05

6.4K 165 1
                                    

Day Fifty Part One

"Hihi, Daddy! Geli tahu!"

"Daddy hanya membersihkan remah kue saja.."

"Biar Nana bersihkan sendiri."

"Tangan Nana sibuk menyuapi Daddy, biar bibir Daddy saja."

"Akh geli Daddy! Hentikan! Sudah bersih kok!" Seekor hybrid manis yang hanya mengenakan kaus kebesaran dan celana pendek menggeliat kegelian di atas pangkuan seorang lelaki tampan yang tidak henti-hentinya menciumi dagu hybrid itu. Keduanya tampak sangat mesra dan bahagia.

Bagaimana tidak, hari ini adalah hari Sabtu dan setelah lima hari yang sibuk, keduanya akhirnya bisa berduaan dan bermesraan sepanjang hari. Jaemin, hybrid yang duduk di pangkuan pemiliknya, tidak mau melepaskan pelukannya dari pria yang memangkunya itu barang sebentar.

"Kenapa dada Nana semakin besar?" Mata sang pria yang sejajar dengan dada Jaemin bertanya dengan nada gemas.

"Daddy setiap hari menyusu terus sih, jadi besar sekali kan dada Nana." Jaemin memandangi dadanya dari celah kaus kebesarannya, memang ukuran dadanya jadi lebih besar dari beberapa minggu yang lalu. Dan juga banyak bekas merah dan biru yang tidak pernah benar-benar hilang karena setiap malam daddy-nya selalu menambah bekas-bekas itu jadi semakin kentara.

"Pantat Nana juga."

"Kalau itu karena Daddy sering meremas pantat Nana kadang Daddy pukul juga sampai merah." Jaemin menyuapkan cake ke dalam mulutnya sendiri, membuat bibirnya berlumuran dengan whip cream.

"Ugh, bahkan makan cake saja Nana terlihat seksi!" Sang pria menjilat bibir Jaemin pelan.

"Ish, Daddy nakal." Jaemin tersenyum kecil dengan pipi merah karena jilatan pada bibirnya. "Daddy buka mulutnya!" Jaemin memberi perintah pada daddy-nya dan menyuapkan kue dengan serampangan.

"Bibir Daddy kotor kan. Ayo bersihkan!"

"Sebentar Nana ambilkan tisu."

"Jangan pakai tisu! Pakai cara yang tadi Daddy pakai saja!"

"Bilang saja kalau Daddy mau minta cium!"

"Nah, itu paham. Ayo cepat cium Daddy!"

Jaemin terkekeh pelan dan meletakkan sendoknya diatas piring kue yang berada disampingnya. Ditangkapnya wajah tampan sang daddy dan mulai mendekatkan wajahnya. Bibir mereka bertemu perlahan-lahan.

Cup.

Jaemin ingin lagi.

Cup.

Jaemin semakin tergoda untuk melumat bibir tipis berlapiskan coklat itu.

Cup.

"Nana cantik sekali." Suara rendah sang pria bergumam pelan diantara kecupan-kecupan ringan Jaemin pada bibirnya.

"Daddy tampan sekali." Jaemin berkata pelan sambil memiringkan kepalanya, ia akan mencium, melumat dan menghisap bibir tipis itu sampai ia puas.

"Cium Daddy sampai Nana puas." Suara sang pria terdengar mulai serak

"Tentu saja, Nana akan mencium Daddy sampai bibir Daddy bengkak. Nana akan balas dendam karena Daddy sering membuat bibir Nana bengkak." Setelah berkata begitu Jaemin menabrakkan bibir penuhnya pada bibir tipis favoritnya. Jaemin mengalungkan tangannya pada leher kokoh itu agar ciuman mereka semakin dalam.

"Nghhhh.." Jaemin mendesah pelan merasakan pantatnya sudah diremas oleh sepasang tangan besar tapi itu tidak membuat Jaemin menghentikan ciumannya. Semakin lama Jaemin semakin berani menggunakan lidahnya dan mulai menjelajahi rongga mulut milik tuannya. Lidah mereka bertautan menimbulkan bunyi decak basah yang menggoda.

TOY - NOMIN Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang