16. LADANG SINGKONG

317 14 0
                                    

Jalan Kaki Masuk ke Desa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Jalan Kaki Masuk ke Desa

Matahari mulai nampak , kami mulai berani masuk ke dalam desa karena mulai terang
Berkemas , Membersihkan Tikar dan Tenda , membangunkan intan dan lek jon, kedua nya tampak tak berbicara sama sekali , kelihatannya mereka masih mengantuk

DARI KEJAUHAN KAMI MELIHAT
TIIIIIIIIIINNNNNNN
(Suara Klakson truk)

BRASSSSSSSSSSSSSS
Darah beserta semua Organ dalam pun Luluh lantak hancur menjadi hal yg mungkin tak mungkin bisa di lihat oleh pandangan mata,
Orang tersebut mencoba menyebrang jalan namun tertabrak Oleh truk , dan bagian tubuh nya kembali terlindas oleh kendaraan lain

"Tabrakan ren"kata anto

Sempat hati tuk menolong ,namun , orang tersebut berniat membunuh seseorang yg tertidur ,sehingga aku mengurungkan niatku membuat aku ingat sifat mereka ,beberapa orang yg membawa bendo dengan tidak bijak , seringkali kejadian penebasan dan pembacokan yg terjadi dengan sangat sadis

Anto pun mengajak berjalan kembali menuju desa sembari menuntun intan yg masih mengantuk , lek jon pun sama

Kami kembali Berjalan menyusuri Jalan Sawah Desa yg menurut kami mengerikan saat siang maupun malam

15 Menit kami berjalan mata hari terus naik

Membuat suasana hangat disini semakin terasa , sambil memakan roti yg kami bawa

Sampai di desa

MELINTASI JALAN DESA YG PAGI INI HARUSNYA RAMAI ORANG BERANGKAT KE JALAN RAYA ATAU PUN SEDANG MENUJU KE SAWAH , PAGI INI SANGAT SEPI SEKALI BAHKAN SATU ORANG PUN TAK MENAMPAKKAN DIRI TUK TERLIHAT

Hampir setelah kami mengambil jalan pintas yg menuju rumah Pak Uztadz yg menurut kami aman ,karena anak beliau pernah memberitahu kami tuk temui disana ketika akan mengambil mobil , tentu saja mobil kesayangan milik lek jon masih ada disana

Di Rumah Pak Uztadz

"Sempat bisa Aki nya , walau harus mati lagi"kata rahman

"Tadi kami diserang 2 orang membawa bendo, salah satunya berlari kabur , sedangkan yg lain menyebrang jalan naas nya tertabrak"kata anto

Aku masih melihat lihat suasana disini masih tampak heningnya desa , ku melihat intan

"Kenapa tan , dingin?"tanya ku

"Nggak kok"jawab intan

"Ini desa nya ya , sepi seperti ini ya walau banyak sawah dan rumah yg berjejer disini namun tak satupun ada yg terlihat ada orang"
Kata intan

"Ya begitulah , dulu aku dan lek jon kesini disuguh kan oleh penebasan , jalan masih sama sepi walau siang hanya beberapa orang yg kami temui di warung , namun saat magrib disini banyak sekali orang yg di mushola"kataku

GRENGGGG BLARRRRR BRRRRRRR
(Suara motor)
Seorang Polisi datang bersama Pak Uztadz

Memberitahukan bahwa ada kecelakaan didepan jalan raya besar depan desa , sementara kami masih menaruh kecurigaan atas orang-orang berbaju hitam

Kepolisian sekitar sini sangat baik dan bagus dalam hal penyelidikan , namun terkait beberapa pihak tidak bisa melakukan introgasi secara terang-terang an kepada masyarakat desa , sebab itu polisi bekerja sama dengan rahman sebagai orang desa yg menyelidiki

"orang mereka jumlah nya banyak sekitar 17"kata pak polisi sambil menunjukkan foto hitam putih orang berkelompok dengan kondisi foto yg agak buram

Kini bisa dicari ketika sudah melihat jumlah

"Banyak sekali"sahut lek jon

"Pantas mereka terlihat banyak"sahut ku

"4 diantaranya kami pernah bertemu pak"ujar anto

"Ini bisa dikategorikan sebagai kelompok pembunuhan pak"kata intan

2 korban yg kami temui di jalan desa , juga 1 yg ditemukan di warung makan tempat nya , semua memiliki sayatan dan goresan sama , berarti senjata pembunuhnya sama , adalah sesuatu yg tajam

"Seperti golok , lebih besar sedikit berukuran sedang , mereka menggunakan itu"

"1 orang yg kami tangkap setahun yg lalu pun sudah meninggal saat dibawa kerumah sakit , sebab itu penyelidikan kami terhenti"
"2 orang telah diamankan di kota , sebagai sesuatu yg bisa dicari informasi nya disana , dua orang lagi yg kami temui disini namun satu  diantaranya kabur sedangkan satu lagi tertabrak truk hingga meninggal ,tersisa 13"

Masih cukup banyak tuk dicari

Rahman pun menyeletuk

"Ladang singkong pak"
"Saya sudah menyelidiki nya"
"Semakin dalam ke belakang sampai seberang sungai menuju hutan belakang desa sudah saya selidiki"kata rahman menegaskan

"Ada apa dengan ladang singkong nya?"kata pak polisi bertanya-tanya

"Jangan bertindak gegabah , jangan membuat mereka tau bahwa kalian sedang ada di desa ini , kemungkinan mereka yg tau gerak-gerik kita di desa ini membuat penyelidikan kita terganggu"kata pak polisi
"Saya jelas mengharapkan bantuan dari anak-anak muda ini sebagai saksi juga seseorang yg bahkan bertemu dengan orang berbaju hitam"

"Saya menaruh kecurigaan terhadap seorang warga di desa ini pak , pak tarmin itu seorang pemilik kebun singkong , namun saya menaruh kecurigaan mengapa ada uang berserakan di galian tepat belakang kebun singkong"
"Galian tanah tersebut berukuran besar , dan tidak hanya satu tempat ia menggali , ada banyak sampai belakang menuju sungai"
"Sempat saya menyelidiki kesana menemukan uang berceceran di galian dan tertutup tanah , saya berharap kita bisa menggali tempat tersebut dan memastikan , apa memang pak tarmin mengubur itu"kata rahman

"Sesuai dugaan"jawab pak polisi

"UANG DALAM JUMLAH BANYAK IA KUBUR"
kata rahman

"Galian tersebut berakhir di belakang sungai"rahman menjelaskan itu galian tanah baru

Ia sengaja menyembunyikan ditempat yg terdapat tanaman diatas tanah itu,
Dan kami saling memandang satu sama lain , mungkin galian tanah yg sangat lama berasal dari satu tempat bahkan yg tak dikira ada sesuatu didalam kedalaman tanah nya, mungkinkah lahan seluas itu terdapat hal yg dicari selama ini , sempat polisi mencari uang dalam jumlah besar di desa ini ,uang yg disinyalir sebagai uang haram , uang yg tak jelas asal usul nya , disembunyikan di tempat yg ditumbuhi oleh singkong,Ladang Singkong...






Bersambung.....

DESO JAGAL

(TS1) TUMBAL PESUGIHAN : DESO JAGAL [Complete]Where stories live. Discover now