Part 21

1.2K 141 1
                                    

Seperti biasa, Haikal berangkat sekolah saat bel istirahat sudah berbunyi, kini Haikal tengah mengendarai motornya untuk berangkat ke sekolah. Sebelum ke sekolah Haikal mampir untuk membeli bubur ayam, saat sedang menunggu pesanannya matanya tak sengaja melihat William yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Tidak sengaja mata mereka saling bertemu namun hanya beberapa detik saja karena William langsung mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin menatap mata Haikal lebih lama, mata itu mata yang ia rindukan selama beberapa hari ini karena tidak melihatnya.

Sedangkan Haikal yang melihat William membuang mukanya seolah tidak ingin melihat wajahnya pun hanya bisa menundukkan kepalanya dengan perasaan yang ia sendiri tidak bisa menjelaskan. Dia ingin William tetap berada disisinya, memberikannya kasih sayang seorang kakak tapi disisi lain dia takut dengan apa yang Haidar rasakan akan ia rasakan juga.

"Haikal bego! Ngapain lu sedih, kan lu sendiri yang minta dia ngejauh. Jadi wajar aja lah dia lakuin hal yang lu suruh," batin Haikal merutuki dirinya sendiri.

Setelah menerima bubur ayam pesanannya, Haikal kembali berjalan menuju ke motornya dan mengendarai motornya menuju ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Haikal memberhentikan motornya di depan gerbang yang sudah di tutup. Karena malas untuk membuka gerbang dan tidak ingin mengeluarkan suara untuk memanggil satpam sekolah, akhirnya Haikal menabrak gerbang dengan motornya hingga gerbang terbuka.

"Dasar bocah edan!" ucap pak Asep, satpam sekolah yang melihat kelakuan Haikal dari pos satpam sambil mengelus dadanya sabar.

Tanpa rasa bersalah, Haikal memarkirkan motornya di parkiran khusus siswa lalu dia melangkahkan kakinya menuju ke kantin untuk menemui teman-temannya.

Sesampainya di kantin, Haikal langsung berjalan menghampiri meja teman-temannya lalu mereka melakukan tos ala laki-laki.

Haikal langsung membuka bungkus bubur ayam miliknya, tanpa menunggu lama Haikal langsung memakan bubur ayam yang tadi sempat ia beli sebelum berangkat sekolah.

"Kan kelapa ada airnya, terus gimana cara airnya bisa ada di dalem kelapanya?" tanya Andra.

"Kemarin gua yang ngisi airnya pake sedotan," jawab Haikal.

"Gini nih kalo waktu kecil di adzanin nya lewat Spotify," cibir Bryan.

"Plis ya kal, lu minta banget gua tonjok," ucap Bayu.

"Salah gua apa? Salahin Andra noh ngasih pertanyaan yang gak guna."

"Ya lu juga ngapain di jawab segala kalo lu tau itu gak guna."

"Pengen aja."

Bayu memejamkan matanya sambil menghela nafasnya untuk meredakan rasa ingin menonjok muka Haikal. Sedangkan Haikal hanya tersenyum hingga memperlihatkan gigi nya lalu kembali melanjutkan memakan bubur ayamnya, setelah selesai makan Haikal langsung ngambil minuman yang ada di atas meja entah punya siapa.

"Minuman gua jangan lu abisin babi!" ucap Adnan yang melihat minumannya tinggal setengah.

Haikal yang mendengar ucapan Adnan langsung menyedot minuman yang ada didalam gelas hingga habis tak tersisa.

"Yah habis," ucap Haikal dengan nada yang dibuat sedih.

Adnan yang melihat itu hanya tersenyum, "it's okay to say anjing and konthol!"

Setelah mengatakan itu Adnan langsung bangkit dari duduknya dan mencoba meraih kerah seragam milik Haikal tapi langsung ditahan oleh Andra.

"Santai bro santai," ucap Andra.

"Gak bisa! Dia ngeselin banget anjing!" ucap Adnan.

Sedangkan Haikal hanya memasang wajah polos seperti orang yang tidak mempunyai dosa sama sekali yang membuat Adnan sangat ingin menonjok muka Haikal.

