Oh! BAD! -28

6.9K 487 1
                                    

Akhir-akhir ini Devan mulai sibuk dengan kegiatan basket. Juga lumayan jarang bersama dengan Arily karena gadis itu mempunyai tugas drama, keduanya sama-sama sibuk kalau dipikir-pikir.

Pertandingan basket antar sekolah akan diadakan di Manuska, dengan lawan yang datang dari berbagai sekolah. Tentu saja ada Garuda yang merupakan lawan berat Manuska dalam berbagai hal.

Devan benar-benar tengah dilanda kesibukan yang padat akhir-akhir ini, seperti latihan basket, kegiatan band, persiapan ujian kelulusan, pembukaan pencalonan kepengurusan MPK-OSIS yang baru, juga tidak lupa dengan persiapan perlombaan basket itu sendiri.

Pertandingan basket ini memang merupakan perlombaan tahunan yang diadakan secara bergilir di beberapa sekolah, dan tahun ini Manuska menjadi tuan rumah. Tentu tim basket akan berlatih keras untuk menang karena mereka memegang harga diri Manuska sebagai tuan rumah.

Mengenai Aldi, ternyata tidak sesulit yang dikira. Sebagian besar Manuska menyambut Aldi, akhirnya Sang Kapten kembali ke tahtanya.

"Van."

Devan menoleh ketika Aldi memberikan sebotol mineral kepadanya.

"Thanks." Diterimanya minuman itu dan langsung diteguknya hingga tandas.

Mereka tengah istirahat setelah latihan beberapa jam, keringat benar-benar telah memenuhi dahi Devan. Ia membuka ponselnya, mencoba menghubungi Arily karena pemuda itu benar-benar merindukan kekasihnya karena tidak bertemu dalam beberapa Minggu terakhir.

Tapi tetap saja operator yang menjawab pesan Devan, hal itu tentu saja membuat Devan menghela napas pasrah. Gadis itu benar-benar sibuk karena bertindak sebagai tim dekorasi, dalam drama, tim dekorasi adalah tim yang sangat sibuk dan tidak akan dapat beristirahat. Biasanya Arily akan mengiriminya pesan ketika malam, sepulang ia dari latihan drama. Itupun tidak sampai menelfon, karena kondisi keduanya yang sama-sama lelah.

"Kangen pacar ya?" tanya Aldi yang ternyata telah duduk sedari tadi di sebelahnya.

Devan menghela napas, kemudian terkekeh. "Ya Lo kira aja Al, udah berapa Minggu gak ketemu. Demi Manuska gue begini."

Aldi tertawa. "Sabar Van, itung-itung pengorbanan terakhir sebelum hilang masa jabatan."

"Jabatan Ketum gue gak tahu menahu sama basket ini ya, niat gue bersih mau nolongin," ujar Devan.

Pemuda itu mendengus. "Nasib baik bukan Gabriel yang gue suruh buat gantiin posisi yang kosong."

Mendengar itu lantas saja membuat Aldi berdecak. "Jangan dong, kalo Gabriel yang lo ajak, bukannya masukin bola ke ring, dia malah ngitungin kecepatan bola menyentuh tanah."

Devan tertawa. "Gitu juga Gabriel juara umum, tertandingi gak sama Lo?"

"Umum, tapi kaku kayak kanebo kering gitu."

Devan lagi-lagi tertawa. "Jangan gitu, tuh anak meskipun kaku kayak kanebo kering juga bucin banget sama pacarnya."

Aldi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ya ... sebelas dua belas lah bucinnya kek Lo."

★★★

"Hari ini ada rapat MPK-OSIS bersama pembina mengenai perombakan MPK-OSIS, siangnya ada rapat inti bersama Kepala Sekolah, lalu rapat anggota mengenai pertandingan basket yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi juga mengenai acara perpisahan kelas dua belas.

Sorenya ada latihan basket dan malam ada latihan band. Dan karena anggota S.Y.N.O.N.1.M udah mau lulus, kita bakal cari next generation."

Oh! BAD!Where stories live. Discover now