🍊 1. Ini awalnya

274 79 39
                                    

Happy reading !

Gak akan ada yang bikin gue takut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gak akan ada yang bikin gue takut.

Ini Geana. Dia selalu mengandalkan kalimat yang dibuatnya itu jika ada hal yang berhubungan. Siswa SMA berambut hitam, sebahu. Dia jago di mata pelajaran bahasa Inggris.

"Semuanya, buka buku paket kalian halaman 45. Dikerjakan dan dikumpulkan hari ini. Ibu tidak terima tugas kali ini, tidak selesai di jam pelajaran Ibu." Kelas Inggris dimulai setelah bel berbunyi sekitar 3 menit yang lalu.

"This is very easy, Ma'am. Just calm down." Geana bergumam sendiri menggunakan bahasa Inggris.

Kelas dimulai tanpa ada yang saling menyontek. Mrs. Jia, mengawasi seisi kelas, karena ia tidak suka kalau ada murid yang tidak jujur, dan tidak percaya diri. Contohnya seperti..

"Sstt, Gea. Heh," berbisik.

Geana pun menengok ke asal suara. "Apa?" Geana juga berbisik, takut Mrs. Jia akan mendengarnya.

"Nomor 3, jawabannya apa?" Masih dalam berusaha kondisi hening.

"Kerjain sendiri," jawab Geana.

"Pelit, lo." Setelah itu, hening total. Hanya ada suara angin yang berhembus pelan lewat jendela. Hembusan angin itu sangat menenangkan para pelajar yang sedang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal.

Dua jam pelajaran bahasa Inggris sudah berlalu. Waktunya semua murid untuk mengumpulkan tugas yang tadi diberikan. Setelah itu, mata Geana tiba-tiba terpikat pada seseorang yang duduk di paling belakang, pojok kiri.

Geana pernah berpikir, kenapa dia selalu diam menyendiri di bangkunya dan jarang bergaul dengan teman kelasnya? Dari dulu Geana ingin mengajaknya berteman, tapi malu dan takut dibilang sok akrab.

Gadis itu berpikir sejenak. Setelah pelajaran berakhir, Geana ingin menemaninya, siapa tahu ia bisa berteman dengannya.

Semoga aja berhasil.

oOo

Akhirnya yang ditunggu-tunggu, bel istirahat berbunyi setelah sekian lama. Sesuai rencananya, Geana memutuskan untuk segera menghampiri orang bertubuh tinggi itu, siapa tahu Geana bisa berteman baik padanya.

"Eum.. halo?" sapa Geana.

Laki-laki yang sedang menunduk itu segera mengangkat kepalanya karena merasa ada seseorang yang memanggilnya.

"Nama kamu, Askar, kan?" Geana menanyakan nama terlebih dahulu.
Askar mengangguk ragu dan kembali menundukkan kepalanya.

Tangan Geana bergerak, menarik bangku yang ada di sebelahnya untuk duduk bersama Askar dan mengobrol lebih banyak hal supaya lelaki tersebut tidak kesepian.

ORANGE [END] ✓Where stories live. Discover now