"Dah, ayo balik ke kelas," ajak Bayu, untuk mencegah terjadinya perang.

Sesampainya di kelas, mereka langsung duduk di bangku masing-masing. Tak lama kemudian seorang siswa membuka pintu dengan keras hingga menimbulkan suara.

"Kenapa lu?"

"Bentar, gua nafas dulu. Jadi hari ini kita jam kosong tapi..." Belum sempat siswa tersebut selesai berbicara sudah di potong oleh Haikal.

"Tapi apa?" tanya Haikal.

"Gua belum selesai ngomong babi! Tapi kita di kasih tugas."

"Yee sama aja boong itu mah."

"Jangan protes ke gua lah, protes aja sono ke gurunya." Setelah mengatakan itu siswa tersebut langsung berjalan menuju ke pojok kelas.

Jam kosong membuat kelas tersebut begitu ramai, ada yang bergosip, tidur, bermain game, mengerjakan tugas dan di pojok kelas ada segerombol siswa yang tengah menonton sesuatu di laptop yang dibawa oleh salah satu dari mereka.

"Hayo, kalian lagi ngapain? Pasti lagi nonton bokep ya?" ucap Haikal.

"Dih, enggak ya."

"Gak percaya gua, muka-muka kaya kalian gak bisa di percaya."

"Liat aja sendiri kalo gak percaya."

Haikal yang tidak percaya pun berjalan menghampiri segerombol siswa itu, Haikal mengintip isi laptop yang membuat wajah para siswa tersebut menjadi amat serius.

"Si babi ternyata lagi nonton Spongebob," umpat Haikal lalu kembali berjalan menuju ke bangkunya.

"Di bilangin gak percaya sih."

Haikal mengacungkan jari tengahnya tanpa membalas ucapan siswa itu.

***

Sekolah sudah bubar sendari tadi, kini Haikal tengah berada di sebuah warung bersama teman-temannya.

Mereka berlima hanya diam tidak ada yang mengeluarkan suara, mereka hanya saling melirik satu sama lain.

"Ini kita sebenarnya ngapain sih lirik-lirikan gini?" tanya Bayu yang memecah keheningan diantara mereka.

"Gak tau," jawab Adnan.

"Gua gak gila, tapi kayaknya kalo gua terus bergaul ama kalian bisa gila beneran gua," ucap Bryan.

"Affah iyah deck?" tanya Haikal dengan muka tengilnya.

Bryan mendatarkan wajahnya, "kal, lu milih tangan kanan atau tangan kiri?" tanya Bryan.

"Dapet apa kalo gua milih?"

"Dapet sesuatu yang tidak terduga."

"Apa aja pilihannya?"

Bryan mengangkat kedua tangannya yang terkepal kearah Haikal, "kalo lu milih yang kiri bakal gua kirim lu ke rumah sakit dan yang kanan sama aja cuma rasa stroberi."

"Pilihannya gak ada yang bagus, gak suka gua," ucap Haikal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Dah ah, gua mau pulang aja."

"Yaudah sono, pulang tinggal pulang gak usah ribet," ucap Adnan.

"Yaudah."

Kemudian Haikal bangkit lalu berjalan menuju ke motornya, tak lama kemudian Haikal berbalik menatap kearah teman-temannya.

"Kalian gak ada yang mau nahan gua gitu?"

"Dih ogah, siapa lu? Presiden?" ucap Bryan dengan wajah julid nya.

"Ih kok gitu? Ayo tahan gua dong, biar gua gak pulang."

"Mau banget lu gua tahan?" Haikal menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Andra.

"Gak ah, gua sibuk mending gua nahan berak daripada nahan lu."

"Kalian jahat huuh." Haikal memalingkan mukanya kearah lain, jangan lupakan bibirnya yang mengerucut sebal.

Adnan dan Bayu yang melihat kelakuan Haikal mencoba untuk tidak muntah.

"Kal, katanya lu mau pulang, kok gak jadi?" ucap Adnan.

"Eh iya, yaudah gua mau pulang," ucap Haikal lalu naik keatas motornya.

________________________________

Jangan lupa vote & komen
Sorry kalo banyak yang typo

Next?

HAIKAL NOT HAIDAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang