~4~

2.1K 175 7
                                    

Hari kembali berlalu. Setelah hari dimana makan malam bertiga itu berlangsung, Jeno semakin sering membawa pacarnya pulang ke rumah. Hampir setiap hari Jaemin harus memasak ekstra untuk 'tamu spesialnya' itu. Bukan hanya makan malam, terkadang Inkyung bahkan datang saat sarapan. Selalu dan masih sama, setiap ada Inkyung disana maka Jeno semakin menganggap Jaemin tidak ada. Ia hanya berbicara pada Jaemin untuk bertanya apakah makanannya sudah siap atau belum. Selebihnya, Jeno asyik dengan dunia yang ia buat bersama kekasihnya, Inkyung. 

Jika ditelisik lebih dalam, bukankah Jaemin diperlakukan selayaknya pembantu disana. Membersihkan rumah, memasak, dan menyiapkan segala keperluan suaminya. Jaemin sudah pantas menjadi pembantu di keluar mereka, bukan selayaknya istri. Jangankan kasih sayang dari suaminya, bicara sekedar basa-basi saja tidak pernah ada. Hanya seperlunya seakan Jeno membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa mengajak Jaemin bicara. Satu-satunya hal yang Jeno lakukan sebagai suaminya adalah memberinya nafkah. Tapi jika dihubungkan dengan hal lain yang Jaemin lakukan bukankah itu justru akan terlihat seakan ia digaji. Semakin ditelisik semakin jelas pula bahwa dia pantas disebut sebagai pembantu daripada istrinya.

Hari ini adalah hari libur, weekend. Seharusnya Jaemin bisa menghabiskan waktunya untuk memanjakan dirinya. Pergi berbelanja atau berpiknik bersama suaminya. Jaemin bahkan memiliki cukup banyak uang yang bisa ia foya-foyakan. Namun bukan itu yang ia lakukan, melainkan memilih mengurus rumah. Kesibukannya di hari bekerja membuat ia tidak bisa membersihkan rumah sepenuhnya. Ditambah dikejar waktu untuk selalu menyiapkan makanan bagi suami dengan pacarnya. Jaemin tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hal-hal selayaknya istri konglomerat pada umumnya. Bahkan semenjak menikah, Jaemin tidak pergi jauh selain di rumah dan kantor. Kecuali jika itu berhubungan dengan pekerjaannya, barulah Jaemin pergi diluar kedua tempat tersebut. 

Jaemin saat ini sedang berada di taman belakang. Mengurus tanaman yang sedikit layu karena tidak disiram. Jaemin kemarin bangun kesiangan karena kelelahan dan pulangnya pun terlambat sehingga belum sempat mengurusi tanaman-tanaman di halaman belakang. Seharusnya dia mempekerjakan orang untuk melakukannya. Juga untuk pekerjaan rumah lainnya. Dengan uang yang dimilikinya serta nafkah dari suami kayanya, Jaemin amat sangat mampu untuk membayar mereka. Tapi kembali lagi pada statusnya sebagai seorang istri yang harus meminta izin pada suaminya. Jeno tidak mau dan Jaemin harus menerimanya serta mengerjakan segalanya. 

Hari ini Jaemin bangun lebih siang dari biasanya. Dia hanya menyiapkan sarapan seadanya. Pekerjaan lainnya baru ia mulai setelah sarapan selesai. Mumpung ini weekend jadi Jaemin bisa 'sedikit' bersantai. Jaemin mengernyit kala memasuki kamar suaminya dan tidak menemukan adanya Jeno di kasurnya. Tapi ia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi.

"Tumben sudah bangun" gumam Jaemin.

"Baguslah. Aku bisa mulai membersihkan kamarnya lebih awal" gumam Jaemin lagi.

Sembari menunggu Jeno, dia membersihkan dan menata ranjang suaminya. Dia juga menyalakan robot penyedot debu. Jeno selesai dengan mandinya. Dia keluar dan sedikit terkejut melihat istrinya tengah duduk menunggunya di sisi ranjang.

"Sejak kapan kau disini?" tanya Jeno.

"Apa kau akan bekerja pagi ini?" tanya Jaemin. 

Jaemin mengabaikan pertanyaan tidak penting dari Jeno. Ia bertanya karena tidak biasanya Jeno bangun di jam segini saat weekend. Biasanya Jeno justru akan bangun lebih siang atau bahkan sampai jam makan siang. Jeno melihat pakaian yang tergeletak dikedua sisi Jaemin. Satu sisi adalah setelan formal seperti yang ia gunakan untuk bekerja setiap harinya. Disisi lainnya adalah pakaian santai.

"Aku mau pergi olahraga dengan Inkyung" jawab Jeno. Jaemin mengangguk mengerti. Dengan cekatan Jaemin mengambil kedua setel pakaian tersebut. Mengembalikannya ke ruang ganti. Kembali keluar dan menaruh setelan olahraga untuk suaminya di atas kasur. Setelahnya Jaemin keluar kamar tanpa berkata apa-apa. Meninggalkan Jeno dengan pakaian olahraga yang sudah Jaemin siapkan. Setelah Jaemin keluar, barulah Jeno memakai pakaiannya. 

Tanpa RASA ~ [Nomin] ~ \\END//Where stories live. Discover now