❝Langit Türkiye merupakan saksi pertemuan pertama mereka.❞
Abrisam, seorang mahasiswa S2 yang tampan dan paham agama yang di dambakan banyak wanita. Ia adalah lelaki pintar, putih, tinggi dan bagus akhlak nya tetapi ia juga dikenal sebagai lelaki ya...
"I fallin love with ur personality, not about looking or style, just personality can make me feel so in love, Ayana." —Muhammad Abrisam Alfarezel
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
•
•
•
Semua rombongan telah sampai di gedung tempat resepsi.
Abra dan Ayana kini juga sedang berganti baju, model baju yang berbeda tetapi dengan warna yang sama.
Banyak sekali tamu yang berdatangan, mulai dari teman-teman Abra dan Ayana, rekan bisnis, para Ustadz dan Kyai, dan juga para anak-anak santri.
"Ayana," panggil Abra.
"Iya?"
"Handsock mu sedikit turun, itu aurat dan saya tidak mau jikalau ada yang sampai melihatnya apalagi lelaki yang bukan mahram," ujar Abra sambil membenarkan handsock Ayana.
Lagi-lagi perhatian dari Abra sukses membuat Ayana tersipu hingga tak bisa berkata-kata.
"Ada apa? Apa saya ada salah?" tanya Abra.
Ayana lantas langsung menggelengkan kepalanya, "Nggak ada kok."
"Lalu kenapa kamu melihat saya dengan tatapan seperti itu?"
"Ya Allah, ini aku tuh lagi salting," batin Ayana.
"Nggak apa-apa kok," balasnya.
Mereka berdua sibuk menyalami para tamu yang datang.
Tempat pria dan wanita juga diberikan pembatas, agar tidak terjadinya ikhtilat bagi mereka yang tak punya hubungan apapun diluar pernikahan ataupun persaudaraan.
Apa itu ikhtilat? (Ikhtilat adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada hijab. Dimana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya)
"Ya Allah ini teh aku dari tadi telat mulu," oceh Hana.
"Makanya lain kali hati-hati Kak, periksa lagi yang bener," sambung Bunda.
"Iya Bun, maaf ya."
Hana kembali telat dikarenakan saat diperjalanan, ia baru teringat bahwa handphone nya tertinggal di dekat lemari mukena yang ada di Masjid Al-Huda.
