29. DIUNDUR?

701 43 2
                                    

Tiga hari setelahnya, Naya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan sudah mulai membaik. Raka dan gara juga sudah kembali bersekolah seperti biasa. Kini mereka sedang berada dimarkas altareyz untuk bersantai dan istirahat sejenak karena habis dari latihan olimpiade dengan bidang mereka masing masing.

"3 hari lagi cuy olimpiade nya" celetuk Nakula yang sudah membuka seragam sekolah dan hanya memakai baju kaos berwarna putih karena kepanasan habis latihan lari 100m.

Abraham yang melihat Nakula kepanasan langsung membenarkan kipas angin untuk menghadap ke cowok itu, padahal dirinya juga habis latihan bulu tangkis dan tentu saja sedikit kepanasan karena mereka harus extra latihan untuk menghadapi olimpiade 3 hari lagi.

"Thanks ham" sahut Nakula tersenyum

"Santai"

"Gimana dengan latihan kalian?" Raka bersuara

"Ya lumayan capek sih, tapi gak masalah mengingat olimpiade nya 3 hari lagi" sahut rafanda

"Untuk renang aman, jangan khawatir dengan gue" jawab dristan yang masih mengalungkan handuk dilehernya

"Basket?" Tanya Raka

"Udah tenang aja, basket aman, kan gue kaptennya" seru gara menyombongkan diri

Raka langsung menoleh menatap Ezra yang juga menjadi tim basket dengan gara, Ezra yang mengerti arti tatapan itu hanya mengacungkan jempolnya saja.

"Karate?"

Kenan berdecak mendengar pertanyaan itu. "Masih bisa nanya lo? Gak lihat nih bibir gue" ketus kenan, terlihat sudut bibir cowok itu terluka.

Mata Kenan tertuju pada sang pelaku yang hanya menatapnya datar. Ya itu adalah ulah erglo. dipertemuan karate tadi ia dan erglo dipasangkan untuk saling menjatuhkan satu sama lain. "Gue gak sengaja" jawab erglo datar

"Gak sengaja pala Lo, gara gara Lo muka gue yang ganteng ini ada luka" sarkas Kenan lagi yang masih tak terima

"Ck, itu artinya dilatihan hari ini Lo kurang fokus" jawab erglo lagi

"Cukup cukup, ngapa jadi berantem? Kayak anak kecil aja kalian" ujar Ezra tak habis pikir, pantas saja waktu mereka kembali kesini, ia merasa ada suasana tidak mengenakan antara erglo dan Kenan yang saling melempar tatapan tajam.

"Satu klub kan kalian? Harusnya kalian akur" sela Denta

"Luka kecil dalam karate udah biasa juga, jadi ngapain ribut" tambah denta

Kenan dan erglo saling pandang satu sama lain dan saat itu juga Kenan tertawa. "Haha panik ya Lo semua"

"Gak usah serius serius banget, Bawak santai aja kali" lanjut Kenan yang masih tertawa

"Sialan, gue kirain beneran berantem" gerutu Nakula sedikit kesal

"Kita cuma musuh dilapangan bukan diluar ya gak glo" ucap Kenan sambil menaikan alisnya, erglo hanya mengangguk saja

"Untuk olahraga semua aman ka, jangan khawatir, kalian yang materi gimana?" Tanya Ibra

"Gue cuma belum kuasai satu soal ekonomi sih, tapi masih bisa gue pelajari" sahut Kanara

"Molu juga cuma satu soal yang belum Molu kuasai, tapi malam ini Molu extra belajar biar paham" timpal Molu tersenyum

"Lo sam?"tanya Ibra ke sambara

"Kalau dia jangan ditanya bra, semua soal matematika juga udah ada diotaknya sambara" sahut Abraham lagi, ya kan sambara bisa dibilang mempunyai IQ yang lebih tinggi dari mereka semua.

"Gak jugalah, gue gak sepintar itu, masih banyak yang harus gue pelajari terutama tentang terorema kecil fermat" ujar sambara sungguh sungguh, Abraham terlalu mendewakan kepintarannya, padahal ia tidak sepintar itu. Hey ingat, dirinya bukan Albert Einstein yang mempunyai IQ yang tinggi.

"Tapi tetap aja Sam, Lo lebih pintar dari kita" sela gara

"Kita sama sama pintar, gak ada yang lebih gak ada kurang, semua nya sama. Yang beda hanya bidang kita masing masing" jawab sambara lagi, teman temannya yang mendengar itu mengangguk akan setuju dengan ucapan cowok itu.

***

Geng the gaxs kini tengah makan siang dikantin sekolah mereka, Vano tengah memainkan gitar yang ia bawak dari rumah. Cowok itu telah selesai makan tadi. Sedangkan atlas ia hanya membaca buku geografi.

"Kutuliskan sebuah cerita cinta segitiga
Di mana akulah yang jadi peran utama
Aku tak dapat membohongi segala rasa
Aku mencintai dia dan dirinya" Vano mulai bernyanyi

"Berisik Van, Lo gak liat atlas lagi belajar" ucap Alan

Vano yang mendengar itu sedikit melihat ke atlas, dan saat itu juga ia berhenti bermain gitar. "Main aja kalau mau main, gue gak merasa terganggu" ujar atlas tanpa melihat ke teman temannya, ia masih menatap ke buku yang ia pegang.

"Gaklah, udah capek juga gue main gitar" jawab Vano, ia hanya tidak ingin mengganggu atlas yang sedang fokus belajar.

Tingggg

Satu pesan masuk disetiap ponsel mereka, Rigel, vano, dan Alan langsung membuka pesan tersebut yang berasal dari grup zarl valendas.

"OSN dan O2SN diundur bulan depan, diharapkan para siswa bisa belajar sungguh sungguh untuk mencapai kompetisi ini" ucap Rigel ketika membaca pesan yang berasal dari gurunya. Atlas yang mendengar itu langsung menoleh dan merebut ponsel Rigel, ia pun langsung membaca pesan tersebut. "Oh shit, padahal gue udah extra belajar 2-3 hari ini, malah diundur" kesal atlas yang ingin membanting hp Rigel

"Woy hp gue tlas" teriak Rigel panik, atlas pun mengurungkan niatnya untuk membanting ponsel rigel dan mengembalikan padanya. "Ada hp sendiri malah pengen banting hp orang" cibir Rigel

"Gue lagi malas buka hp" cetus atlas

"Kenapa Lo?" Tanya Vano

"Percuma juga gak ada chat dari Naya" jawab atlas lagi, teman temannya pun memilih diam mendengar itu, mereka juga tahu kalau itu adalah ulah gara dan Raka yang mengambil ponsel Naya agar ia tidak bisa berkomunikasi dengan atlas.

Disisi yang bersamaan anak anak altareyz juga mendapat kabar bahwa bahwa olimpiade diundur. "Haelah pake diundur segala, gak tau apa gue udah siap 100% buat kompetisi ini" gerutu Abraham

"Gak apa apa kali ham, itu artinya kita masih  dikasih kesempatan waktu buat belajar lebih banyak" balas kanara

"Iya sih gue setuju dengan nara, kita masih bisa ngasah kemampuan kita agar lebih baik lagi untuk kompetisi ini" sambung Ezra

"Dan untuk beberapa Minggu kedepan kita masih bisa ngurus altareyz dan masih bisa jagain extra naya dari the gaxs, bukannya itu bagus buat kita?" timpal dristan, anak anak altareyz menoleh menatap cowok itu sambil mengangguk.

"Naya lagi Naya lagi" batin Nara sedikit muak dengan nama itu.

"Gue rasa untuk atlas gue bisa urus sendiri"  ujar Raka dengan serius

"Lo mau ngelakuin apa ka?"

"Lihat aja nanti" sahut Raka tanpa tersenyum membuat anak anak altareyz memandang satu sama lain karena bingung. Entah apa yang akan ketua mereka lakukan itu, mereka harap itu tidak akan menambah masalah lagi.

***

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN NYA GUYS☺️🙏


ALTA : New Generation!Where stories live. Discover now