49. KEBEBASAN

179 16 15
                                    

Anak anak altareyz kini tengah berkumpul diparkiran kantor polisi, ya hari ini adalah hari kebebasan ketua dan teman temannya. Sambara berhasil mengumpulkan bukti bahwa mereka tidak bersalah tentu dengan bantuan seseorang. 

yang ditunggu tunggu mereka akhirnya keluar, anak anak altareyz semua tersenyum ke arah 5 sahabat yang mereka rindukan. langsung saja molu langsung meloncat ke arah gendongan raka. 

"Huaaa bang rakaa, molu kangen bangettt" Ucap molu mempererat pelukannya. Bukannya ngelak raka membalas pelukan itu sambil tersenyum. "Cil- cil" Kekeh raka

"Dris, ken, zra, raf" Sapa mereka sambil tos satu sama lain. Tos sebagai anggota altareyz. 

Mata nakula tertuju pada luka yang ada disudut bibir raffanda. "Kenapa bibir lo?" Cetus nakula

Mendengar ucapan nakula mereka semua langsung melihat ke arah rafanda, bahkan teman teman yang satu sel sama dia juga tidak menyadari bahwa cowok itu terluka. 

"Lo berantem di sel?" Tanya ibra sambil melihat ke dristan, raka, kenan dan ezra untuk mengetahui dengan siapa ia berantem. 

"Enggak, kita gak ada yang berantem" Sela dristan sungguh sungguh. 

"Nih mata lo juga lebam raf" Tambah abraham sambil menyentuh luka lebam di matanya yang masih belum kelihatan jelas, tapi mereka yakin bahwa itu akan kelihatan jelas beberapa jam lagi. 

"Akhh, jangan lo pencet monyet" Marah raffanda dengan kesal

"Gue inget, tadi malam lo izin pergikan, kemana?" Tanya kenan pada raffanda, ya raffanda mengeluarkan uang yang tidak sedikit jika ingin berpergian dimalam hari tentu dengan dikawal polisi, dan itu berlaku juga karena mereka masih anak sekolah. Para polisi memberi mereka keringanan dan hak istimewa karena mereka berperilaku baik selama dipenjara, sebagian polisi juga yakin bahwa mereka tidak benar benar bersalah. 

"Izin pergi?" Ucap teman temannya bingung

"Raff, jawab kita lo kenapa! "  Cecar denta ke cowok itu

"Gue berantem-" Ucap raffanda 

"Dengan?"

"Gue berantem dengan raka" Jawab rafanda lagi dengan sedikit sesal, mereka semua langsung menatap ke arah sang empu, yang masih menggendong molu. 

"Hah-"

"Ka-"

Raka langsung menurunkan molu dari gendongan nya karena kebingungan "Gue?"

"Wah ka, raf, parah lo berdua" Ucap ezra tak habis pikir

"Perihal apa?, kenapa kita gak tau?" Ujar dristan kebingungan, perasaan nya raka bersamanya semalam malam, lalu bagaimana bisa raffanda bilang bahwa mereka berantem malam itu. 

Mereka menatap raka dengan penuh pertanyaan, ditatap seperti itu cowok itu malah kebingungan sendiri. "Jangan tatap gue seperti itu, gue gak tau apa apa njir sumpah" Ujarnya sungguh sungguh

"Dia bukan raka-" Sela raffanda lagii

"Hah!!-" Anak anak altareyz semakin dibuat bingung. 

"Maksud lo?" Tanya erglo 

"Itu gara, mereka tukar posisi" Jawab sambara yang dari tadi menyimak, sambara tau hal itu, dengan melihat amarah gara waktu molu terluka itu sudah lebih dari jelas bahwa ia adalah raka. Tatapan amarah raka cukup bisa dikenali. 

"Bangsat, bisa bisanya gue gak nyadar" Ucap kenan

"Tapi kenapa?" 

"Buat nyari bukti biar kita bebas dari sini" Jawab raffanda lagi, tragedi di atas rooftop kemarin, raka sudah menceritakan segalanya kepada cowok itu. Oleh karena itu raffanda sedikit menyesal telah memukul sahabat sekaligus Ketua nya. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALTA : New Generation!Where stories live. Discover now