[4] At Sixteen

483 42 2
                                    

Jika ada hal yang paling disyukuri Yeonjun saat mendapat jatah libur, adalah bisa tidur dengan nyenyak. Biasanya ia akan menghabiskan waktu istirahatnya dengan tidur sebaik mungkin. Namun kali ini ia justru tak bisa tidur.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Pemuda itu tak juga kunjung memejamkan mata, netra rubahnya tampak serius menatap ponselnya.

Bukan tanpa sebab ia terus memandangi ponselnya itu. Sedari tadi rupanya ia sibuk membaca semua artikel tentang girl group SM yang baru saja debut beberapa hari lalu, aespa.

Tangannya kemudian berhenti menggulir layar saat foto member yang bernama Karina itu muncul. "Yah.. dia tidak pernah berubah," ujarnya lalu tersenyum sendiri.

Jika saja ada member lain, sudah pasti ia akan digodai karena senyum-senyum sendiri memandangi ponsel.

"Oh, video apa ini? Wah.. menari bersama Kai-sunbae?"

Yeonjun segera mengklik video yang sedang trending di Naver itu. "Woah.. dia semakin pandai dalam menari," komentarnya.

Ia merasa bangga melihat salah satu teman satu kotanya itu kini sudah berhasil debut. Gadis itu pernah berkata bahwa ia sangat suka menari dan menyanyi, membuat Yeonjun selalu berpikir bahwa Karina cocok menjadi idol.

"Oh.. keliatannya sangat cocok?" komentar Yeonjun yang lebih terdegar seperti sindirian saat melihat koreografi tarian Karina dan Kai yang tampak mesra.

Entah kenapa ada sedikit rasa tidak suka saat ia menonton video itu. Padahal ia sendiri sangat paham kalau dalam dunia kerja itu namamya profesionalitas. Tapi tetap saja.. tak bisa ia pungkiri, rasanya agak panas melihat video itu.

Yeojun kemudian mencoba mencari video lain. Ia lalu berhenti pada video yang baru di-upload beberapa jam yang lalu itu.

Di dalam video berjudul SYNK itu, Karina itu menunjukkan kemampuan dancenya. Senyum kembali terulas di wajah Yeonjun.

"Ada yang senyum-senyum sendiri rupanya.."

Yeonjun terlonjak kaget. Ponsel di genggamannya sontak terjatuh. "Yah, kau!"

Beomgyu, si pelaku tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Yeonjun. Sedangkan Yeonjun setengah mati menahan untuk tidak berteriak pada anak itu karena sudah tengah malam. Alhasil ia hanya menendang gemas kaki Beomgyu untuk melampiaskan emosinya.

Beomgyu sendiri seolah kebal malah tetap tertawa. "Hyung, wajahmu lucu sekali! Kau seperti ketahuan sedang menonton film dewasa," ledeknya.

Yeonjun memutar bola matanya jengah. "Yah, diam kau. Ini sudah malam. Apa yang kau lakukan di kamarku jam begini?" tanyanya keki.

Beomgyu kemudian ikut berbaring di kasur Yeonjun. "Aniyo, aku hanya ingin mengecek kau saja, Hyung. Kau baik-baik saja? Kau belum keluar sejak makan malam tadi."

Yeonjun terkadang bingung dengan perubahaan mood Beomgyu. Kadang ia bisa sangat jahil dan aktif tapi sedetik kemudian berubah diam dan serius.

"Bukan apa-apa. Hanya men-stalking teman lama."

Beomgyu menyipitkan mata curiga. "Teman lama apa mantan?"

Yeonjun yang mendengarnya menoleh malas. "Mantan apanya. Itu sudah masa lalu, untuk apa men-stalking nya?"

"Geuraeyo? Lalu kemarin siapa yang ketahuan di dompet masih ada foto mantannya?"

Skakmat.

Yeonjun terdiam. Ah, anak yang satu ini.. mulutnya memang tidak bisa diam untuk menggodanya.

Secret Love | YeonrinaWhere stories live. Discover now