35

3.7K 413 130
                                    

"ONAAAAA AWASSS"

BRAKKKKKKKKK

Al,El,Gallen, Keenan,Retha dan juga Gladys mematung melihat tubuh seorang gadis yang bernama Avrilona terpental sejauh 20m, badan gadis itu terus berguling dengan darah segar yang sudah mengalir dari tubuhnya

Keenan yang pertama kali tersadar langsung saja berlari menghampiri raga Ona yang sudah tergeletak ditengah jalan.

orang-orang yang menyaksikan itu langsung saja berlari ikut menghampiri, termasuk supir truck yang tak sengaja menabrak Ona

"NANA" teriak Keenan memangku kepala gadisnya, sungguh keadaannya sangat miris, darah segar keluar dari pelepis juga hidungnya, ditambah luka diluar yang berada disekitar tubuh gadis itu

"sayang heii" air mata pria itu langsung saja lolos ketika melihat keadaan gadis yang amat ia cintai

Keenan menepuk-nepuk pelan pipi Ona yang hampir saja kehilangan kesadarannya

"sayang please, bertahan"

"s-sakit Ken" rintihnya terbata

"hei kamu kuat sayang, kamu harus bertahan" ujar Keenan menggengam tangan gadis itu

"dek, dengerin abang! kamu harus kuat oke?ade abang harus kuat" lirih El dengan suara seraknya

"kamu gadis kuat, harus bertahan sayang" ucap Al mengelus pelan pipi adiknya

"m-maaf"hanya kata itu yang keluar dari bibir Ona, gadis itu lalu kehilangan kesadarannya

"gak gak, sayang ayoo bangun" teriak Keenan terus menepuk-nepuk pipi Ona

"nadinya lemah" ujar Gallen mengecek pergelangan tangan Ona

tak lama, ambulance datang, Keenan langsung saja menggendong tubuh Ona menuju ambulance

"dokter tolong ade saya" ucap Al setibanya di rumah sakit, para suster tengah berlari membawa Ona ke UGD dengan brankar

"mohon maaf kak, kakak bisa tunggu diluar, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk pasien" ucap salah satu suster lalu menutup pintu UGD

"shit" Keenan mengacak rambutnya kasar, perasaan bersalah terus menghantui dirinya

"ini semua gara-gara gue" lirihnya lalu terduduk lemas dilantai depan UGD

"jangan salahin diri lo, ini takdir" ucap El berusaha tenang, meski dalam hati pikirannya sudah kemana-mana

"Ona gadis kuat, dia pasti bisa" ujar Gladys yang sedari tadi sudah menangis

"kita berdoa aja buat Ona, jangan saling nyalahin" sahut Gallen

"El, telfon ayah" titah Al yang diangguki El

tak lama pintu UGD terbuka, menampilkan seorang dokter yang keluar dari ruangan itu

"bagiamana keadaan adik saya dok?" tanya Al panik

terlihat sang dokter menghela nafasnya membuat semua orang was-was

"saat ini pasien dalam keadaan kritis, kita harus segera melakukan operasi dikepalanya" ujar sang dokter

mendengar itu tubuh Keenan dibuat tambah lemas, saat ini ia seperti sudah tak punya daya

"kami harus mempunyai persetujuan dari pihak keluarga untuk melakukan operasi"

"lakukan yang terbaik buat adik saya dok"

"silahkan perwakilan, untuk tanda tangan disini" ucap sang dokter memberikan sebuah map berwarna merah

Al segera mengambil map itu lalu menandatanganinya

"baik, terimakasih. saya akan segera siapkan ruang operasi, untuk masnya, silahkan selesaikan administrasinya supaya operasi bisa segera dilakukan" ucap dokter itu lalu berlalu

ABOUT THEM, TRIPPLE TWINS(END✓)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt