JKD||2. Membantu

1.6K 105 6
                                    

Sebelum baca tap dulu ya bintangnya. Terima kasih☺

Raquel menyusun baju-baju miliknya ke dalam almari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raquel menyusun baju-baju miliknya ke dalam almari. Huh, disini dia hidup sendiri tanpa keluarga dan teman satu pun. Soal sepupunya sendiri, dia tidak jadi kuliah ke Belanda dan memilih tetap kuliah di Jerman saja. Dia bisa kuliah di sini juga karna ulah sepupunya itu, tapi sepupunya yang bernama Daisy dengan muka polosnya datang-datang mengatakan kalau dia tidak jadi kuliah di Belanda karena gak mau jauh-jauh dari orang tua. Sialan emang. Tapi mau gimana lagi, sudah kepalang tanggung, jadi sebisa mungkin Raquel terima saja. Lagi pula dia ingin mencari suasana baru di negeri kincir angin ini. Hanya bermodal tekad saja.

Raquel menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Apartemen ini adalah apartemen yang Papinya sewa untuknya selama berkuliah di sini. Raquel kembali bangun, ia mengeluarkan Macbook dari dalam tas dan membawanya ke meja belajar.

Ia membuka aplikasi Skype untuk melakukan sambungan video kepada keluarganya yang jauh di sana. Tidak lama panggilan pun terhubung.
"Papi!" panggilnya kangen. Padahal baru juga berapa jam berpisah, tetapi ia sudah rindu saja dengan pria yang menjabat sebagai Papinya ini.

"Hai, sayang. Kamu sudah sampai di apartemen?"

"Iya, Pi. Ini juga baru selesai masuk-masukin baju ke almari," balas Raquel. "Ouh iya, Mami sama Justine mana?"

"Tunggu dulu ya, Papi mau panggil mereka."

"Oke, Pi."

Tidak lama kemudian Raquel mendengar suara heboh adiknya yang mulai mendekat.

"Kakak!" teriak Justine dengan muka yang memenuhi layar Macbook.

"Halo, Justine." Raquel menampilkan senyum manisnya kepada sang adik yang ikut tersenyum juga.

"Justine, jauhan dikit dong. Mami juga mau ngobrol sama kakak Raquel."

Raquel terkekeh mendengar rengekan Maminya yang menyuruh Justine untuk sedikit bergeser. Namun, bukanya sedikit bergeser Justine malah memajukan wajahnya di depan kamera. Sehingga layar macbook menjadi full wajah Justine semua.

"Nggak mau mami, Justine masih mau ngobrol sama kakak!"

Akh, adiknya sangat mengemaskan sekali.

"Justine..." kini suara Hendrik kembali terdengar di telinga Raquel.

"Iya, Pi?"

"Jauhan sedikit, oke? Bukan kamu saja yang mau bicara sama kakak, tapi kita juga mau sayang. Nurut ya? Apa kamu pangku aja sama Papi?"

Raquel hanya diam mendengarkan semuanya, biarkan di sana tenang terlebih dahulu.

"Iya, Pi. Justine mau di pangku aja,"

Setelah Justine menjauh Raquel bisa melihat semua keluarganya yang sedang di ruang kerja Papi-nya. "Nah, kalau gini 'kan enak. Kakak jadi bisa liat semuanya deh," kekeh Raquel.

JODOH KU DUDAWhere stories live. Discover now