Oh! BAD! -11

10.7K 855 11
                                    

Devan bersama Chandra menatap Jeff yang tengah melambaikan tangan kepada keduanya dari seberang jalan.

Devan tersenyum miring. Ternyata berandalan yang telah tiga kali tinggal kelas ini menepati janjinya untuk datang.

Keduanya menghampiri Jeff.

"Kalian telat lima menit." Jeff tersenyum miring ketika kedua orang itu telah di hadapannya. "Sangat tidak tepat waktu."

Jeff menatap ke arah Chandra lalu tersenyum lalu menunjuk ke arah pemuda itu. "Lo ... Chandra? Yang bulan lalu nyita motornya Wahyu 'kan?"

Chandra hanya mengalihkan pandangannya, ia malas berurusan dengan anak belakang. Dan memang benar, ia yang menyita motor salah satu teman Jeff karena parkir tidak pada tempatnya.

Melihat Chandra yang bersikap seperti itu membuat Jeff terkekeh, ia menjilat bibirnya lalu menatap ke arah Devan. Devan mengernyit kala menatap Jeff yang sepertinya tengah memikirkan hal licik di pikirannya.

"Mana kameranya? Gue akan kasih keterangan." Jeff menaikkan sebelah alisnya.

"Chan?"

Chandra mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya. Jeff merapihkan penampilannya sebentar sebelum kamera ponsel milik Chandra menyorot padanya.

Jeff tersenyum ke arah kamera. "Hai semuanya, gue Jeffrey Angsawiguna, murid kelas XII IPA ... gua IPA berapa ya?" Jeff menggaruk kepalanya berpikir membuat Chandra menghentikan rekamannya.

Chandra menatap ke arah Devan, sedangkan yang ditatap menghela napas.

"Lo XII IPS 2," ucap Devan yang membuat Jeff terkekeh kecil. Pemuda itu menjentikkan jarinya pertanda bahwa yang diucapkan oleh Devan tadi benar.

"Oke, sorry, ulang lagi."

Chandra kembali memulai rekaman.

"Hai semuanya! Gue Jeffrey Angsawiguna dari kelas XII IPS 2. Gue di sini akan membuat sebuah pernyataan penting." Jeff berdehem, "tapi sebelum itu, gue juga mau bikin permintaan sama Ketua Umum MPK di depan gue ini."

Chandra berdecak marah sembari kembali menghentikan rekamannya. Devan menatap Jeff kesal.

"Lo gak bisa gitu, dikesepakatannya—"

"Dikesepakatannya emang gak ada, dan kalo Lo lupa kita sama sekali gak buat kesepakatan, ini cuma karena gue mau bantu pacarnya temen gue. Jadi ... minta keuntungan sedikit aja gapapa 'kan?" Jeff menatap Devan licik.

Chandra berdecak. "Van, udah gue bilang, ngajak anak berandalan kayak mereka ini gak akan ada kata sepakatnya!"

Mendengar ucapan dari Chandra membuat Jeff terkekeh. "Gue anggap itu sebagai pujian."

Chandra hampir saja melayangkan sebuah pukulan pada pemuda di hadapannya ini ketika melihat raut wajah pongahnya, tapi Devan menariknya ke belakang.

"Jadi ... hmm Jeff, apa yang Lo minta dari gue?" tanya Devan menatap datar pada Jeff.

Jeff memasang raut wajah senangnya, ia menatap Chandra dengan raut mengejek. "Kembaliin motor temen gue."

Chandra maju ke depan lalu menatap Jeff sembari bersidekap dada. "Anak MPK gak punya hak dan wewenang untuk ngembaliin motor siswa yang disita. Motor teman Lo bisa diambil kalau dia udah bayar denda."

Jeff mengernyit. "Serius? Wah gila! Yatim piatu kayak Wahyu aja masih dipalakin ama sekolah? Ini sekolah apa negara?"

"Ya tanya sendiri ama kepala sekolahnya, lagian itu bukan urusan gue. Kenapa dia parkir sembarangan?"

Oh! BAD!Where stories live. Discover now