11

4.9K 119 5
                                    

Day Sixty Nine

"Nana, apa kau percaya pada Daddy?"

Hybrid yang duduk diatas kasur dengan selimut menutupi tubuhnya hanya diam saja, tangannya sibuk memainkan bantal yang berada di pelukannya.

"Nana, jawab Daddy."

"Percaya Dad.." Suara hybrid itu terdengar lemah. Bagaimana tidak lemah? Semalam ia disiksa habis-habisan oleh pria tampan di depannya ini. Tapi memang dasar ia terlalu mencintai pria ini sampai-sampai marah pun ia tidak bisa.

"Percaya apa?" Pria bernama Lee Jeno itu memandang tidak yakin ke arah Jaemin, seekor hybrid kucing yang berstatus sebagai kekasihnya. Sangat jarang bahkan Jeno yakin jika ia adalah orang pertama yang memiliki kasih seekor hybrid karena di mata masyarakat umum, hybrid memiliki kasta yang lebih rendah dari manusia. Hanya dijadikan, pelayan, pesuruh hingga budak seks.

"Daddy cinta Nana. Daddy akan menikah dengan Nana." Jaemin menjawab pertanyaan Jeno dengan suara masih lemah. Jeno memandang Jaemin dengan rasa bersalah, sepertinya ia terlalu kasar semalam sampai tidak mempertimbangkan stamina Jaemin yang belakangan ini menurun.

"Maafkan Daddy." Jeno merengkuh tubuh Jaemin kedalam pelukannya. "Semalam Daddy terlalu kasar."

Jaemin membalas pelukan Jeno dengan lemah. Kepalanya ia tenggelamkan pada dada bidang Jeno dan menghirup aroma Jeno yang begitu menenangkannya. Hatinya memang sudah tidak goyah akan cinta Jeno lagi, ia percaya jika Jeno memang mencintainya seorang setelah mendengarkan penjelasan Jeno setengah jam yang lalu.

"Nana minta maaf sudah membuat Daddy marah dan khawatir." Jaemin bergumam pelan. Setelah mengetahui seluruh duduk permasalahannya, Jaemin merasa kasihan pada Jeno.

Lebih baik hidupnya yang tinggal tidak di panti asuhan atau di daerah kumuh dulu, paling tidak ia dikelilingi oleh teman-teman baik hati. Sedang kan Jeno? Orang tuanya jahat dan mendapat saudara tiri jahat pula.

Otak Jaemin yang sederhana masih belum bisa mencerna cerita kompleks tentang masa lalu Jeno dan masalah yang sedang mereka hadapi, tapi yang Jaemin mengerti adalah Jeno mencintainya dan ada orang yang berusaha mengambil Jeno darinya. Jaemin juga mengerti jika Jeno tidak suka dekat-dekat dengan orang tuanya meskipun alasannya Jaemin kurang paham.

"Daddy, Nana janji, Nana akan selalu menemani Daddy selama-lamanya. Nana tidak akan pernah meninggalkan Daddy lagi." Jaemin mendongak dan menatap wajah tampan kekasihnya yang terlihat lebih pucat dari biasanya. "Kenapa Daddy tidak menceritakan hal itu pada Nana sejak awal?"

Jeno terdiam.

Dia tidak tahu kenapa.

Well, Jeno tahu hanya ia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya pada Jaemin tanpa menyakiti hati Jaemin. Memang pada awalnya Jeno hanya ingin menjadikan Jaemin sebagai peliharaannya saja, mainannya, pemuas nafsunya. Tapi kini ia sungguh tergila-gila pada Jaemin. Dengan segala sifat manja dan keras kepalanya.

"Uh, dulu…Daddy, uhm…"

"Ingin membuang Nana kalau sudah bosan?" Jaemin bertanya dengan mata mengerjap. Jeno nyaris tersedak liurnya sendiri, dari mana Jaemin bisa tahu hal itu? "Teman-teman Nana dulu selalu dibuang kalau pemiliknya sudah bosan. Bahkan ada yang umur dua belas tahun sudah dibuang."

Jeno mendengarkan. Ia tahu, banyak hybrid yang sudah menjadi budak diusia yang amat belia karena selera seks tiap orang berbeda-beda. Ada yang menyukai hybrid bocah lima tahun yang terikat diatas tempat tidur hingga hybrid liar seperti Baekhyun.

"Nana berusaha jadi anak baik supaya Nana tidak dibuang Daddy dan Daddy benar-benar tidak akan membuang Nana, iya kan?" Mata Jaemin berpendar-pendar penuh harap pada Jeno.

TOY - NOMIN Vers.Where stories live. Discover now