[5] First Snow

296 29 5
                                    

Hai-hai, kembali lagi dengan yeonrina os! hehe, kali ini kita balik lagi ke part dimana yeonrina masih belum resmi alias ya masa pdkt lah wkwkw. Karena kata orang masa pdkt itu lebih greget dan mendebarkan wkwkw.




























yet before starting, aku menganjurkan kalian untuk mendengar lagu yang udah kutaruh di mulmed sambil baca scene paling terakhir (kalo ga bisa keputer sambil scrolling ya denger di spotify atau platform musik kesukaan kalian aja hehe) ga maksud apa-apa sih, cuman biar lebih dapet aja feelnya hihi.

























"You're the one who taught me happiness. Each day, I get even more excited. I think I now know, that we can be forever," How To Love - Sondia.



























***
























Karina's Pov

"Hujannya deras sekali."

Aku menoleh ke samping, Yeonjun kini tengah membuka jaketnya dan memasangkannya padaku. "Pakai ini, nanti kau kedinginan," ujarnya, kami berteduh sejenak pada kanopi halte bus karena hujan yang melanda.

"Lalu oppa bagaimana?" tanyaku khawatir. Kami sudah sama-sama basah kuyub.

"Jangan pikirkan aku, aku tahan dingin," katanya. Aku hanya tersenyum tipis. Bohong, padahal ia hanya memakai kaus tipis begitu, belum lagi masker dan topinya sudah basah semua.

"Grrghh.." aku menggigil. Hujannya semakin deras! Dinginnya bahkan menusuk sampai ke tulang. Ini sudah november akhir, itu artinya sebentar lagi musim dingin akan datang pantas saja cuaca menjadi lebih dingin dari biasanya.

"Maaf ya sudah mengajakmu jalan-jalan di saat seperti ini, kalau tahu akan hujan begini harusnya kubatalkan saja."

Aku menatap Yeonjun. "Gwenchana, Oppa. Ini bukan salahmu." Ya, awalnya kami berniat untuk jalan-jalan siang ini tapi baru setengah jalan tiba-tiba saja Seoul diguyur hujan deras. Sial sekali bukan?

"Grrgghh.." aku semakin mengeratkan jaket Yeonjun pada tubuhku. Kalau tahu akan begini harusnya tadi aku memakai mantel tebal dan sarung tangan.

"Jimin-ah,"

"Hm?" aku yang sibuk menggosok-gosok telapak tanganku agar tetap hangat itupun kembali menoleh pada Yeonjun.

"Jika kamu tidak keberatan, apa aku boleh memelukmu?"

Deg.

"Maksudku mungkin dengan pelukanku kau jadi tidak terlalu kedinginan."

Salah tingkah aku mendengarnya. Meski sebenarnya aku senang, tapi tetap saja pipiku jadi bersemu merah karena hal itu. "T-tapi bagaimana jika ada yang melihat?" tanyaku was-was.

"Hanya ada kita berdua di sini, lagipula penyamaran kita juga cukup lengkap. Orang-orang juga pasti lebih memikirkan caranya menghindar dari hujan daripada memikirkan kita."

Benar juga. Masker dan topi kami masih terpasang lengkap. Dan sepertinya dalam waktu dekat ini belum akan ada orang lain yang kemari karena derasnya hujan.

Aku pun mengangguk malu. "Kol(setuju)."

Pemuda itu kemudian mendekat padaku. Kemudian kurasakan tangannya melingkari pundakku, membawa tubuhku lebih dekat dengannya, hal itu lantas membuatku berdebar. Meski begitu, tubuhku jadi tidak merasa kedinginan lagi. Pelukan Oppa cukup menghangatkan dan.. nyaman.

Secret Love | YeonrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang