Ini bukan kali pertama Karina berada di apartemen Yeonjun, tapi ini adalah pertama kalinya ia datang ke sini sebagai pacar pemuda itu, bukan lagi seorang teman seperti sebelumnya.
Karina jadi gugup sendiri. Ia bahkan mengecek penampilannya berulang kali pada kamera ponselnya, jika berantakan barang sedikit saja gadis itu akan segera memperbaikinya. Entah kenapa sejak status mereka berubah, Karina jadi ingin tampil lebih baik di hadapan Yeonjun. Bahkan tadi sebelum ke rumah Yeonjun pun ia harus konsultasi outfit dan make up pada Giselle dan Ningning.
Karina lalu menekan bel apartemen Yeonjun. Beberapa kali sampai akhirnya pintu itu terbuka, memunculkan sosok Yeonjun yang tampak casual dengan kaus hitam dan celana jeans navinya.
"Oh, kau sudah datang? Ayo masuk," ajak Yeonjun. Ia merangkul-ehem-kekasihnya itu untuk masuk lalu menutup pintu. "Lama menunggu?" tanyanya ketika mereka sampai di ruang tamu.
Karina menggeleng. "Tidak, Oppa," ujarnya sambil menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga, berharap Yeonjun me-notice penampilannya hari ini.
"Mau minum apa?" pupus harapan Karina, justru pertanyaan itu yang keluar dari mulut Yeonjun.
Tidak, aku tidak akan menyerah, pikir Karina. Ia kemudian mencoba berpura-pura memperbaiki dress bermotif bunganya itu lalu rambutnya sengaja ia sampirkan ke samping kiri. "Hmm, Oppa.." panggilnya.
"Iya?"
"Menurutmu bagaimana?"
Yeonjun mengerutkan dahi. "Apanya yang bagaimana?"
Karina mulai kesal. "Ah, tidak jadi," ujarnya malas. Ia kemudian menaruh tasnya di sofa lalu duduk dengan perasaan dongkol.
Yeonjun malah tersenyum melihatnya. Ia menghampiri sang pacar. Pemuda itu duduk menghadap ke arah Karina, kemudian memangku tangannya, memandang lamat-lamat wajah cantik itu. "Sama saja."
"Apanya?" kini Karina yang kebingungan.
"Cantik," ucap Yeonjun. "apapun yang kau pakai, kau tetap cantik. Dari pertama aku bertemu denganmu sampai sekarang kau sangat cantik."
Tersipu sudah Karina dibuat Yeonjun. Pipi putih mulusnya itu tampak bersemu merah. Ia memukul pelan lengan Yeonjun malu. "Bisa saja kau, Oppa.."
Yeonjun terkekeh menanggapinya. Ia kemudian berdiri. "Mau minum apa? Aku menawarimu dari tadi loh," ucapnya.
"Tapi aku tidak haus," balas Karina. "kau di sini dulu. Ini kali pertama aku datang kemari sebagai pacarmu, jangan memperlakukanku seperti sebelumnya," ucapnya to the point.
Yeonjun lagi-lagi terkekeh. Sejujurnya, ia menyukai sifat Karina yang to the point dan tidak bertele-tele. Ia selalu menyampaikan apa yang ada di hati dan pikirannya tanpa ragu.
YOU ARE READING
Secret Love | Yeonrina
Fanfiction𝙝𝙤𝙬 𝙞𝙛 𝙮𝙚𝙤𝙣𝙟𝙪𝙣 & 𝙠𝙖𝙧𝙞𝙣𝙖 𝙬𝙚𝙧𝙚 𝙨𝙚𝙘𝙧𝙚𝙩𝙡𝙮 𝙙𝙖𝙩𝙞𝙣𝙜? - p.s : timeline tidak berurutan jadi akan terus update jika author mendapat ide. ⚠️fictional⚠️ (Mohon maklum jika masih ada typo atau kurang sesuai dengan EYD Indones...