32. PENGUNDURAN DIRI

791 49 7
                                    

Setelah pulang sekolah Raka langsung menuju ke rumah kakeknya. Cowok itu langsung disambut hangat oleh para bodyguard yang memang menjaga rumah tersebut.

Terlihat kakeknya sedang duduk disofa sambil tersenyum memandangnya. "Ada apa kemari cucuku?" Terlihat tuan valendas mengeluarkan beberapa kartu dari dompetnya.

"Mau beli apa? Kamu selalu kemari jika tidak mendapat apa yang kamu inginkan dari papamu"

"Raka gak mau beli apa apa kek, Raka kesini karena ada yang ingin Raka tanyakan"

Melihat ekspresi Raka yang serius, tuan valendas langsung memasukan kembali kartu ATM nya ke dompet. "Ada apa nak?, Seperti nya ada hal yang sangat penting yang ingin kamu tanyakan?"

"Apa benar zarl valendas bukan milik kakek lagi?" Tanya Raka

Tuan valendas mendengar itu sedikit kaget. "Kamu tahu hal itu? Sejak kapan?"

"Baru hari ini" jawab Raka, Tanpa bercerita bahwa ia ke sekolah zarl valendas menemui kepala sekolah.

Tuan valendas mengangguk "benar, zarl valendas sengaja diambil alih oleh seseorang, karena kakek lalai dalam menandatangani berkas tersebut"

"Maksud kakek? Orang itu sengaja membuat kakek menandatangani dokumen kepemilikan zarl valendas?" Ucap Raka yang diangguki oleh kakeknya.

"Tapi kamu tenang aja, kakek sudah membangun 3 sekolah yang akan menjadi saingan sekolah zarl valendas"

"Lalu dengan zarl valendas? Kakek bakal ngebiarin aja?" Tanya Raka lagi

Tuan valendas mengangguk. "Gak bisa gitulah kek, kakek gak mikir para siswa yang berada disana? Kakek gak mikir seberapa kacaunya sekolah itu? Kasus bullying makin banyak terjadi disana kek, dan Raka rasa ada banyak hal lagi yang terjadi sekolah itu"

"Kita gak bisa tinggal diam kek, kita harus berbuat sesuatu"

"Raka, kamu tidak perlu berbuat apapun untuk hal itu, dan kamu tidak perlu ikut campur akan hal ini. Kamu fokus saja dengan sekolah mu" ujar tuan valendas

"Tapi kek-"

"Kakek harus istirahat sekarang, kamu bisa pulang" ucap tuan valendas lagi sambil mengkode ke para bodyguardnya untuk membantu nya kembali ke kamar. Raka memandang kakeknya dengan kesal sekaligus kecewa.

***

Dua hari setelahnya, Raka masih bungkam untuk menyampaikan kepada teman temannya tentang hal yang terjadi zarl valendas. Kini mereka baru saja tiba disekolah dengan motor Vespa andalan mereka.

"Buset Nara, udah sampe duluan aja kesekolah" ucap Ibra yang melihat ke motor Vespa berwarna ungu itu. Kanara memang tidak pergi bersama mereka. Tadi mereka sempat menjemput gadis itu, hanya saja kata satpam dirumahnya, ia sudah pergi dari tadi.

"Pasti ada pertemuan dengan Bu Lia dia" sahut rafanda

"Udah ayo" ujar Denta, mereka semua melangkah pergi menuju markas terlebih dahulu.

Sesampainya dimarkas yang berada disekolah, mereka langsung duduk dikursi, begitu juga dengan Raka, sewaktu ia ingin meletakan tasnya. Mata cowok itu tertuju pada sebuah surat yang berada diatas mejanya.

Raka mengambil surat tersebut dan membacanya, saat itu juga ia meremas surat tersebut. Cowok itu langsung membanting kursi dan melangkah pergi dengan wajah yang penuh emosi.

"Ka kenapa?" Ucap Kenan yang kaget

"Ka mau kemana?" Teriak gara yang langsung mengejar kembarannya

"Ada apa lagi sih? Kenapa Raka emosi banget?" Tanya nakula

ALTA : New Generation!Where stories live. Discover now