Beast 39

5.1K 858 23
                                    

Luna nampak begitu sibuk. Dia terus berlarian di dalam kamarnya. Menatap pantulan dirinya di depan cermin berkali-kali. Mengambil baju dari dalam lemari dan melemparnya ke sembarang arah. Kamar Isla yang biasanya selalu rapi kini benar-benar berantakan. Lebih parah dari kamar yang baru saja disapu angin topan, banjir, tsunami dan gempa bumi di saat bersamaan.

Kalau pemilik asli kamar ini tahu jika Luna membuat kamarnya berantakan, entah apa yang akan terjadi. Padahal, Luna kan hanya jiwa yang menumpang dalam tubuhnya. Tapi, bisa-bisanya dia bersikap seolah dia adalah pemilik asli tubuh itu. Apa karena Luna tahu jika Isla pasti juga pasti akan bersikap seperti Luna yang asli? Atau, memang dasarnya Luna saja yang tidak tahu diri?

Entahlah! Yang jelas, Luna sangat tidak sabar untuk segera datang ke pesta dansa bertopeng.

Di pesta dansa itu, pasti akan ada banyak bangsawan yang hadir. Bangsawan kelas atas, menengah ataupun rendah, mereka pasti akan berkumpul di sana. Apalagi yang mengadakan pestanya adalah putri dari Grand Duke Thegama yang merupakan jenderal dari ksatria kekaisaran. Orang-orang pasti akan berusaha sekuat tenaga agar bisa mengadiri pesta itu.

Luna pasti bisa mengambil hati beberapa orang bangsawan lagi, kan? Di pesta itu, dia juga bisa membuktikan pada semua orang jika Isla hanyalah gadis baik hati yang disalahpahami sebagai antagonis. Andaikan Cinderella bisa datang ke pesta itu, pasti akan mudah bagi Luna untuk merebut hati Orang-orang. Sayangnya, Cinderella dan suaminya harus pergi ke kekaisaran lain untuk urusan negara.

Jadi, Luna harus melakukan semua rencananya sendirian kali ini.

Tidak apa! Dia pasti bisa, kan?! Luna kan adalah gadis baik yang bisa membuat semua orang jatuh hati padanya. Meski sekarang dia ada di tubuh Isla yang sulit sekali tersenyum dan selalu memasang wajah galak, Luna pasti akan tetap terlihat ramah. Luna pasti bisa! Buktinya 'Mata Angin Frankein' saja bisa dia buat luluh.

Luna menghela nafas.

Dia berusaha tenang. Manik mata coklatnya menatap bayangannya di cermin. Di tangan Luna, ada gaun yang dia tempelkan pada badannya.

Luna memiringkan badannya ke kanan dan kiri. Dia juga menarik ujung gaunnya. Memastikan gaun berwarna merah menyala itu membuat dirinya terlihat cantik.

Ini adalah pesta dansa bertopeng Isla yang pertama. Jadi, Luna berusaha kerasa membuatnya sebagai pesta dansa yang berkesan. Meskipun Isla tidak merasakannya secara langsung. Tapi, tetap saja Luna ingin membuat semuanya jadi berkesan.

"Hitam! Apa menurutmu gaun ini cocok untukku?" tanya Luna sembari berdiri di hadapan Hitam yang memalingkan tubuhnya.

Bibir Luna mengerucut. Dia kan baru bertanya 146 kali. Kenapa Hitam terlihat begitu marah? Masih ada 243 gaun lagi yang masih tersisa di lemari pakaian. Dan, Luna harus meminta jawaban Hitam! Kucing kan adalah hewan yang jujur. Makanya Luna menanyakan gaun mana yang cocok untuk dia pakai di pesta dansa bertopeng.

"Berisik!" kata Hitam kesal.

"Sepertinya aku tidak bisa pergi ke pesta dansanya. Aku tidak punya gaun yang pantas untuk dipakai!" kata Luna.

Dia terduduk lesu di atas sofa. Menatap hamparan ratusan gaun di atas lantai. Kalau dilihat begini, kamar Isla benar-benar berantakan. Apa benar Luna yang membuatnya jadi seperti ini?

Tidak apa! Dia hanya tinggal menggerakkan tangannya dan semua benda akan kembali ke tempat asalnya. Tapi, tentu saja dia harus menunggu sampai Hitam mandi. Luna tidak mau ada satupun makhluk hidup yang mengetahui aksinya saat menggunakan kekuatan witch yang dimiliki Isla. Makhluk hidup apapun itu. Mau manusia, hewan atau bahkan tumbuhan sekalipun.

Semuanya dilarang!

Hitam mendengus, "Dia punya ratusan gaun. Kenapa bilang tidak punya?!"

Hitam benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir Luna. Tidak ada gaun yang pantas katanya? Dia bahkan tetap terlihat cantik meski memakai kulit kayu sebagai gaun. Kenapa bingung sekali harus memilih gaun yang mana?!

The Beast and Cinderella's Step Sister✔ Where stories live. Discover now