14. KEBERANIAN KEMBALI

301 16 0
                                    

Di Rumah Ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Di Rumah Ku

Sepulang dari Acara Resepsi Pernikahan kami berniat tuk langsung berangkat

Tekat kami sudah bulat , ini masalah harus segera di selesai kan , jika tidak ini akan merembet ke hal lain , kepada teman dekat bahkan orang yg tak bersalah bisa menjadi sasaran , menjadi korban dari serangan seperti tadi pun bukan menjadi hal yg mustahil

"Apakah anto tahu tentang pembunuh itu?"tanya lek jon

"Kan aku bercerita pengalaman kita kemarin lek ,ketika dikejar seorang pembunuh."jawab ku

"Anto diajak?"tanya ku

"Kok diajak, dia kan nggak perlu ikut beginian , ini bukan masalah nya anto."jawab lek jon

"Lebih baik langsung ke terminal saja lek, kan yg tahu alamat desa nya kita, tak mungkin anto bisa menyusul kesana."kataku

Aki mobil yg sudah disiapkan , tas punggung yg membawa barang keperluan perlengkapan kami juga memenuhi barang perbekalan makanan dan minuman , baju ganti dan beberapa barang yg bermanfaat

"Bagaimana"ujar ku

"Berangkat"ujar lek jon

Dengan mantap kami pun kembali ke desa itu tuk menyelesaikan beberapa masalah yg ternyata mengikuti kami kembali ke kota

Dari janggal nya mengapa kedua orang berbaju hitam membawa bendo hadir ditengah-tengah resepsi pernikahan saskia , yg membuat momen berharga tersebut menjadi kacau

"BAJINGAANNNN"teriak ku

"Sekarang yg bajingan , yg mana"kata lek jon

"Dasar , aku benci keadaan ini "kata lek jon

Kami berjalan dan tiba di halte


Halte Bis Simpang Jalan Dekat Rumah

Dua orang yg kami kenal menghadang kami

"Oh mau pergi gak ngajak-ngajak,"mau diem-diem lagi"kata anto

"Lagian kalau mau berantem gak ngajak aku sih"sahut intan

"Ini.. inii bukan berantem"kataku

"Terus tawuran..?"tanya intan

"Buu.. Bukann,ini masalah ku sekarang sama kamu ya anto, awas aja kalau intan kenapa-kenapa pasti aku dihabisi oleh paman dan tante ku"kataku

"Intan bisa jaga diri kok , gak ngerepotin"ujar intan

"Kita kuat loh ren , kita jaga kedai dari pagi sampe malem loh kuat"kata anto

Bus pun tiba di halte

Kami berempat bergegas masuk dan menempati kursi yg kosong

Berlalu beberapa jam bis tiba di terminal kota

Di Dalam Bis Antar Kota Menuju Desa

Kami berpindah bisa dan memasuki bis yg biasa membawa kami menuju desa yg kami datangi dulu

Persiapan kami sudah mantap dari segi mental dan pikiran , kami harus tetap tenang , entah apa yg kami jumpai atau hadapi nanti kami harus tetap menghadapi dengan pikiran yg tenang , aku sangat ingat akan perasaan itu

Ketika aku merasa sangat ketakutan , sebuah hal yg sangat ku benci dari kecil hingga sekarang , kini ku mencoba tuk menghadapi hal tersebut dan mencoba tak menghindar dari masalah

Sementara dengan lek jon sudah menyiapkan beberapa uang tunai tuk menebus surat tanah nya , tersusun rapi di tas nya

"Uang dari mana lek?"tanya ku

"Oh ini , ini tabungan paklek"jawab paklek

Sejujurnya melihat keadaan nya yg sekarang memang ia memiliki tabungan yg bahkan harusnya tak boleh diungkit , lek jon merindukan ada yg bisa mengurus nya , itu adalah tabungan tuk menikah , sepeninggal istri nya lek jon menjadi kurang terawat , ia menjadi orang yg hanya fokus pada pekerjaan , sempat ku saran kan untuk segera mencari pengganti namun jawaban tidak selalu menghapiriku ketika aku bertanya itu

Sesuai jadwal tepat tengah malam kita akan tiba di desa itu sesuai jadwal perjalanan bis

"Tidur Dimana?"kataku

"Cari tempat yg agak ramai aja, mushola atau ngga yg ramai gitu"Dari belakang hanya anto yg menjawab, sementara intan tertidur lelap






Bersambung.....

DESO JAGAL

(TS1) TUMBAL PESUGIHAN : DESO JAGAL [Complete]Where stories live. Discover now