Chapter 15 : Regret(s)

311 13 37
                                    

"Sesal..dan Kesal.."

--------------

"Lu pernah gak si ngerusak hubungan temen lu sendiri ?"

Sebuah pertanyaan rancu dari Dey yang membuat Yonat terdiam. Perasaannya campur aduk, haruskah ia langsung menyerang Dey dengan pertanyaan dari dirinya sendiri ? Apakah Dey selama ini mengetahui diri Yonat sebagai pacar Chika ? Apakah usahanya untuk berada di bawah radar percuma ?

Namun Yonat mencoba tetap tenang, ia tak boleh gegabah dengan pilihannya. Yonat menganalisis pertanyaan itu, berusaha mencari jawaban yang tepat untuk mencegah informasi mengenai dirinya diketahui oleh Dey.

"Engga si, emang kenapa ?"

"Bagus deh, jangan kaya gue ya. Gue jahat banget..."

"Emang ceritanya gimana ? Keliatannya lu bukan tipe orang yang kaya gitu Dey."

Dey menghela nafas sejenak, ia tak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun bahkan ke keluarganya ataupun Gita. Sesak mengisi rongga dadanya, namun entah mengapa ia merasa Yonat adalah orang yang dapat dipercaya untuk melepaskan sesaknya.

"Gue punya temen...namanya Chika. Kita temen baik dari kecil, kayak sodara dah. Akhirnya gue ngenalin dia ke orang, ternyata orang ini...bukan orang baik."

Mendengar cerita yang sudah pernah ia baca ini, emosi Yonat perlahan naik. Kejadian hari itu terputar kembali dalam pikirannya, kisah yang mengubah hari-harinya itu kembali muncul. Gambar yang meninggalkan rasa pahit dalam mulutnya itu tercetak jelas dalam benaknya.

"Gara-gara dia...temen gue putus sama pacarnya. Padahal mereka pasangan yang bahagia banget."

"Oh agak lucu ya, ceritanya mirip sama yang gue alamin."

Kalimat Yonat membuat Dey terkejut, jujur racun berbentuk kalimat itu spontan keluar dari mulut Yonat. Emosinya menguasai hati dan pikirannya yang tadi berusaha untuk tetap tenang.

"Sakit banget ya..?"

"Ya menurut lu ?!"

Yonat meluapkan amarahnya pada Dey tanpa pikir panjang. Hubungan baik nan bahagia yang tadinya ia miliki hilang karena satu orang bajingan yang tak mampu menahan diri. Ia merasa begitu dikhianati oleh pacarnya sendiri.

"Gue tuh udah seneng, akhirnya hidup gue ada arahnya sedikit. Tapi sekarang ? Semuanya rusak, gak ada lagi yang bisa bikin gue nyaman & damai. Kenapa si manusia kaya dia harus ada ? Kenapa si dia harus kenal sama temennya itu ?! KASIH TAU GUE KENAPA DEY!"

Api kebencian dalam hati Yonat membara terang, dirinya hanya ingin menghabisi Ardian dan segala orang yang menyebabkan rusaknya relasi Chika dan dirinya. Tangannya gemetar, nafasnya terengah, ia bisa saja dengan mudah memukul seseorang saat ini. Bisa dikatakan ia telah meledak sepenuhnya.

Namun satu suara meredakan semua itu, suara yang tak lain tak bukan berasal dari Dey. Di tengah rintik hujan yang kencang, suara tangisan yang ia tahan itu masih terdengar oleh Yonat.

Perasaan Yonat berubah, entah mengapa saat ini ia justru merasa bersalah. Terasa seperti dunia menghakimi dirinya karena telah membuat seorang wanita di sampingnya ini menangis. Wanita yang sebetulnya jika kita pikir, tidak terlibat langsung dalam perkara ini.

"Maaf..."

"H-hah ?"

"Gue...paham pasti sakit banget buat lu...gue mau minta maaf buat ngewakilin orang yang ngelakuin itu ke lu yon..."

Perkataan Dey itu justru menjadi bahan bakar pada api yang telah membara di hati Yonat. Tujuannya baik, namun Dey tak tahu bahwa pelaku yang dimaksud Yonat adalah Dey sendiri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

=/= LoveWhere stories live. Discover now