[13] Serotonin Boost

397 32 3
                                    

"Saengil chukkae, uri eomma!"

Nyonya Yoo terkejut saat mendapati sosok sang bungsu yang tiba-tiba saja sudah berada di hadapannya sambil tersenyum lebar.

"Omo! Sesange!" nyonya Yoo membekap mulutnya tak percaya. "Apa ini benar kau, Jimin-ah?"

Karina berdecak. "Tentu saja, Eomma. Memang siapa lagi? Ini aku Yoo Jimin, putri bungsumu," katanya antusias.

"Aigoo.." nyonya Yoo kemudian menarik sang bungsu ke dalam pelukannya. "Ibu sangat merindukanmu, uri ttal."

Karina membalas pelukan ibunya tak kalah erat. "Aku juga. Aku sangat merindukan ibu," matanya mulai berkaca-kaca. Ah, pertemuan dengan orang tua setelah sekian lama memang cukup emosional.

Nyonya Yoo sendiri sudah berlinang air mata. Karina melepaskan pelukan mereka begitu menyadarinya. Ia segera mengelap air mata ibunya. "Yah, kenapa malah menangis, Bu? Aku pulang seharusnya kau tersenyum."

"Ini air mata bahagia tahu," ucap sang bunda sambil menghapus air matanya. "anak nakal! Bilang katanya tidak bisa pulang karena sibuk." Ia memukul pelan bahu Karina.

Si korban hanya menyengir. "Mianhaeyo," katanya.

"Yah, apa ini yang namanya Yeonjun?" Nyonya Yoo kemudian menyadari kehadiran pemuda yang daritadi menyaksikan adegan haru antara ibu dan anak itu.

Yeonjun segera membungkuk sopan. "Annyeonghaseyo, Eommonim. Selamat ulang tahun," salamnya.

Nyonya Yoo membekap mulutnya. Ia lalu mendekat ke arah Yeonjun. "Omo kau tinggi sekali," adalah reaksi pertama yang diberikan ibu Karina pada Yeonjun.

"Kau juga tampan seperti di foto," tambahnya, membuat yang di puji salah tingkah seketika.

"Ah, terimakasih, Eommonim, anda juga sangat cantik dan awet muda seperti foto yang biasa ditunjukkan Jiminie padaku," ungkapnya.

Nyonya Yoo menjadi malu mendengarnya, ia memukul pelan lengan Yeonjun. "Aigoo, kata-katanya sangat manis seperti orangnya," balasnya membuat Yeonjun terkekeh.

"Ah.. Eommonim, anda berlebihan," malu Yeonjun.

"Hei, panggil eommonie saja, eommonim terlalu formal," usul Nyonya Yoo.

Yeonjun mengangguk. "Ah, ne, Eommonie?"

Nyonya Yoo terkekeh. "Aigoo, kamu sangat manis," ucapnya tampak gemas pada sang-ehem-calon menantu.

Karina yang mendengar percakapan itu jadi geli sendiri. "Ah, Eomma, bagaimana kalau kau membiarkan kami masuk terlebih dahulu?"

"Ah, benar, ayo kita masuk dulu. Ayo bertemu appa-mu."

"Arraseoyo, tapi kami ambil barang dulu ya, Eomma."

"Ah, baiklah, eomma panggil ayahmu dulu kalau begitu."

Setelah itu nyonya Yoo segera mengacir ke dalam rumah, sedangkan Karina dan Yeonjun kembali ke mobil untuk mengambil barang yang tadi mereka bawa.

***

"Aigoo, kau ini masak banyak sekali.. harusnya tidak perlu repot-repot begini,"

"Tidak apa-apa, Eomma, ini sebagai ganti tahun kemarin. Lagipula aku tidak masak sendiri, Yeonjun-oppa membantuku."

"Aigoo.. Kau ini.."

Karina sibuk mengatur makanan bersama sang ibu di dapur, sedangkan Yeonjun duduk bersama tuan Yoo di meja makan, sambil menunggu para wanita. Sedangkan kakak perempuan Karina rupanya sedang tidak ada di rumah karena pekerjaan di rumah sakit.

Secret Love | YeonrinaWhere stories live. Discover now