Chapter 7 : Ally or Foe

139 11 30
                                    

"You know what a lone wolf need...? Another lone wolf who understands them..."

---------------------------------------------

3rd P.O.V.

"Woi,"

Sebut seorang siswa kepada Yonat yang sedang makan sendiri. Penampilan siswa itu cukup berantakan, bisa dikatakan tipikal anak-anak nakal di sekolah yang sering kita temui. Tindik di kupingnya itu juga membuat penampilannya lebih seram.

Kendati demikian, Yonat melanjutkan makannya. Mie Ayam Pangsit yang hangat di hadapannya ini tak dapat menunggu. Ia melahap mie ayam itu dengan rasa senang, tak memperdulikan siswa itu. Lagipula ia tidak merasa terpanggil dengan kata "Woi".

"Woi !"

Serunya kali ini lebih keras, namun lagi Yonat tak merasa terpanggil. Rasa asin mie ayam masih menguasai pikirannya. Hangatnya kuah mie ayam yang penuh rasa dan pangsit isi yang renyah mengalihkan dunianya bak seorang pacar. Belum lagi rasa lada-

"WOI LU !"

Siswa tadi sekarang berteriak di hadapan Yonat, membuat kantin yang ramai itu agak sedikit hening karena semua melihat ke arah tengah dimana suara itu berasal. Yonat kini melihat siswa itu, namun mulutnya tak berhenti menyeruput mie ayamnya itu.

"Lu Yonat kan ? Ikut gue sekaran-"

"Bukan"

"Hah ?"

"Gue bukan Yonat, salah orang lu."

Yonat berbohong, ia tak tertarik untuk ikut siswa yang tak ia kenal itu. Waktu istirahat yang sebentar tak akan cukup baginya untuk menghabiskan mie ayam itu jika ia ikut. Siapa yang lebih memilih untuk ikut orang yang tak kita kenal dibandingkan menghabiskan semangkuk mie ayam yang enak ?

"Se-serius gue salah ?"

"Iye, lu nyari orang masa gak tau dia penampakannya kaya gimana si ? Udeh sana, gue mo makan"

Siswa itu nampak bingung sebelum ia akhirnya melangkah pergi, sepenuhnya tertipu oleh kata-kata Yonat. Sepertinya ia merasa tak enak baru saja mengganggu sesi makan orang. Di sisi lain, Yonat hanya bisa menahan tawanya dalam hati. Namun tak butuh waktu lama bagi siswa tadi untuk kembali ke kantin dan menuju Yonat.

"BOHONG LU ! LU YONAT KAN ?" serunya.

"Kan gue dah bilang bukan, gue tanya dah siapa nama lengkapnya Yonat ?", tanya Yonat malas.

"NAMA LENGKAPNY- Eh bentar...nama lengkapnya...." , siswa itu tampak berpikir keras.

"Kan ! Gak tau, jelas lu ah. Udeh sana gue mau makan ini dulu ah"

Yonat meneruskan permainannya ke siswa itu. Sekali lagi, ia tak tertarik untuk menghabiskan waktu istirahat yang berharga ini untuk ikut orang random nan tak ia kenal itu. Kali ini siswa itu menghilang cukup lama, ya paling tidak cukup bagi Yonat untuk menghabiskan makanannya sendiri. Tapi lagi-lagi...

"Ini kan bang orangnya ?"

"Iya bener kok."

"ELU YONAT KAN ?"

"AH IYE ELAH LU MO NGAPAIN SI, KESEL BAT GUE NGELIATNYA"

Bercandaan tadi sekali rasanya cukup lucu, namun jika sampai tiga kali seperti ini rasanya semua orang hanya akan kesal. Yonat hanya memandangi siswa itu dengan ekspresi kesal. Matanya serasa berkedut, menahan emosi ingin melemparkan kepalan tangannya.

"Ikut gue-"

"YAUDAH AYOK LAMA LU"

Kini Yonat yang berseru lebih keras. Langkahnya justru lebih cepat daripada siswa tadi yang seharusnya menuntun dia. Perjalanan menuju lokasi yang dimaksud penuh dengan omelan Yonat terhadap siswa tadi. Entah mengapa author rasanya agak kasian dengan siswa tadi haha. Kembali ke cerita.

=/= LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt