9.Topeng

16.4K 1.5K 4
                                    

(HUTAN TERLARANG ADALAH PERBATASAN ANTARA DUNIA ROH DAN DUNIA MANUSIA)

Selama diperjalanan Alera dan zero tidak berbicara sama sekali,Alera yang memang irit bicara dan zero yang tidak tahu harus membicarakan apa

Bahkan saat sampai diperbatasan antara dunia roh dan dunia manusia pun mereka masih saling diam,
Alera tiba tiba melompat turun dari tubuh zero,dia merasakan ada seseorang yang mencoba masuk ke wilayahnya

"bukankah yang mulia bisa turun dengan pelan" Zero menggeram kesal ke arah alera

"apa kau tidak menyukai ku zero?"
Tanya Alera

Karena setiap kali bertemu dengan Alera,zero terlihat kesal sendiri

"Mana berani saya seperti itu pada penguasa yang bertanggungjawab seperti anda yang mulia"terdengar seperti sebuah sindiran

Mungkin zero pikir ia terlihat menyeramkan, tapi Bagi Alera zero malah terlihat menggemaskan saat mencoba mengalihkan pandangannya dan menghindari kontak mata dengan Alera

"Aku paham sekarang,jadi Kamu juga mengingat semuanya,padahal kita tidak pernah bertemu sebelumnya"
Alera memegang kepala zero dan menyatukan kening mereka,agar zero menatapnya saat berbicara,zero hanya bisa berbicara lewat pikiran,Namun alera tetap menjawabnya dengan berbicara seperti biasanya

Zero menundukan kepalanya,merasa nyaman saat alera berada didekatnya, dia juga merasakan ketenangan saat Alera menyatukan kening mereka

Ternyata ia mengingat semua yang terjadi pada Alera dulu, karena selalu terhubung dengan Alera,hanya saja Alera tidak pernah tahu keberadaan zero

"Lain kali jangan memalingkan wajah, jika sedang berbicara padaku,ingat itu zero"Suara Alera selalu terdengar tenang,dan ucapannya seperti sebuah titah yang mutlak

"Maaf yang mulia" zero merasa bersalah karena bersikap tidak sopan pada tuannya

"Tak apa, Sekarang kembalilah,Aku akan pulang sendiri dari sini"
Alera menjauhkan keningnya dari wajah zero dan menarik tangannya kembali

"Apa saya tidak bisa ikut bersama dengan yang mulia?" Zero tidak rela saat Alera menjauhkan wajah dan tangannya

Dia memang tidak menyukai Alera yang dulu tidak bertanggungjawab sama sekali pada dunia roh, Tuannya dulu terlihat seperti remaja labil yang dibutakan oleh obsesinya pada pangeran mahkota,Tapi sekarang Dia benar benar kagum pada Alera yang terlihat seperti pemimpin sesungguhnya, dengan pembawaan sikap yang lebih tenang,dan cara bicara yang memenangkan hati
Bahkan Alera sekarang menatap nya penuh dengan belas kasih

"Tidak zero,kembalilah dan tunggu aku di kastil,masih ada yang harus kuurus sebelum kembali ke kediaman duke" Alera memejamkan matanya,masih merasakan jika seseorang masih mencoba untuk masuk ke wilayah hutan terlarang yang jelas jelas merupakan sebagian dari wilayah kekuasaannya

"Baik yang mulia" ucap zero pasrah,sebelum menghilang dan kembali ke kastil sesuai yang Alera perintahkan

>>>>

Tepat setelah Alera melangkahkan kaki keluar dari perbatasan hutan terlarang,dia menemukankan seseorang yang sedari tadi ia rasakan keberadaan nya, orang itu, mencoba menerobos masuk ke wilayahnya

"Siapa kau? Beraninya mencoba masuk ke wilayahku"Alera mencekik leher seorang pria bersurai hitam, yang menggunakan topeng menutupi setengah wajahnya,Alera hanya bisa melihat netra violet yang bersinar dibawah terik matahari

"Singkirkan tanganmu" menekankan setiap katanya, dengan tatapan mata yang akan menguliti hidup hidup siapa pun yang menatapnya, Tapi sayang sekali itu tidak berpengaruh pada Alera yang sekarang mengeluarkan Aura mencekam seakan memberi peringatan jika tempat yang ingin dipijak oleh lelaki itu adalah miliknya

TRANSMIGRASI psychopath ALERAWhere stories live. Discover now