31

178 43 31
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Terjaganya aku lantas tangan aku bergerak mencari perutku sendiri namun belum sempat tanganku menyentuh permukaan abdomenku, terasa ada tangan yang menarik lembut tanganku itu, menggenggam erat jari-jemariku.

"Sayang.."

Bisikan halus itu menyapa lembut pendengaranku sebelum kucupan hangat menyinggah lembut pada ubun-ubun rambutku. Atas kepala aku diusap lembut dan perlahan. Bauan tubuhnya menyapa deriaku. Taehyung..

"Baby kita.." Perlahan aku bersuara, dirasakan cukup lelah dan payah untuk aku bersuara walhal hanya menyebut dua patah perkataan itu.

Air mata tak dapat aku tahan, mengalir hangat membasahi sisi mataku, melurut jatuh ke telingaku saat tanganku dibawa menyentuh atas perutku yang masih terasa jelas bentuknya.

"Dia okay kan?" Dengan air mata yang semakin deras mengalir, aku meminta kepastian. Air mataku yang mengalir dirasakan begitu hangat dan likat. Terasa permukaan kain lembut mengelap perlahan sisi mataku.

"Okay.."

"Dia tak apa-apa kan?" Soalku lagi dengan suara yang bergetar, begitu juga bahuku menahan tangisan yang mula dirasakan semakin menjadi-jadi, melemaskan aku. Masih terasa jelas di segenap tubuhku saat tubuhku dirempuh dan melayang.

"Haneul, berhenti menangis.." Pintanya perlahan, dapat aku dengar getar pada suaranya seperti menahan tangisan bersamaku. Tidak henti-henti tangannya menghapus air mataku dengan kain di tangannya.

Perlahan-lahan tangan aku angkatkan, ingin menyentuh wajahnya sehinggalah aku tersedar.

Sejak tadi hanya kegelapan yang menjamah pandanganku. Tiada satu pun titik cahaya menjengah penglihatanku, hitam dan kosong.

Tangan aku bawa ke depan mataku sebelum aku gerakkan ke kanan dan ke kiri berkali-kali sehinggalah terasa tangan Taehyung kembali menggenggam lembut tanganku. Hampir pecah pekung di dada menampung detakan jantung yang berdegup laju.

Aku tak dapat melihat tangan aku, aku tak dapat melihat wajah suami aku sendiri..

Air mata kembali mengalir dari sisi mataku, seperti tadi dirasakan pekat dan hangat.

"Haneul, please.. Stop crying.." Pintanya dengan suara yang jelas, menahan tangisan.

Bau hanyir darah menusuk deria bauku, semacam besi berkarat. Cecair yang mengalir dari mataku sekarang bukanlah air mata melainkan darah..

"Aku tak nampak kau Taehyung..."

"Aku tak nampak kau.."

Till We Meet Again | kth [✓]Where stories live. Discover now