~11~

2.1K 181 5
                                    

DOUBLE UPDATE!
Karena aku dah selesai nulis sampe bab terakhir wkwkwk

****

Hari-hari semakin berlalu. Kebohongan demi kebohongan terus terlontar dari mulut Jeno. Seribu alasan selalu ia gunakan untuk menutupi kebohongannya. Ia terus melakukannya seolah-olah Jaemin benar-benar percaya akan semua kebohongannya. Tidak tahu saja dia bahwa Jaemin bahkan sudah tidak memiliki kepercayaan padanya sepersen pun sejak kebohongan pertama dimana ia membuktikan sendiri bahwa itu hanyalah sebuah kebohongan. 

Semakin banyak hari berlalu, Jeno semakin jarang berada di rumah. Dia sering tidak pulang dan memberi alasan bahwa ia sedang lembur karena pekerjaannya cukup banyak. Jeno kembali saat pagi buta untuk mandi dan juga sarapan. Jika di rumah pun Jeno lebih sering menghabiskan waktu di ruang kerjanya. Entah apa yang ia lakukan di dalam sana. Jaemin memilih tidak peduli. Ia juga tidak mencaritahu kebenaran dari semua alasan yang Jeno lontarkan. Untuk apa mencaritahu jika sudah jelas akan berakhir menyakitkan? Bukankah lebih baik untuk tidak peduli dan mengatakan pada diri sendiri untuk merasa tidak ada apa-apa.

Ketidak pedulian Jaemin sepertinya harus ia singkirkan sebentar. Ada sesuatu yang harus ia katakan pada Jeno. Mau tak mau, setelah makan malam bersama yang sudah semakin jarang mereka lakukan, Jaemin menahan Jeno untuk tetap disana. Jeno yang awalnya sudah bersiap untuk kembali memasuki ruang kerja pun dibuat urung dan menundukkan diri kembali.

"Bisa aku minta waktu luangmu weekend nanti? Hanya sehari" ucap Jaemin

"Untuk apa? Aku sibuk" jawab Jeno.

"Aku tau kau 'sibuk'. Makanya aku minta waktu luangmu sehari saja. Orangtuamu mengajak kita untuk pergi berlibur. Ini adalah perjalan bersama mereka yang pertama sejak kita menikah. Kita tidak pernah menghabiskan waktu bersama mereka kecuali sekedar makan malam saja. Jadi, bisakah kau luangkan waktumu?" tanya Jaemin.

"Aku bilang aku sibuk. Katakan saja pada mereka kalau aku sibuk" ucap Jeno menolak.

"Tapi ini pertama kalinya mereka meminta. Hanya sehari. Tidak sampai penuh. Kau bisa pulang duluan nanti. Tapi setidaknya ikut sebentar. Orangtuamu pasti kecewa kalau kita menolaknya" ucap Jaemin memohon.

"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK!" Jeno menjawab dengan nada suara yang ia naikkan. Jaemin tersentak karena dibentak. Ia yang sudah mencoba sabar dan menahan amarah selama beberapa hari belakangan ini pun akhirnya ikut terpancing.

"INI UNTUK ORANGTUAMU JENO! MEREKA YANG MINTA BUKAN AKU!" jawab Jaemin ikut berteriak. Ini pertama kalinya keduanya beradu argumen dengan penuh emosi begini karena biasanya Jaemin lebih memilih untuk mengalah.

"TAPI AKU SIBUK!"

"SIBUK APA? Sibuk bercinta dengan pacarmu itu? Tidak cukupkah setiap malam kalian melakukannya?!" tanya Jaemin membentak. 

Ia tidak habis pikir dengan Jeno. Bisa-bisanya dia menolak ajakan orangtuanya hanya demi pacarnya. Padahal orangtuanya tidak pernah menuntut hal yang tidak-tidak selama ini. Mereka juga tidak pernah meminta yang aneh-aneh. Hany liburan saja, itupun tidak sampai satu hari penuh dan Jeno masih menolaknya. Hanya demi pacarnya? Tidakkah Jeno patut disebut anak durhaka pada orangtuanya?

"YA! Aku memang sibuk dengan pacarku. Sibuk melakukan hubungan yang tidak pernah aku dapatkan darimu!" jawab Jeno.

"Apa sekarang kau menuntut hak seksualmu padaku sebagai istrimu? Berkacalah dulu! Kau bahkan tidak pernah peduli padaku. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan kewajibanku untuk memuaskan hasratmu, sialan!" seru Jaemin semakin meledak. Memang api tidak boleh dibalas dengan api karena justru akan membuat api itu semakin membesar.

"BAIKLAH. Terserah padamu. Aku bisa pergi sendiri dengan mereka. Nikmati waktumu bersama pacarmu. Dan selamat memuaskan hasratmu!" ucap Jaemin final. Ia tidak ingin bertengkar lebih lama karena mungkin akan menimbulkan luka semakin dalam. Jaemin pergi, mengabaikan meja makan yang belum dibersihkan. Jeno hanya diam dan menatap kepergian istrinya dengan amarah yang masih belum reda. 

Tanpa RASA ~ [Nomin] ~ \\END//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang