JKD||5. Dinner

1.2K 106 7
                                    

Taburkan bintangnya dulu yuk kak🥰

Terimakasih 🙏

Terimakasih 🙏

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Dominick membuka unit apartemennya dengan sedikit lesu, hari ini cukup melelahkan untuknya. Tapi dia cukup senang dengan keberhasilannya tadi pagi, karena bisa memenangkan tander besar bisa bekerja sama dengan Mr. William yang sangat terkenal di dunia bisnis, di seluruh penjuru dunia.

Bekerja sama dengan Mr. William memiliki kebahagian tersendiri untuknya. Dengan ini, ia bisa membuktikan kinerjanya di dunia bisnis itu berhasil. Bahkan sangat berhasil.

Ia membuka pintu kamarnya yang berwarna putih gading. Masuk sambil mengendurkan simpul dasi karena badannya sudah gerah dan lengket tidak sabar untuk di sirami air sejuk yang di pancurkan oleh shower.

Dominick berdiri di bawah air yang mengalir keluar dari pancuran shower. Ia menguyak beberapa kali rambut warna hitamnya kemudian menuangkan shampoo yang biasa di genakan di tangan kirinya, kemudian mengusapnya hingga berbusa. Setelah berbusa ia letakan kedua tangannya di rambut dan memijat-mijat kepalanya pelan.

Lima belas menit kemudian Dominick keluar dari kamar mandi hanya dengan celana selutut dan bertelanjang dada sambil mengeringkan rambutnya mengunakan handuk kecil.

Kringg

Dering panggilan yang masuk dari handphonenya membuat Dominick menghentikan kegiatannya itu. Ia berjalan menuju meja, mengelurkan ponselnya dari dalam tas kerja. Setelah melihat nama yang tertera di ponselnya Dominick langsung menggeser tombol hijau untuk mengangkat nya.
"Halo Dad?" serunya saat panggilan sudah terhubungan dengan sang Daddy.

"Congrast Son. Daddy bangga sama kamu. Tidak mudah loh menjalin kerjasama dengan Mr. William, Daddy saja dari dulu selalu tidak punya kesempatan. Sedih, tapi sekarang anak Daddy berhasil. Sekali lagi Daddy bangga sama kamu, son."

Dominick sedikit terharu mendengarnya. Benarkah apa yang di katakan Daddy-nya itu? Ia jadi semakin bangga dengan keberhasilannya kali ini. "Thanks, Dad. Ini semua berkat kerja keras Daddy juga."

"No, itu hasil kerja keras kamu sendiri, nak. Ouh iya, kamu bisa pulang ke rumah hari ini salnya mommy kamu kangen katanya sama kamu?"

"Lain kali saja ya, Dad? Soalnya Dom capek banget hari ini." Ini serius nggak bohong loh ya!

"Baiklah. Lekas lah istirahat anak kecil Daddy,"

Dominick mendengus pelan mendengar perkataan Daddy-nya itu. Dia sudah 33 tahun masa masih di panggil 'Anak kecil' saja, apakah gak mengelikan di telinga? "Aku bukan anak kecil lagi Dad, bahkan aku sudah bisa membuat anak!" sunggutnya kesal.

Di sebrang Daddy dari Dominick tertawa, membuat Dominick semakin kesal saja. "Ya, Daddy tau. Tapi, di mata Daddy kamu tetap anak kecil Daddy, son. Kalau begitu Daddy tutup ya telefonnya biar kamu cepat istirahat? Bye son!"

JODOH KU DUDATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon