya ia bersikeras untuk menahan tawanya membledak tapi tak ayal tawanya tetap buyar

Bagaimana tidak? Arya saat ini sedang melihat beberapa kecoak memakai baju kesatria, yang benar saja dan dia melihat nya dengan mata kepalanya sendiri. Ia merasa dirinya sudah gila

Tapi mungkin itu benar, di karenakan Disa dan Troy yang memandang ngeri pada Arya, Disa menelan salivan nya. Ia berpikir jangan-jangan Arya kerasukan penghuni pohon ini. Tapi kan penghuni pohon ini mereka, maksudnya kecoak. Masa kecoak kerasukan kecoak??

"Woi sadar woi"

Disa mengguncang bahu Arya, akhirnya Arya berhenti tertawa. Ia berdehem kecil untuk menetralkan situasi

"Baik bagaimana kalau sekarang kita pergi ke istana? Kalian harus menjadi kecoak yang terdaftar di negeri kecoak ini" ucap Troy

Disa menaikkan sebelah bibirnya seperti orang sumbing, tanda ia heran dengan perkataan si Troy. Lebih tepatnya ngejulid tin si Troy sih

"Hah udah kayak manusia aja ya" kini gantian Arya yang berbicara

Yang hanya di balas seulas senyum oleh Troy. Kini mereka memulai perjalanan menuju ke istana

 Kini mereka memulai perjalanan menuju ke istana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Ini gambaran negeri kecoak ya

#see you next part

KECOAK BERGOYANG Donde viven las historias. Descúbrelo ahora