23.Ale

8.1K 760 5
                                    

Sudah satu minggu lamanya alera memulihkan diri di kediaman bibi dari pangeran jeon,ia berencana untuk pulang secepatnya ke akademi,entah apa yang dipikirkan orang orang selama seminggu ini karena ia yang tiba tiba saja pergi dari akademi terlebih lagi ia khawatir dengan kondisi ayahnya yang tengah mengurusi masalah monster yang masuk ke desa desa di kota Gletrias

Setelah berpamitan pada bi meggie untuk kembali ke akademi,Alera dan jeon sudah berjalan cukup jauh hingga suara alera tiba tiba menginterupsi

"Aku akan pulang sendiri"
Ucap alera ia tidak ingin pulang bersama dengan jeon

"Kau yakin?"
kurasa lebih baik jika kita pulang bersama" memberikan senyum tipis pada alera

"Tidak"
masih mempertahankan raut wajah tanpa ekspresi nya,Ia sebenarnya ingin kembali ke hutan tempat terakhir kali mereka bertemu ,karena selama seminggu ini zero bahkan erros tidak bisa ia hubungi sama sekali

"Kau masih berhutang budi padaku ale"
alera menyerngit keningnya tak suka dengan panggilan yang diberikan jeon padanya

"Lalu apa yang kau inginkan sebagai bayarannya?"
Alera menyilangkan tangan didepan dada,sudah seminggu berlalu dan hari ini dia baru menagih balas budi dasar aneh pikir alera

Untungnya kekuatan mana alera sudah stabil karena dirawat selama satu minggu ini di kediaman bibi dari pangeran jeon,hubungan mereka pun semakin baik meski terkadang Alera masih bersikap dingin pada jeon

"Bagaimana jika biarkan aku selalu berada disampingmu?"
Entah menyadari atau tidak jeon bisa saja membuat orang salah paham dengan kata katanya

"Maksudmu?"
tanya alera bingung

"Berteman?"
Jeon mengulurkan tangannya sedangkan alera masih terdiam ditempat,ia tidak ingin terlibat dengan siapapun di kekaisaran tapi dia juga tidak mau punya hutang budi pada siapapun

"Baiklah"
ucap alera mengabaikan uluran tangan jeon dan mulai melangkah pergi

Jeon menarik kembali tangannya sambil menahan senyum,dan mulai mengikuti langkah kaki alera

"Jadii,,, kita pulang bersama"
Tanya jeon menyamakan langkah kakinya dengan alera

"Terserah"
Alera pikir ada bagusnya jika pulang ke akademi bersama dengan jeon yang memiliki status sebagai seorang pangeran,mungkin ia tidak akan dihukum saat sampai di akademi karena sudah meninggalkan akademi selama seminggu

>>>>>

Dimalam hari yang begitu kelam seorang gadis cantik dengan rambut tergerai panjang hingga sedikit tertiup oleh hembusan angin tengah berdiri dengan sebuah pedang es ditangannya yang dipenuhi oleh darah,dibawah bulan yang nampak sama merahnya dengan surainya wajah itu nampak sedih namun tidak ada air mata yang mengalir dari iris mata coklat yang memancarkan luka yang teramat dalam

Darah merah pekat terus menetes dari pedang itu, ia terus berjalan menyeret pedang ditangannya menuju ke sebuah bukit tandus,wajahnya berantakan dengan beberapa goresan luka memenuhi setiap ruang,dia terus mendaki bukit itu meski kakinya banyak mengeluarkan cairan merah

Hingga di atas bukit terlihat dengan jelas pemandangan kota yang sudah hancur dengan bulan merah menyala diatasnya,ia berlutut dan bertumpu pada pedangnya,mengadahkan kepala ke atas dimana bulan itu berada

"Bukankah terlihat indah?"
Ucapnya dengan air mata yang mulai menetes membasahi luka luka yang ada diwajah pucat itu,ia menangis tersedu-sedu menyesali sebuah kenyataan di hadapannya,ia terlihat sangat terluka bahkan mungkin hatinya lebih terluka dari tubuhnya

>>

"Tidak"
Nafas alera terengah-engah dalam tidurnya,ia memiringkan wajah kekiri dan kekanan karena rasa gelisah yang muncul dari mimpinya,bahkan wajah cantik itu sudah dipenuhi oleh peluh

TRANSMIGRASI psychopath ALERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang