25. END SCENE

319 21 6
                                    

Dari Kobaran Amukan Sang Jago Merah Membumihanguskan Seluruh Pohon Bambu yg ada di tepi sungai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Dari Kobaran Amukan Sang Jago Merah Membumihanguskan Seluruh Pohon Bambu yg ada di tepi sungai.

Walaupun masih terasa panas kobaran. Hawa dingin kembali menyelimuti. Semua mata kembali memandang kepadaku

Dingin nya suasana kembali nampak. Di iringi bulu kudukku yg semakin meninggi berdiri merinding hebat. Sosok-sosok kembali bermunculan berlewatan lalu-lalang.

Keberadaan ku disini pun menjadi pertanda. Aku yg membakar rumah mereka. Mereka pasti akan mengincarku. Ditengah siang bolong diantara teduh nya awan dan terik nya sinar mentari menggores kulit terbakar

Terasa mencekam diselimuti Semua kegaiban

(Suara Teriakan. Suara menangis. Suara menjerit. Suara tertawa dan Bermacam Suara)


Aaaaaaahhhhhh.....


Aaaaaaahhhhhh.....


Aaaaaaahhhhhh.....


Huhuhuhuhuhu.....


Huhuhuhuhuhu.....


Hihihihihihihihi.....


Hihihihihihihihi.....


Aaaaaaaaaaaaaa.....


Aaaaaaaaaaaaaa.....

Wuuuusssssshhh

Mendung yg menyelimuti perlahan reda menghilang terkena sinar matahari yg makin menuju siang hari tepat berada diatas kepala

Angin yg berhembus kencang. Udara panas dan menyengat dari belakang kobaran api yg masih membumihanguskan semuanya.

Cringgg cringgg cringgg

Suara gelang kaki. Suara yg ringan di iringi orang melangkah melewati ku. Sosok Cantik. Anggun memakai Kebaya Khas jawa Bak Seorang Bidadari. Berkulit putih Bersih. Wajah yg nampak elegan berjalan menuju kobaran.

Pundak kiri ku pun ditepuk. Aku pun menoleh ke kiri ku dan melihat Seseorang yg aku sering temui dalam mimpi. Namun samar. Ia berkata "Terima kasih. Semua aman selesai. Silahkan pulang." Yg tak lain adalah Joko Sakti....

"Semua Kegaiban. Semua keburukan yg ada di sekita Pohon Bambu dan Kegelapan nya sudah musnah. Kegaiban pun tak akan mengikuti mu lagi.Selayaknya desa pada umumnya. Aku ingin mewujudkan desa tanpa kegaiban yg selalu menyelimuti. Bahkan ketika banyak nya murid ku meninggal merembet ke arah orang lain. Bendo dan sarung ku berikan ke Abdurahman. Ia yg tersisa. Berharap ia bisa meneruskan tekat ku tuk membuat desa aman dan nyaman. Aku berdua pun ingin hidup tenang aku dan nyai sandra akan menuju ke kobaran api dan pergi."ujar joko sakti berpesan

Kedua nya pun hilang. Joko sakti dan nyai sandra pun tak terlihat dimanapun.

TRIINGGGG TRIINGGGG

(TS1) TUMBAL PESUGIHAN : DESO JAGAL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang