Journey Towards Greatness [Slow Up]

411 - 420

Chapter 411: Punishment

Para anggota sekte itu membungkuk dan menekan kepala mereka ke tanah saat mereka melantunkan doa Giratina, mereka berpikir bahwa dewa mereka menjawab mereka tetapi mereka salah, itu akan menjadi jauh lebih buruk bagi mereka.

Gengar "Gegegegegege"

Mereka semua tiba-tiba mendengar tawa menyeramkan yang membuat tulang punggung mereka merinding, mereka mengangkat kepala perlahan untuk melihat apa yang sedang terjadi, tiba-tiba mereka melihat sepasang mata merah bersinar menatap mereka dengan seringai lebar di wajahnya, mereka berteriak sebagai mereka merasa takut dan mencoba lari tetapi ketika salah satu dari mereka tersandung mereka semua mengikuti, semua orang jatuh ke tanah tetapi itu belum berakhir, mereka ingin melarikan diri dan kekacauan pecah, mereka semua mulai menarik satu sama lain untuk maju dan pergi tapi sudah terlambat, rantai bayangan hitam keluar dari portal dan melilit anggota sekte dan menarik mereka ke dalamnya.

Mereka berdoa agar tuhan mereka menyelamatkan mereka tetapi itu tidak berguna, ratapan dan doa mereka tidak pernah terdengar, mereka ditarik ke dalam dimensi, setelah beberapa detik seluruh ruangan menjadi sunyi, hanya satu orang yang tertinggal dan dia ketakutan. akalnya.

Dia bahkan tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba sebuah portal hitam terbuka tepat di atas kepala dewa mereka dan sekarang portal hitam itu menyedot semua orang di ruangan itu kecuali dia, dia tidak tahu bahwa semua anggota sekte ini menderita. di tangan Gengar, penjaranya bisa disebut neraka jika neraka benar-benar ada.

Dia duduk di sana seperti orang bodoh yang bodoh ketika dia tiba-tiba mendengar langkah kaki semakin mendekatinya, dia perlahan mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria jangkung mengenakan pakaian serba hitam, wajahnya ditutupi topeng hitam dan kepalanya ditutupi kerudung.

"Kamu siapa?"

Pria itu bertanya dan dia bangkit kembali dan mengeluarkan Pokeball-nya dan melemparkannya ke udara saat Weavile keluar, begitu kakinya mendarat di tanah, rantai hitam datang bergegas menuju Weavile dan melilit kakinya. dan membantingnya ke tanah beberapa kali sebelum menariknya ke dimensi bayangan.

Melihat ini, pria itu menjadi takut dan mundur sedikit.

Man "Apa yang kamu inginkan? Aku bisa memberimu apa saja, kekuatan, uang, pokemon langka, tanyakan saja"

Pria itu berkata ketika dia akhirnya berhenti mundur karena dia tersandung pada patung Giratina.

Julian "Yang paling saya benci adalah ketika orang membunuh alasan egois mereka sendiri dan Anda benar-benar membuat saya kesal, lupakan untuk meninggalkan tempat ini lagi"

Julian berkata dan mendekati pria itu.

Pria itu mencoba lari tetapi ketakutan membuatnya membeku di tempat, melihat tidak ada pilihan lain, dia tiba-tiba mengeluarkan belati panjangnya dan menebasnya ke Julian, Julian dengan cepat meraih pergelangan tangan pria itu dan memutarnya sehingga terdengar suara retakan, belati itu jatuh. dari cengkeraman pria itu dan Julian meraihnya dengan tangannya yang lain saat itu jatuh dan menebasnya tepat di lengan pria itu menyebabkan luka yang dalam, berceceran darah dan pria itu menjerit kesakitan.

Julian "Sungguh menyakitkan, lihat pokemon malang itu, tubuh mereka penuh dengan luka seperti ini, kamu membuat mereka tetap hidup sebagai stok darah, bagaimana kamu bisa begitu tidak berperasaan?"

Julian bertanya dan menyayat lengan pria itu sekali lagi, membuat luka dalam lagi, pria itu berteriak lagi saat dia berlutut saat dia mencoba menghentikan pendarahan.

Julian "Oh, jangan khawatir kamu tidak akan mati, aku tidak memotong arteri utama"

Dia berkata dan menebas sekali lagi, kali ini dia membidik sisi lain yang mencoba menghentikan pendarahan, dia menggores tepat di buku-buku jari pria itu, pria itu berteriak lagi saat dia melepaskan luka di lengan bawahnya dan menatap luka dalam di buku-buku jarinya, dia bahkan tidak bisa merawatnya karena pria menakutkan ini masih memegang pergelangan tangannya yang patah.