35. SEMUANYA BERUBAH

945 41 6
                                    

Ezra mengendarai motor Vespanya untuk menuju suatu tempat, tempat yang akhir akhir ini memang sering ia kunjungi. Selama perjalanan ia tidak ada menampilkan senyuman, seperti nya ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Hanya butuh waktu 30 menit untuk ia sampai ke tempat itu, sekolah asrama putri dengan desain sederhana berwarna pink muda. Ezra memarkirkan motornya didepan gerbang sambil menunggu seseorang. Ia melihat ke jam tangannya sebentar yang menunjukkan pukul 4 sore, harusnya jam pelajaran sudah selesai.

"Hai beb" sapa seorang gadis yang tak lain adalah elea, pacar dari Ezra. Mereka sudah hampir 3 tahun berpacaran, ya bisa dibilang mereka sudah kenal sejak 3 SMP. Ezra sangat menyayangi elea, selama berpacaran dengannya, Ezra tidak pernah memperdulikan wanita wanita diluar sana. Padahal paras ketampanan cowok itu tidak bisa dipungkiri. tidak hanya wanita yang menyukainya, tapi setengah wanita juga bakal menyukainya ketika melihat senyuman manis cowok itu. Masih ingat sewaktu kejadian sambara yang dihukum? Ya Ezra sudah sering mengalaminya. Dan itu bukan sesuatu yang baru untuknya.

Ezra dan elea bisa dibilang couple goals di altareyz, hubungan mereka juga sudah diketahui dan dikenal oleh para anggota inti altareyz, walaupun Ezra hanya sesekali membawa Elea ke markas. Mungkin terakhir kali ia membawa elea ke markas satu tahun yang lalu, tepat disaat ulang tahun Raka dan gara.

"Hai beb, baru keluar?" Tanya Ezra, melihat senyuman Elea juga membuat Ezra tersenyum tipis. Dengan melihat elea saja sudah membantu menaikkan mood cowok itu.

"Iya nih, tapi entar jam 6.30 ada pertemuan di aula sama madam" ucap elea, madam yang dimaksud disini adalah guru kelasnya, Elea memang bersekolah di asrama, yang seluruh kegiatannya diawasi oleh sekolah. Untuk pertemuan dengan Ezra saja, hanya boleh dalam lingkungan sekolah. Jika ia ingin izin keluar, juga hanya boleh selama 2 jam tidak lebih.

Ezra hanya mengangguk. "Kamu mau jajan apa?" Tanya Ezra lagi

"Gak mau apa apa, kita duduk ditaman aja ayo" seru elea tersenyum, Ezra mengangguk dan merangkul gadisnya sambil berjalan menuju taman disekolah itu.

"Kamu kok tumben udah beberapa hari ini sering banget kesini?" Tanya elea, sejujurnya ia bingung dengan sikap Ezra beberapa akhir ini yang selalu mengunjungi nya.

"Kenapa? Bukannya kamu suka?" Ucap Ezra yang masih berjalan tanpa melihat ke elea.

"Iya sih aku suka, tapi biasanya kan kamu lebih milih bersama altareyz dari pada sama aku" ucap elea tertawa, tidak, ia tidak marah pada Ezra yang lebih memilih altareyz dari pada dirinya. Karena elea tau betapa solid dan berharga nya geng altareyz itu dalam hidup Ezra.

Ezra enggan menjawab dan lebih memilih untuk duduk dibangku taman membuat elea mengernyit bingung, biasanya Ezra akan memarahi nya ketika ia membahas tentang itu. "Kenapa?" Tanya elea lagi sambil duduk disamping ezra.

Ezra menatap mata elea dengan dalam. "Kamu tenang aja, sekarang waktu aku cuma buat kamu, kamu gak perlu cemburu lagi dengan altareyz" ujar Ezra dengan serius, semakin membuat elea kebingungan.

"Maksud kamu? Ada apa dengan altareyz dan kamu?"

"Bukan dengan aku, tapi dengan semuanya"  ucap Ezra, ya semenjak kejadian di rumah sakit itu, para anak altareyz seakan memang bubar. Sudah hampir seminggu mereka tidak bertegur sapa satu sama lain, tidak, tidak semua. Tetapi tetap saja suasana yang berbeda ketika bersama.

Elea menggenggam tangan Ezra dengan erat "Cerita sama aku, ada apa?" Ujar elea

Ezra sedikit tersenyum dan menceritakan segalanya ke pacarnya itu tentang kejadian di rumah sakit dan juga kolam renang. "Menurut kamu bagaimana?"

"Ezra, kalian gak boleh begini, mana katanya anak anak altareyz yang solid?, Yang katanya bakal terus sama sama sampai tua?, mana? Harusnya gak boleh pakai emosi tapi pakai hati zra, kamu juga, kenapa ikut ikutan emosi, pakai acara menjauh lagi, harusnya kamu yang jadi penengah di antara teman teman kamu" ujar elea

ALTA : New Generation!Where stories live. Discover now