Demi lagi gabut, jadi nerusin ceritanya... hehehe
kalo ada kalimat yang keliru dan ga nyambung, tolongg diingetin gaess, nanti langsung digantiiiii
selamat membaca 😍❤️❤️
Kenyamanan Jena terusik ketika mendapatkan notifikasi pesan dari orang yang sedang ia hindari. Tertera nama 'Dirgantara' di sana. Ponselnya terus berdering, laki-laki itu kini menelponnya. Kepala Jena menoleh, menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 2 siang. Kemudian ia turun dari atas tempat tidurnya berjalan ke arah jendela untuk melihat ke bawah. Tepat di depan pintu rumahnya Dirgantara berdiri, tak mengetuk pintu melainkan masih sibuk menghubunginya lewat ponsel. Segera Jena pergi dari sana, ia menatap ponselnya yang masih berdering.
Tok tok tok kini ketukan pintu mulai terdengar, mata Jena menoleh sebentar ke arah pintu kamar. Jantungnya mulai berdegup tak beraturan.
Ting.
Lagi Dirgantara menghubunginya lewat ponsel, kali ini laki-laki itu mengirim sebuah pesan.
Jena menarik nafas panjang, tekadnya sudah bulat. Ia akan memutuskan hubungannya dengan Dirgantara, ini demi kesehatan dan keselamatan batinnya. Sedari tadi Jena terus mempertimbangkan hal tersebut, namun sekarang ia sudah yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA: Vol 01
Adventure"Lo cantik, boleh gue cium?" tanya Dirgantara blak-blakan. Jena mengerutkan keningnya, menatap tidak suka cowok yang ada di depannya sekarang. Tangannya mendorong kasar tubuh orang itu agar memberi jarak antara mereka. "Gak, minggir lo"ketus Jena, k...