06

7.9K 163 0
                                    

Day Fifty Part Two

"Uhh mhh p-please Daddy, Nana tidak tahan lagi." Jaemin menggeliat geli merasakan lubang anusnya terkena udara dingin ketika Jeno memandangi lubang ketatnya. Jaemin merasa malu dan juga bergairah karena lubang merah mudanya terus diperhatikan Jeno.

"Woah, sangat ketat." Suara Mark tiba-tiba terdengar lagi tepat dari belakang Jaemin. Hybrid itu menggigil ngeri, ia merasa tidak nyaman menunjukkan bagian privatnya pada orang lain selain Jeno.

"Pijatan dindingnya juga nikmat." Jeno menambahkan sambil mengelus-elus bibir anus Jaemin dengan ibu jarinya.

"Hhhh! Da-daddy, ." Jaemin mengerang pelan.

"Boleh aku duluan?" Tangan lain meremas bongkahan pantat Jaemin sensual.

"Silahkan." Jeno menjauhkan dirinya dari tubuh Jaemin yang menungging. Ia biarkan Mark memandangi lubang peliharaannya.

"Nah, Nana. Tahan sedikit, oke?" Mark segera memposisikan penisnya didepan lubang Jaemin, digesek-gesekkannya sedikit permukaan lubang Jaemin dengan kepala penisnya. Membuat Jaemin mengerang. Jantung Jaemin berdegup sangat cepat, ia takut sekali dengan Mark dan kini Mark malah akan menyetubuhinya.

"Ja-jangan! Daddy! Daddy!" Jaemin panik karena tiba-tiba Mark-lah yang akan menghujam lubangnya, bukan Jeno.

"Sssttt, tidak apa. Penis Mark Hyung sama nikmatnya dengan penis Daddy kok." Jeno berkata lembut, berusaha menenangkan. Meskipun seringai lebar menghiasi wajah tampannya.

"Hyung, sakit!" Jaemin menjerit pilu begitu Mark memasukkan penisnya dalam satu hentakan. Lubang sempitnya terasa dilebarkan dengan tiba-tiba oleh benda yang besar.

"Biarkan Nana diatas." Jeno bersuara. Mark menarik tubuh Jaemin untuk mengubah posisi yang awalnya menungging menjadi duduk. Jaemin duduk membelakangi Mark dengan penis Mark masih tertancap dibawahnya. Diseberang sofa yang digunakan Mark dan Jaemin, duduklah Jeno yang mengocok penisnya pelan seraya memperhatikan keseksian Jaemin yang sedang disetubuhi temannya sendiri.

"Bergerak Nana." Mark memerintah Jaemin dengan suara serak. Jaemin pun mulai bergerak, pinggulnya naik turun dengan kecepatan sedang. Matanya ia tutup rapat-rapat menahan sakit dan juga nikmat.

Ruangan itu tidak hanya dipenuhi dengan desahan Mark dan Jaemin, ada Haechan juga yang mendesah, merengek dan juga memohon tertahan melihat penis Mark mengisi lubang lain selain lubang miliknya. Jeno menonton lubang Jaemin yang melahap habis penis Mark sampai pangkalnya, dada Jaemin yang dipenuhi peluh dan juga puting bengkak akibat permainannya setiap hari. Ekspresi Jaemin yang dipenuhi kenikmatan itu membuat Jeno mengocok penisnya semakin cepat, sungguh cantik keadaan Jaemin saat ini.

"Ahh Hyung,"

"Kau ketat sekali Jaem."

"Nyah! Jangan hyung! Jangan dimainkan!" Jaemin mendongakkan kepalanya ketika tangan Mark meraih penisnya dan menggerakkan sounding rod memutar. Dinding penis Jaemin rasanya langsung dipenuhi kenikmatan. Gerakan tangan Mark pada sounding rod yang tidak teratur membuat Jaemin mau gila.

"Uh, Nana benar-benar membuat Daddy tegang." Jeno tiba-tiba sudah ada didepan Jaemin dengan mata yang begitu gelap oleh nafsu. Tangan besar Jeno meraih wajah Jaemin agar melihat penisnya yang sangat keras dan butuh perhatian.

Jaemin tidak bisa fokus dengan penis yang ada didepan wajahnya, penis dan lubangnya yang dimainkan oleh Mark membuatnya sulit menggunakan otaknya. Jeno tersenyum lebar melihat Jaemin yang begitu kesulitan hanya untuk sekedar mendesah karena kenikmatan yang sedang hybrid itu rasakan begitu intens. Gerakan Jaemin semakin lama semakin cepat dan pendek-pendek, pertanda jika puncak hybrid itu sudah mendekat.

TOY - NOMIN Vers.Where stories live. Discover now