18. Sebuah Harapan

1.3K 192 37
                                    

My, ayo peluk online🥺
3 th nggak selama itu 'kan?🥺
Janji akan sama-sama terus 'kan sampai
hari itu tiba? I hope so💜💜

.

Happy reading ......

Sebuah kepercayaan tidak hadir begitu saja.
Namun jika hal itu hilang, lantas dengan
apa kita bisa bertahan?

—  L O S E  —



.


.



.



.







Kini, Skala mulai gelisah sendiri tatkala menyadari jika Angkasa tinggal 3 hari lagi berada di sini. Sedangkan Skala juga tak kunjung bisa mengembalikan ingatan adiknya itu. Bahkan sampai saat ini ia harus rela menyebut adiknya dengan panggilan Sena.

Bisakah Skala mengembalikan ingatan adiknya dalam waktu 3 hari? Skala rasa itu sangat mustahil. Tapi bukankah tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selagi terus berusaha, Skala pasti bisa membuat Sena kembali mengingatnya.

Membuat adiknya itu juga bisa mengingat, jika yang sebenarnya dia Angkasa. Bukan Sena seperti hidup yang sang adik sandang satu tahun belakangan ini.

Cukup melelahkan bagi Skala terus berpura-pura menjadi seorang teman bagi Sena. Yang sebenarnya kenyataannya mereka lebih dari itu. Dia adiknya, yang kini justru tak bisa Skala jangkau kembali.

Dinding Sena terlalu kokoh dan Skala tidak bisa menghancurkan itu seorang diri. Harus ada orang lain yang membantunya. Tapi bagaimana bisa? Karena orang yang Skala harapkan bisa membantunya justru diam saja.

Dia juga bahkan seolah tak rela jika Sena kembali kejati dirinya yaitu Angkasa. Yang Skala tahu, Alvin saat ini begitu egois. Tapi untuk sekarang, Skala juga akan ikut egois. Apa pun yang terjadi ke depannya ia akan tetap mempertahankan adiknya.

Walau kenyataannya seluruh dunia menolak pun, Skala tidak peduli. Dari cara halus, sampai bersabar pun sudah Skala lewati. Namun hasilnya nihil, sedikit saja Angkasa tak mengingatnya sama sekali.

Sekarang, biarlah Skala melakukannya dengan cara yang egois. Ya, ia harus kembali meyakinkan Sena jika dia adalah Angkasa, adiknya. Tidak peduli apa yang akan terjadi nanti. Yang pasti Skala harus mencobanya kembali kali ini.

Maka dengan berbekal keyakinan yang baru tertanam di hatinya, Skala mengambil ponsel miliknya yang terletak di atas meja. Ia membukanya, kini ia ingin melihat ada di mana Sena sekarang. Karena sungguh Skala sangat ingin menemuinya.

Tapi saat melihat GPS yang Skala hubungkan melalui ponsel miliknya, ia terkejut saat tak mendapati titik di mana pun adiknya berada. Apa GPS nya sudah tidak berfungsi? Atau jangan-jangan Sena sudah kembali ke London?

Skala bergegas menyambar jaket miliknya, lalu langkah lebarnya kini langkahkan tergesa-gesa ke luar rumah. Skala lantas mengendarai mobilnya menuju suatu tempat.

Di sini lah Skala berada. Di depan apartemen yang menjadi tempat tinggal sementara adiknya selama di sini. Ia memarkirkan mobilnya di basement. Sedikit menghela napas lega saat melihat ada motor yang sering Sena gunakan masih terparkir di sana. Itu artinya adiknya masih ada di sini bukan?

Cowok itu kemudian mendekat ke arah motor Sena. Memastikan benda kecil yang ia pasang di sana masih ada pada tempatnya. Namun rupanya nihil, Skala sama sekali tak melihat benda kecil itu terpasang di sana.

L O S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang